Segmen update kembali untuk menghilangkan kegabutan agan dan sista, kali ini ada informasi menarik dari dunia militer. Mari kita simak beritanya

Saat pandemi Covid-19 melanda tiba-tiba masyarakat Indonesia banyak yang beralih menggunakan sepeda, ada yang memakainya karena mengikuti tren, ada yang memakainya untuk alasan menjaga kesehatan, serta ada yang memakainya untuk alasan pencitraan. Nah, berita kali ini ada kaitannya dengan sepeda gan sist, mengutip artikel The Defense Postpasukan Australia dari 2nd/14th Light Horse Regiment (Queensland Mounted Infantry) yang saat ini mengoperasikan kendaraan tempur Boxer Combat Reconnaissance Vehicle (CRV), mulai melakukan uji coba penggunaan sepeda elektrik alias sepeda listrik (e-bike). Pemakian sepeda ini digunakan untuk mendukung misi pengintaian untuk mendukung tugas kavaleri.

Departemen Pertahanan Australia menyebut bahwa, sepeda listrik ini dapat melaju hingga kecepatan 90 km per jam dan punya jangkauan 100 km. Sepeda listrik yang berbobot ringan ini digunakan oleh personel yang keluar dari kendaraan tempur (ranpur) Boxer, untuk kemudian menjalankan misi senyap tanpa menimbulkan emisi dan suara.

Sepeda ini diklaim menggunakan lebih sedikit daya daripada sepeda listrik standar sambil mengurangi kebisingan. Sementara itu personel Angkatan Darat Australia kabarnya menyukai sepeda listrik ini, karena sifat yang senyap dan lebih cepat dioperasikan ketimbang memakai sepeda motor. Kopral Ovey menambahkan, menggunakan sepeda listrik tersebut sangat menyenangkan sekaligus menyehatkan. Kendaraan ramah lingkungan ini akan mampu menjaga kebugaran prajurit yang mengayuhnya.





Kopral Thomas Ovey, salah satu personel yang mencoba speda listrik tersebut mengatakan bahwa, “Jejak kaki diminimalkan karena daya yang lebih kecil, kebisingan yang lebih sedikit, dan tidak mengeluarkan banyak debu yang dapat dilihat oleh pasukan musuh. Ini jauh lebih efektif daripada sepeda motor standar.”

Kopral Ovey menambahkan, “Ini memungkinkan kami untuk melakukan pengiriman informasi dengan aman, apakah itu informasi yang ditemukan orang di medan perang, atau jika salah satu pasukan mengambil foto di ponsel mereka dan ingin mengirimkannya kembali ke markas.”.

Menurut Kopral Ovey, penggunaan sepeda listrik dapat menjangkau lebih banyak wilayah dengan cepat, serta bisa menghemat waktu daripada hanya menunggu pasukan pendukung datang. Sementara itu laporan uji coba sepeda listrik akan dirilis pada akhir tahun 2021, untuk menentukan apakah sepeda ini dapat digunakan di brigade tempur.





Sekarang TS mau mengulas sedikit tentang kendaraan Boxer yang dipakai pasukan infsnteri Asutralia, kendaraan tempur ini menggunakan roda rantai berpenggerak 8x8. Australia sendiri telah menerima unit pertama Boxer 8x8 buatan Rheinmetall dari Jerman pada 24 September 2019. Menurut indomiliter.comtotal Aistralia memesan 244 unit Boxer yang bernilai US$3,53 miliar. Lewat program Land 400 Phase 2 kelak Australia akan memproduksi 186 Boxer 8x8 di dalam negeri, sementara 25 sisanya diproduksi Rheinmetall.

Dikutip dari indomiliter.com Boxer 8×8 memiliki bobot standar 24 ton dan bobot tempur 38,5 ton. Ranpur ini dibekalo mesin diesel MTU 8V199 TE20 yang menghasilkan tenaga 711 hp. Boxer 8x8 mampu digeber sampai kecepatan maksimum 103 km per jam dan punya daya jelajah hingga 1.100 km. Untuk proteksinya memakai baja komposit AMAP ( Advanced Modular Armor Protection ). Boxer 8×8 punya panjang 7.93 meter, lebar 2.99 meter dan tinggi 2.37 meter. Untuk varian angkut personel dapat membawa 8 pasukan infanteri.

Nah, demikian sedikit update berita militer kali ini. Semoga bisa bermanfaat untuk agan dan sista, sampai jumpa