AMBON - Kelangkaan minyak tanah mulai kembali terjadi di sejumlah kawasan di Kota Tual. Pantauan media ini di sejumlah kawasan, Senin (25/10/2021), terlihat masyarakat kesulitan mendapatkan minyak di sejumlah pangkalan hingga pengecer

Salah satu kawasan di Fidatan Tual misalnya, warga harus rela berjalan kaki hingga mengunakan kendaraan roda dua gub mencari minyak tanah dari pengecer hingga pangkalan terdekat, namun hasilnya tidak menemukan minyak tanah guna menjawab kebutuhan sehari-harinya.

“Kalau tidak salah sudah dua minggu ini susah mendapatkan minyak tanah, kembali gunakan kayu untuk masak makanan,” kata fitri salah seorang ibu rumah tangga yang ditemui media ini.

Selain di Desa Fidatan, kelangkaan minyak tanah juga terjadi di sejumlah titik di Mangon, Tayando dan sejumlah kawasan lainnya di wilayah kota tual.

Warga meminta Pemerintah Kota Tual dalam hal ini Dinas Perindag Kota Tual agar segara mengambil langkah tegas guna menjawab kelangkaan minyak tanah tersebut.

Bukan saja Dinas Perindag, namun dirinya juga meminta kepada DPRD Kota Tual agar segera menyikapi hal ini.

“Kalau bisa bapa dewan kurangi kunjungan kerja atau studi banding itu, lalu fokus memperhatikan kebutuhan masyarakat,” ucapnya.

Warga menduga, terjadi pengoplosan minyak tanah sehingga terjadi kelangkaan minyak tanah di sejumlah kawasan.

Setelah dikonfirmasi melalui via pesan singkat ke pihak SBM Rayon II Pertamina Maluku terkait kelangkaan minyak tanah itu. Namun pihak enggan berkomentar hingga berita dikeluarkan.

https://www.tribun-maluku.com/2021/1...kota-tual/amp/

Apa masih ada yang pakai minyak tanah ya?