ziqifans
TS
ziqifans
Perusahaan Selebriti China Beramai-ramai Tutup Dikarenakan Komunis China
Perusahaan Selebriti China Beramai-ramai Tutup Dikarenakan Komunis China Mengawasi Industri Entertainment dengan Ketat

Sumber : ET Indonesia

Oktober 19, 2021


Sampul majalah mode menunjukkan aktris China, Zheng Shuang, di kios koran di Beijing, pada 21 Januari 2021.
(Jade Gao/AFP via Getty Images)


Alex Wu

Ketika rezim komunis China terus-menerus menekan industri hiburan, ratusan studio dan perusahaan milik para selebriti di daratan China baru-baru ini akhirnya tutup.

Rezim China menargetkan industri hiburan dengan pemeriksaan yang lebih ketat untuk penghindaran pajak. Sementara itu, bintang-bintang top China, seperti Zhao Wei dan Zheng Shuang, dimasukkan dalam daftar hitam oleh media yang dikelola pemerintah dan klub penggemar mereka ditutup dengan cepat.

Studio seni yang terdaftar dengan nama-nama selebriti berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi tahun ini banyak dari studio seni ini telah mengajukan permintaan untuk ditutup. Sejauh ini, lebih dari 700 studio telah ditutup. Di Juni saja, lebih dari 100 perusahaan mengajukan pembubaran.

Menurut data publik, pada tahun 2016, angka pertumbuhan pendaftaran tahunan studio seni dan perusahaan para selebritis mencapai hampir 100 persen, dan jumlah perusahaan baru pada tahun 2018 melebihi angka 3.000.

Namun, per 12 September 2021, baru ada sekitar 260 yang baru perusahaan terdaftar milik para selebriti tahun ini, turun 278 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Seorang petugas keuangan studio yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media berbahasa Mandarin, bahwa para selebriti mendaftarkan studio individu sebagai kepemilikan tunggal untuk menghindari pembayaran pajak penghasilan perusahaan tersebut dan untuk memperoleh tarif pajak yang relatif rendah.

Selain itu, beberapa bintang dengan pendapatan lebih tinggi mendirikan beberapa studio, masing-masing dengan jumlah pekerja yang sedikit, untuk membayar pajak di setiap studio secara terpisah, untuk membayar pajak lebih sedikit.

Mengenai tindakan keras rezim China terhadap industri hiburan, para analis yakin ada alasan-alasan ekonomi dan politik di baliknya.

Rezim Komunis China menghadapi perlawanan yang lebih kuat dari demokrasi Barat pada tahun-tahun belakangan ini, ditambah dengan depresi yang disebabkan oleh epidemi COVID-19 dan krisis ekonomi dalam negeri.

Untuk mencegah rezim China runtuh, Komunis China yang berkuasa memperketat cengkeramannya atas semua sumber daya. Menutup negara, hanya mengizinkan satu suara, dan bersiap untuk perang telah menjadi pilihan kebijakan pemimpin Komunis China Xi Jinping.

Li Zhengkuan mengatakan, Kali ini Komunis China yang menargetkan industri hiburan tidak hanya ‘memotong bawang’ ( semacam istilah China yang populer untuk menggambarkan rezim China yang merampas uang dari orang-orang melalui manipulasi kebijakan), tetapi juga mempromosikan apa yang disebut ‘kemakmuran bersama,’ dan mengambil kesempatan untuk meluncurkan Revolusi Kebudayaan yang kedua.

“Ini juga melibatkan perjuangan politik yang sengit antara pemimpin puncak Partai Komunis China. Karena faksi-faksi Partai Komunis China yang berbeda berada di belakang korupsi industri hiburan China,” ujarnya.

Sementara itu, Komentator Tang Qing mencatat bahwa tindakan keras terhadap industri hiburan adalah untuk memperkuat otoritas Partai Komunis China. Seni dan opini publik hanya dapat dikendalikan oleh Partai Komunis China, bukan oleh orang-orang kaya atau para selebriti China.

Ketika jumlah penggemar seorang bintang melebihi jumlah anggota Partai Komunis China, maka Partai Komunis China tidak akan mengizinkan jumlah penggemar tersebut dan harus menindaknya,” demikian tulis Tang Qing dalam artikelnya (Vv)


Post Views: 69


EpochTimesId - October 21, 2021

https://etindonesia.com/2021/10/18/p...gan-ketat/?amp





Notes :
Sebenarnya banyak sumber nya yang berbahasa Inggris, tapi males menerjemahkan nya. Jadi apa yang hype di google saja.

Intinya, jumlah orang yang nge fans dg Komunis China harus lebih banyak dari apapun. Bahkan melebihi jumlah fans artis.
Cukup partai yang hanya boleh terkenal..tidak untuk yang lain..

...
Khusus untuk influencer dadakan yang gemar bikin kontroversi, terus terkenal banget, bikin channel YouTube, dapet endorse, dapat duit, kaya raya apalagi dari aplikasi Amerika.... Jangan harap bisa begitu di China.
Yang berprestasi, memiliki kontribusi besar terhadap per film an China macam Vicky Zhao, Jecky Chan, Jetli ajha bisa di hapus rekam jejak nya, di tekan pemerintah.

Hanya orang bodoh yang percaya masalah Dwi kewarganegaraan-penggelapan pajak.....
Tidak masuk akal!!
Dwi kewarganegaraan itu dari dulu. Mengapa baru sekarang di tindak.
Masalah pajak bisa disiasati dengan mendenda artis nya, dikenai wajib pajak, atau di blokir rekening artisnya..
Tidak perlu sampai rekam jejak, profil nya di hapus..

Bayangkan ..semisal kek jokowi turun tangan dalam masalah berantem nya Luna maya-syahrini

atau kek Biden yg biasa ngurusin ekonomi Amerika tetiba ngurusin kasus bapak nya kendall Jenner yang berubah jadi ibu ibu
Diubah oleh ziqifans 22-10-2021 06:59
0
737
22
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar Negeri
icon
78.7KThread10.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.