trifatoyahAvatar border
TS
trifatoyah
Secangkir Teh Manis Untuk Abi




Bahagia ...
Rasanya terlalu bahagia hari ini
Bukan karena bergelimangnya harta dan kemewahan, atau pun sedang mendapatkan hadiah, tapi sesuatu yang benar-benar di luar hari-hari biasanya.

Semua itu dilakukan oleh si bungsu, anak tampan, berkulit putih, berambut lurus, dengan hidung standar, tidak mancung juga tidak pesek. Anak laki-laki terakhir yang sering dipanggil si bayik, adek bayik oleh kakak-kakaknya.

Saat saya sedang rebahan sehabis tilawah bakda Maghrib, terdengar suara di dapur, saya pikir siapa wong kakaknya ada di kamar, dan Abi sedang tilawah di ruang depan. Setelah ditanya siapa, ternyata di Adek tengah di dapur, saya berjalan menghampirinya.

Tangan tengah mengambil cangkir dan teh,

"Adek mau buat teh?" tanyaku dengan heran.

Karena biasanya dia selalu minta saya untuk membuatkan teh atau pun es teh juga ketika mau minum es susu atau pun susu hangat. Tapi pemandangan malam ini sungguh berbeda dari biasanya, dia membuat teh sendiri.Tentu saja saya masih berdiri di belakangnya, samb bertanya.

"Buat teh untuk siapa?"

"Untuk Abi."

"Kalau mau buat teh untuk Abi, pakai teh rasa lemon, De."

"Teh yang rasa lemon udah abis, pakai ini aja yang rasa melati."

"Oh iya teh rasa lemonnya abis."

Tangan kecil itupun menuang air dari termos yang tadi sore baru saya isi air panas ke dalam cangkir. Dia bermaksud untuk menambahkan air dingin, saya tahu maksud hatinya agar teh itu bisa langsung dinikmati. Sebelum air dingin itu mengucur masuk ke dalam cangkir saya telah melarangnya.

"Dek, kalau mau buat teh untuk Abi, nggak usah dicampur airnya. Abi lebih suka pakai air panas semua untuk membuat teh."

"Emang nggak kepanasan apa?" tanyanya sedikit heran

Akhirnya kembali air dalam termos itu dimasukkan ke dalam cangkir, kemudian mengaduk satu sendok gula yang telah dilarutkan kedalam air panas, dentingan sendok dan gelas memunculkan irama yang indah. Setelah selesai mengeksekusi minuman teh hangat untuk Abinya, anak bontot yang sering dipanggil Adek bayik itu membawa secangkir teh dan memberikannya pada sang Abi.

Ucapan terima kasih terlontar dari bibir Abi. Saya tahu di sudut hatinya ada rasa bahagia menyeruak, karena anak bungsu yang manja itu bisa membuatkan teh untuknya.
Bahagia itu ternyata sederhana. Melihat anak bisa membuatkan teh untuk orang tuanya, rasa bahagia sudah tidak terbendung rasanya. Kebahagiaan-kebahagian kecil karena kebersamaan terasa damai dan indah.



Tetap menjadi anak yang manis kesayangan seluruh keluarga ya nak. Jadi anak yang Sholeh, yang selalu bikin kami sekeluarga terhibur. Teh buatan Adek pasti rasanya enak, buktinya teh itu habis tak tersisa. Nggak usah muluk-muluk untuk memikirkan kebahagiaan yang belum menjamah kita.
Karena sesungguhnya, bahagia itu sederhana, bisa berkumpul bersama-sama orang-orang tercinta.


Pekalongan, 18 Oktober 2021
Saya tulis ini di sampingmu saat kau telah lelap tertidur.


gustiarnyAvatar border
mastakawajaAvatar border
lsenseyelAvatar border
lsenseyel dan 20 lainnya memberi reputasi
21
2.6K
106
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to Heart
icon
21.6KThread27KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.