qoni77Avatar border
TS
qoni77
Geli Lihat Orang Pamer, Berarti Kamu Kurang Susah Nyari Duitnya!
gambar



Nyari uang susah, makanya kalau pas belanjakannya dipamerin dong.


Hahhahah ini bukan clickbait ya Gansist.



Kemarin saat Ane lihat di akun Tik Tok itu dan masuk fyp. Terdapat seorang pengusaha muda yang katanya setiap bulan menghasilkan uang sekitar 100 juta rupiah. Konon usahanya justru meroket selama masa pandemi. Bahkan dia mampu merekrut beberapa karyawan ya Gansist.




Sebelum menekuni usahanya yang sekarang, beberapa kali usahanya memang gulung tikar. Namun saat dia memutuskan untuk memulai usaha baru yaitu bunga kering, usahanya berangsur-angsur menjadi berkembang pesat. Bahkan pesanan datang dari luar negeri juga.




Nah di zaman yang online ini, di mana internet berkembang dengan pesat pula, banyak digunakan oleh para enterpreneur ataupun pengusaha-pengusaha untuk memamerkan usahanya. Hal tersebut mungkin berguna untuk juga mendapatkan pelanggan ataupun orang-orang yang kebetulan ingin menggunakan jasa ataupun barang yang para pengusaha itu tawarkan.



Akhirnya melalui akun Tik Tok itulah terdapat sebuah quotes sindiran yang menurut Ane sangat menggelikan ataupun bahkan menampar-nampar setiap orang yang memiliki sikap demikian yaitu :


Geli lihat orang pamer, berarti kamu nyari duitnya kurang susah!emoticon-Smilie



Geli di sini bisa dimaknai dengan kata di bawah jijik ya Gansist. Di mana geli terkesan seperti jijik, namun lebih sopan heheh. Atau bisa juga diartikan geli sebagai sikap yang menganggap sesuatu sebagai tindakan konyol atau lucu.



Sedangkan melihat adalah seseorang yang menggunakan indra matanya untuk menangkap suatu kejadian.


Sedangkan quotes sindiran itu seperti sebuah klaim bersifat subjective ya Gansist. Di mana geli melihat orang pamer berarti kamu nyari duitnya kurang susah!



Beberapa orang yang memang memiliki hidup yang tidak kaya dari lahir dari orang tua miskin. Dan maaf sekali mereka bahkan memulai usahanya dari nol ya Gansist atau bahkan dari minus. Maka biasanya mereka memang memamerkan usahanya, ketika usaha itu berhasil. Barangkali tindakan demikian juga memiliki nilai terpuji antara lain :

gambar


1. Memberikan inspirasi kepada para pengusaha atau pun orang yang sedang ingin merintis usahanya agar tidak kendor, ataupun memberika suntikan semangat memulai usaha. Toh banyak orang berhasil di luar sana dan mereka tidak takut gagal, kan?




2. Tujuan yang kedua adalah tentu untuk memasarkan atau menawarkan jasa ataupun usaha yang mereka geluti itu. Harapannya adalah untuk menemukan pelanggan atau orang-orang yang membutuhkan dan akan menggunakan barang dan jasa yang mereka tawarkan. Kemudian tentu dalam proses tukar-menukar itu akan menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi pengusaha itu sendiri.
gambar





3. Tujuan yang ketiga tentu adalah untuk pamer-pamer.

Di sini dalam maksud menunjukkan begini, "Oh ini lho saya!" ya gitu ya Gansist. Hahaha.

gambar


"Saya sudah berhasil dan merasakan bahagia karena usaha saya!"


Begitu kiranya kura-kura punya rumah yang dibawa kemana-mana.




Kalau merasa tersentak dengan thread atau quotes sindirian. "Geli melihat orang pamer, berarti kamu nyari duitnya kurang susah!"


Maka lebih baik kamu tidak perlu memikirkan atau geli ya Gansist.emoticon-SmilieBiarkan saja mereka berekspresi dengan tanpa menyakiti orang lain itu. Karena yang terpenting adalah "Mau memulai usaha tanpa sikut sana atau sikut sini. Karena yang penting fokus dengan usahanya."





Dari tik tok
Selamat weekend dan sampailah kita di akhir thread. Semoga kamu berkenan melalui thread suka-suka ala @qoni77. Thread ini adalah murni pemikiran TS. N See you next thread!
hapidismail6308Avatar border
hapidismail6308 memberi reputasi
1
2.7K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.