Tangan itu merayap keluar dari kolong kasur yang saya tiduri.

-----------------------------------------------------------------------

Kisah ini terjadi tepat di tengah malam, sekitar pukul satu dini hari. Saya belum terlelap sama sekali. Mata saya masih tidak merasakan kantuk, tangan saya juga sibuk memainkan ponsel. Keadaan di rumah pasti hening dan sepi, setiap suara yang terdengar pasti jelas.

Posisi kamar saya sebenarnya berada di tengah-tengah ruangan, tepat di depan kamar saya adalah ruang keluar, dan sebelah kanan kamar saya adalah ruang tamu, sedangkan di sebelah kiri saya adalah kamar mandi.

Posisinya diapit berbagai ruangan. Kamar saya juga isinya hanya kasur zaman dulu, yang memiliki kolong. Tinggi kasur itu sekitar satu meter, cukup tinggi memang. Selain kasur zaman dulu yang hanya bisa ditiduri oleh satu orang, saya memiliki dua lemari. Satu lemari kayu jati dengan cermin besar mengikuti besarnya lemari, dan satu lemari dorong terbuat dari plastik.

Kamar tidur saya itu posisinya bersebrangan dengan lemari kaca besar itu. Tersisih tidak sampai dua meter, karena itu tempat untuk shalat dan berdiri ketika mengambil baju dari lemari.

Berhubung saya takut gelap, kamar tidak pernah saya matikan lampunya. Otomatis bagian kolong kasur saya berbayang, remang-remang di kolongnya. Awalnya, saya tidak merasakan apa-apa, namun tiba-tiba saya merasa dingin di sekujur tubuh.

Melihat waktu yang menunjukan pukul satu dini hari, saya merasa wajib untuk tidur. Namun, tetap tidak bisa karena perasaan yang tidak menentu itu. Setelah saya melihat ke seluruh ruangan di kamar saya itu, tidak ada apa-apa.

"Syukurlah," ujar saya pada saat itu.

Dikarenakan posisi saya bersebrangan dengan lemari cermin besar, otomatis di bayangan cermin itu terlihat semuanya objek yang berada di sekitaran saya. Termasuk dengan kolong kasur itu.

Pandangan saya tiba-tiba tertuju kepada kolong kasur yang berada di cermin lemari itu. Mata saya melihat ada sesuatu bergerak di bawah sana. Saya tidak tahu apa itu, karena posisinya gelap juga.

"Apa itu?" tanya saya kepada diri saya sendiri.

Saya makin memerhatikan objek itu, dan setelah saya lihat-lihat, objek itu semakin mendekat. Sesuatu merayap di bawah sana. Semakin saya melihatnya, ternyata itu adalah sebuah tangan! Tangan yang sedang merayap keluar dari kolong kasur saya.

"Astaghfirullah!"

Saya terkejut bukan main. Saya ketakutan, memeluk guling dengan mata yang masih tertuju kepada tangan itu. Hanya tangan potong sampai pergelangan tangan itu merayap penuh darah dan busuk.

Tidak ada yang tahu tentang kejadian ini, karena semua keluarga saya sudah terlelap ke alam mimpi. Saya ingin berteriak namun tidak bisa. Maka dari itu, saya membaca doa-doa pendek yang hapal. Setelah itu, tangan itu menghilang. Barulah saya bisa terlelap dalam keadaan perasaan was-was.

------------------------------------------------------------------------

Mungkin ada yang tidak percaya dengan kejadian ini. Namun, itulah yang saya alami pada malam itu. Tepat di mana saya pindah rumah. Saya pikir itu adalah pengenalan dari mereka. Namun ternyata, saya salah. Masih ada banyak kejadian-kejadian aneh di rumah itu.

Sampai jumpa di thread selanjutnya, Gan!