• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Umur Bukanlah Patokan Kedewasaan. Sebenarnya Apa Arti Kedewasaan Sesungguhnya?

ih.sul
TS
ih.sul
Umur Bukanlah Patokan Kedewasaan. Sebenarnya Apa Arti Kedewasaan Sesungguhnya?


Saat saya kecil saya diberitahu bahwa manusia akan mengalami proses pertumbuhan dari bayi, anak-anak, remaja dan akhirnya dewasa. Saya juga diberitahu bahwa semua orang pada akhirnya akan menjadi orang dewasa. Saya juga diberitahu bahwa anak-anak haruslah bersikap seperti anak-anak dan orang dewasa haruslah bersikap seperti orang dewasa.

Dan akhirnya, saya diberitahu. Mereka yang dianggap anak-anak adalah mereka yang berumur 12 tahun ke bawah, remaja adalah mereka yang berumur 13 hingga 21 tahun dan 22 tahun keatas adalah apa yang kita sebut sebagai orang dewasa.

Dan kemudian saya mulai sering mendengar isitlah 'kekanak-kanakan' dan juga 'terlalu dewasa untuk umurnya.' Kekanak-kanakan adalah istilah untuk orang dewasa yang bertingkah seperti anak kecil dan terlalu dewasa adalah istilah untuk anak-anak yang bersikap seperti orang dewasa. Dan dari situlah akhirnya saya mengerti bahwa dewasa dan kedewasaan adalah dua hal yang berbeda.



Kesimpulannya, bertambah tua bukan berarti menjadi dewasa. Kedewasaan itu tak ada hubungannya dengan umur karna yang disebut dewasa adalah sifat, tingkah laku.
Begini, saat kita kecil kita sama sekali tidak peduli pada apapun, yang kita inginkan hanya melakukan hal yang kita mau dengan bebas. Kita bermain di kubangan lumpur tanpa peduli baju kita yang kotor, kita mencuri es krim dari kulkas tanpa peduli bahwa itu sebenarnya milik orang lain, kita melempari mobil yang lewat hanya karna itu menyenangkan dan tidak mau tidur siang karna masih ingin bermain.

Sebagai anak-anak, yang kita pedulikan hanyalah kenikmatan duniawi dan jika itu tidak dituruti maka kita akan menangis, mengobrak-abrik separuh rumah dan berteriak kencang-kencang hingga permintaan kita dituruti. Seperti itulah yang disebut anak-anak, kurang ajar.

Dan saat kita beranjak remaja kita mempelajari apa yang disebut dengan baik dan buruk. Bermain di kubangan lumpur itu buruk karna itu akan menyusahkan Ibu Anda dalam mencuci baju, mencuri es krim dari dalam kulkas itu buruk karna Anda akan ditampar oleh orang yang punya, melempari mobil yang lewat itu buruk karna pemilik mobil akan melemparkan batu yang lebih besar pada Anda dan tidak mau tidur siang itu buruk karna itu akan membuat orangtua Anda marah.



Seorang remaja juga biasanya dikenalkan dengan apa yang disebut hubungan timbal-balik. Jika kita mengerjakan pr maka kita akan diberi nilai oleh guru, jika kita bebicara dengan ramah maka orang-orang tidak akan membenci kita, jika kita membelikan skincare maka pacar kita tak akan meminta putus. Singkatnya apa yang disebut mentalitas remaja adalah melakukan hal yang baik agar mendapatkan hasil yang baik pula.

Sebagai remaja kita dikenalkan pada konsekuensi dan konsekuensi inilah yang membuat kita berhenti melakukan banyak hal hanya karna kita menginginkannya. Sebagai masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, fase remaja 'memaksa' kita untuk berjalan di jalan yang benar, jalan kedewasaan.

Menjadi dewasa berarti mengikuti nilai-nilai yang ada di masyarakat dan melakukan apa yang dianggap sebagian besar orang sebagai hal yang benar. Saat seseorang bisa sampai ke tahap dimana dia melakukan hal yang baik tanpa mengharapkan pujian maka disitulah seseorang bisa disebut sebagai dewasa. Menjadi dewasa memang berarti mempertahankan perilaku remaja namun tanpa perlu diiming-imingi dengan hadiah.



Orang yang benar-benar dewasa membuang sampah pada tempatnya bukan karna ingin dilihat sebagai manusia teladan melainkan karna dia percaya itu memang hal yang benar untuk dilakukan. Orang dewasa mencintai tanpa mengharapkan imbalan karna cinta bukanlah sebuah jual beli. Orang dewasa adalah mereka yang hanya memberi dan tak harap kembali (bagai sang surya menyinari dunia~).

Melakukan hal-hal baik tanpa mengharapkan imbalan. Terdengar amat mulia namun super duper sulit, karna itulah butuh waktu yang lama bagi seseorang untuk menapaki jalan kedewasaan. Dimulai dengan mempelajari mana yang benar dan salah, melakukan hal yang benar demi mengejar sesuatu dan akhirnya melakukan hal yang benar tanpa pamrih. Tahapan-tahapan ini harus dilalui dengan perlahan dan dengan urutan yang tepat.

Kita mungkin sering melihat orang dewasa yang bertingkah seperti anak kecil, merengek setiap kali keinginannya tidak dipenuhi. Orang-orang seperti ini bisa saja tercipta jika saat kecil dia selalu dimanja, tak pernah diberi konsekuensi akan perbuatan buruknya. Akibatnya dia tidak tahu bahwa hal yang dia lakukan membuat jengkel orang-orang di sekitarnya.



Dan karna itulah, untuk seluruh orangtua disana, jangan segan untuk memarahi dan menghukum anak Anda untuk segala perbuatan buruk yang mereka lakukan. Sebaliknya, berilah hadiah atas perbuatan baik yang mereka lakukan. Biarkan mereka belajar mana yang baik dan mana yang buruk karna itulah langkah pertama dalam mencapai kedewasaan.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

Source: Everything is fuck*d, Mark Manson.
vivalarockinblinyoman88bagasdiamara269
bagasdiamara269 dan 30 lainnya memberi reputasi
29
6.5K
106
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.