si.matamalaikat
TS
si.matamalaikat
Turki Ingin Membeli 40 F-16 dan 80 Kit Modernisasi ke Paman Sam, Akankah Dikabulkan ?
Setelah dikeluarkan dari program pengembangan F-35, Turki kini sedang mencoba mencari pengganti pesawat tersebut, kabar terbaru dilaporakan oleh Reuterspada 8 Oktober 2021. Dalam artikel yang mereka tulis, Reuters menyebut bahwa Presiden Recep Tayyip Erdogan mengajukan permintaan kepada AS untuk membeli 40 jet tempur F-16 buatan Lockheed Martin dan hampir 80 kit modernisasi untuk pesawat tempur yang ada. Sekutu NATO itu berupaya memodernisasi Angkatan Udaranya setelah pembelian jet F-35 gagal, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Ankara telah memesan lebih dari 100 jet tempur F-35, yang juga dibuat oleh Lockheed Martin Corp, dengan pemesanan dalam jumlah banyak industri pertahanan Turki pun mendapat kesempatan untuk terlibat dalam proses pengembangan F-35. Tetapi mimpi indah Turki itu pupus tatkala mereka dikeluarkan dari program F-35 pada 2019 setelah Turki mengakuisisi sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia.

Saat ini kemitraan puluhan tahun antara sekutu NATO telah mengalami gejolak yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam lima tahun terakhir karena ketidaksepakatan tentang kebijakan Suriah, hubungan yang lebih dekat antara Ankara dengan Moskow, ambisi angkatan lautnya di Mediterania timur, tuduhan AS terhadap bank milik negara Turki, ditambah hak dan kebebasan di Turki.


Quote:



Dalam beberapa bulan terakhir Erdogan telah menekan pemerintahan Biden untuk mengirimkan dua F-35 yang sudah dibuat untuk militer Turki atau mengembalikan uang mereka senilai 1,4 miliar dolar (setara Rp 20 Triliun) untuk pembayaran terhadap 5 pesawat F-35. Selain mengungkit-ungkit masalah F-35, Erdogan kini juga meminta opsi lain sebagai ganti F-35 pesanan mereka, yakni dengan meminta pembelian 40 F-16 Viper ditambah dengan 80 kit modernisasi.Secara tegas Erdogan mengatakan: "kembalikan uang kami atau kirim pesawat kami."

Permintaan jet tersebut kemungkinan akan mengalami kesulitan persetujuan dari Kongres AS, di mana sentimen terhadap Turki telah memburuk selama beberapa tahun terakhir, terutama karena pembelian S-400 oleh Ankara dan rekam jejak hak asasi manusianya yang bermasalah. Pembelian S-400 oleh Ankara juga memicu sanksi AS. Pada Desember 2020, Washington memasukkan daftar hitam Direktorat Industri Pertahanan Turki, kepalanya, Ismail Demir, dan tiga karyawan lainnya.

Sejak itu AS telah berulang kali memperingatkan Turki agar tidak membeli persenjataan Rusia di masa mendatang. Namun pekan lalu, Presiden Erdogan mengindikasikan bahwa Ankara masih berniat membeli batch kedua S-400 dari Rusia, sebuah langkah yang dapat memperdalam keretakan dengan Washington.

Menurut Reuters ada dukungan bipartisan di Kongres AS untuk mendorong pemerintahan Biden agar memberikan tekanan lebih lanjut pada Ankara, terutama atas pembelian senjata Rusia dan rekam jejak hak asasi manusianya. Sementara itu Ankara mengatakan pihaknya berharap untuk hubungan yang lebih baik dengan AS yang saat ini di bawah komando Presiden Joe Biden.


Jika Amerika Memberikan F-16 Kepada Turki, Apakah Hal Itu Akan Melemahkan Aturan CAATSA ?


Amerika benar-benar sedang dilema, selain mengurus masalah Pasifik dan China, kini mereka dipusingkan dengan permintaan yang sulit dari sekutunya. Turki sendiri sedang terkena sanksi CAATSA, sebuah undang-undang yang melarang sebuah negara sekutu/non-sekutu membeli alutsista Rusia yang dibeli "label haram" oleh AS. Jika nekat membeli maka akan diberi sanksi embargo senjata, dalam kasus Turki alutsista yang dimaksud adalah S-400.

Menurut artikel The National InterestTurki menandatangani kontrak pengiriman S-400 pertamanya pada tahun 2017, hal itu memicu badai diplomatik yang menyebabkan mereka ditendang dari program mitra F-35 dan kemudian mendapat sanksi AS yang bernama Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA). Ketua Hubungan Luar Negeri Senat AS Robert Menendez juga mengancam Turki dengan sanksi CAATSA tambahan awal bulan ini jika Ankara melanjutkan niat membeli tambahan S-400 terbarunya.

Seperti yang sudah banyak diberitakan, Presiden Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah melakukan pertemuan bilateral pada hari Rabu (29/09/2021) di Sochi. Pada pertemuan itu Erdogan mengungkapkan bahwa Moskow dan Ankara sedang menjajaki peluang kerja sama pertahanan tambahan di luar S-400. Salah satunya adalah dalam hal produksi mesin pesawat, serta kemungkinan untuk kerja sama dalam pembuatan kapal dan teknologi kapal selam. Yang menarik, sehari setelah pertemuan itu Turki mengumumkan secara resmi niat mereka untuk membeli F-16 dari Amerika.


Quote:



Sementara itu pihak Rusia telah berulang kali menyatakan minatnya untuk bekerja sama dengan Turki dalam proyek pesawat tempur generasi kelima mereka yang disebut TF-X, dengan produsen Rusia menawarkan untuk menyediakan teknologi mesin untuk pesawat tempur baru Ankara. Erdogan sebelumnya juga mengatakan bahwa ada kemungkinan Turki juga akan membeli pesawat tempur superioritas udara Su-35S dan versi ekspor dari pesawat tempur siluman generasi kelima Su-57. Tetapi sampai saat ini tidak ada indikasi bahwa Moskow dan Ankara terlibat dalam pembicaraan terkait hal tersebut. Jika Turki gagal mendapat F-16 Viper, maka kedua pesawat buatan Rusia itu bisa menjadi alternatif bagi mereka.

Sementara itu jika Amerika memberikan F-16 kepada Turki, itu artinya memang ada celah untuk mengakali sanksi CAATSA. Di lain sisi keteguhan AS untuk memegang aturan CAATSA pun bakal dipertanyakan jika Turki berhasil mendapatkan F-16 Viper dan kit modernisasinya. Dan kedepannya akan ada anggapan bahwa undang-undang CAATSA Amerika masih bisa dilemahkan. Sementara jika Amerika tidak memberikan F-16 kepada Turki, Erdogan akan meneken kesepakatan untuk membeli Su-35S dan Su-57 dari Rusia, hal itu tentu akan membuat badai diplomatik berhembus semakin kencang diantara sekutu NATO yang lain.


Turki Punya 245 F-16


Kemungkinan pembahasan terkait F-16 Turki akan dibicarakan dalam KTT G-20 di Roma pada akhir bulan ini. Dan dalam acara tersebut baik Erdogan dan Biden akan membicarakan lebih lanjut soal F-16 dan mengapa mereka memilih membeli sistem S-400 dari Rusia. Meski beberapa media saat ini sudah menyebut bahwa AS akan memberikan F-16 sebagai kompensasi atas F-35, tetapi belum ada pernyataan resmi dari Gedung Putih atau anggota Kongres terkait masalah tersebut.

Sebagai tambahan informasi, Turki saat ini memiliki 245 unit F-16, hal itu menjadikan pesawat single engine tersebut sebagai tulang punggung udara Negeri Ottoman saat ini. Sementara itu indomiliter.commengatakan jika armada F-16 Turki terdiri dari F-16 C/D (Block 30/40 dan Block 50). Mulai dari suku cadang, senjata, dan beberapa perangkat F-16 telah berhasil dibuat oleh industri dalam negeri Turki, namun ada elemen kunci F-16 di mana Turki masih butuh Amerika untuk yang satu ini. Namun, Turki tidak menyebut secara rinci elemen apa yang dimaksud.

Pada Februari 2021, industri pertahanan Turki telah meluncurkan program untuk upgrade 130 unit F-16. Di mana ,asing-masing pesawat akan ditingkatkan jam terbangnya, dari 8 ribu jam menjadi 12 ribu jam. Selanjutnya upgrade 30 unit F-16 Block 50 juga akan dimulai di fasilitas Turkish Aerospace Industries.


Quote:



Harus diakui Turki memang memiliki rencana yang matang untuk merapat ke sisi Barat atau Timur. Dalam artikelnya indomiliter.commenyebut bahwa pada akhir 2019, Turki telah mengamankan rantai suku cadang untuk F-16 saat keputusan membeli S-400 diambil. Dua pejabat Turki yang tak disebutkan namanya mengatakan bahwa telah ditempuh langkah antisipasi bila sanksi embargo senjata dijatuhkan AS.

Menurut indomiliter.com, langkah mengantisipasi embargo senjata dari AS itu salah satunya dengan menyimpan stok suku cadang untuk F-16. Tidak diketahui mulai kapan aksi penimbunan suku cadang F-16 dilakukan, namun hal itu memang sengaja dilakukan sebagai langkah antisipasi bila embargo senjata diberikan AS terkait pembelian S-400. Hal itu pun terbukti efektif, dan sampai saat ini F-16 Turki masih mampu digunakan dengan baik. Sementara itu saat ini Turki juga sedang berjuang untuk membangun TF-X, jet tempur pertamanya, dan berencana untuk menerbangkan pesawat siluman itu pada tahun 2025 atau 2026. Defense News mengatakan bahwa, rencananya pada tahun 2035 armada F-16 Turki akan mulai dipensiunkan secara bertahap untuk digantikan dengan T-FX.

Sementara itu ketika Turki diancam dan ditekan akan mendapat sanksi CAATSA tambahan terkait pembelian batch kedua S-400, Erdogan dengan tegas tidak takut dengan sanksi CAATSA tersebut. Ia sempat membuat pernyataan sebagai berikut atas ancaman sanksi tersebut: "Tidak ada negara yang bisa mengatur Turki untuk membeli senjata dari negara manapun."


Menghadapi tuntutan Turki untuk membeli F-16, lantas langkah apa yang akan diambil Paman Biden kedepannya ?

Demikian sedikit pembahasan singkat terkait hubungan Turki dan AS, semoga bisa bermanfaat dan sampai jumpa emoticon-Angkat Beer






Referensi Tulisan: Reuters, The National Interest, indomiliter.com, Defense News
Ilustrasi Foto: Sputnik, Reuters, Angkatan Udara Turki
Diubah oleh si.matamalaikat 19-10-2021 14:08
opickephyu.03gta007
gta007 dan 21 lainnya memberi reputasi
20
6.4K
54
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.