iskrim
TS
iskrim
Penjualan Rokok Menurun Karena Euforia Ini, Sadarkah Kamu?


Selepas shalat Isya biasanya warung rokok mas Darkun dipenuhi beberapa orang bersenda gurau sambil tak lupa ngudut dan ngopi. Warung kopi kelas jalanan mas Darkun jauh dari kata sederhana, lebih-lebih sederhana bahkan.

Hanya ada 1 bangku kayu memanjang sekitar 1.5 meter, dan 1 bangku bakso yang alasnya diberi beberapa lapisan kardus yang dibentuk menjadi bantalan bangku itu. Bangku bakso berwarna biru pudar itulah singgasana mas Darkun yang setia belasan tahun menemaninya.

Kemarin sore tatapan saya tembus mengarah jauh, ada yang janggal, biasanya tatapan saya tertahan oleh meja kecil yang atapnya beralaskan terpal buluk berwarna coklat tua.



"Lah, kemana warung mas Darkun?",tanyaku kepada salah satu penghuni rumah. "Pulang mas, kembali ke kampung", lanjut adikku menjelaskan.

Penasaran saya keluar rumah dan mencari jawaban kepada orang yang kukenal dekat dan biasa sebat dua sebat di tempat mas Darkun. "Mas Darkun, kemana Wan?", tanyaku. "Nyerah dia, harus pulang kampung, jualan sepi", jawab Wawan kepadaku.

Singkat cerita apa yang diceritakan Wawan pada intinya adalah selain akibat Covid-19 orang kini sibuk dengan gadgetnya. Yang biasanya dua jari telunjuk ini 'menyekek' batang rokok kini perannya digantikan jempol dan telunjuk menyentuh layar smartphone.

Yang biasanya anak usia belasan tahun beli roko diam-diam kini lebih membelanjakan uangnya untuk beli quota game online smartphonenya, dan para orang dewasa langganan mas Darkun biasa beli sebungkus atau setengah kini durasinya semakin berkurang.



Orang-orang asyik berselancar di sosial media, jari-jari mereka kini sibuk nge-tap, scroll dan scroll, mengetik dengan kedua jempolnya, hampir tak sempat 'menyekek' rokok lagi.

Secara angka, biasanya dalam sehari bisa sebat 2-4 kini berkurang jadi 2-3, berkurang 1 batang rokok. Tinggal dikalikan berapa juta perokok se Indonesia, tentu sangat banyak. Ketergantungan orang akan rokok kini beralih kepada smartphone.

Harga rokok yang kian tinggi, keuntungan yang sangat tipis bagi penjual rokok eceran semakin berat mendapat untung manakala orang kini lebih berhemat disaat Covid-19 melanda, tapi tidak pada pembelian quota internet.

Belum banyak yang menyadari kehadiran smartphone ini bakal menggeser kejayaan rokok, secara konseptual keduanya sama sekali tidak sama tapi memiliki persamaan dikala orang butuh eksistensi, butuh teman, butuh ritual di waktu tertentu.

Akankah dominasi smartphone semakin membesar dan menenggelamkan keberadaan rokok? Semua orang tidak akan mengira betapa dahsyatnya ketergantungan manusia terhadap smartphone saat ini.

Sampai ketemu mas Darkun, semoga nasibmu lebih baik disana. Aamiin.






Copyright © 2016 - 2021 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Sumur : sebuah opini | img : gugel 



Diubah oleh iskrim 19-10-2021 10:32
dimaschevy62bararadeyeuhphyu.03
phyu.03 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
5.1K
76
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.3KThread81KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.