Welcome di thread sederhana ane gansis 
 Enjoy reading and have a good read 

Bagi gansis sekalian yang suka dengan musik bergenre rap, tentu gak asing dengan salah satu musisi asal negeri paman Sam yang lebih sering dipanggil dengan sebutan Lil Nas X. Musisi dengan nama asli Montero Lamar Hill ini faktanya memang hobi membuat kontroversi yang nyeneleh dan di luar akal sehat.

Setelah sebelumnya Lil Nas X sempat membuat gempar publik dengan merilis signature shoenya yang diberi nama Satan Shoe, dirinya kini kembali membuat publik geleng-geleng kepala dengan rencananya yang ingin menciptakan kloning diri sendiri untuk kemudian dijadikan sebagai partner sex.

Dalam salah satu tweet terakhirnya, Lil Nas X dengan cukup gamblang – walaupun dengan nada sarkasme – bahwa dirinya sudah sangat muak untuk berpura-pura tidak melakukan kloning diri, dan bercinta dengan kloningannya itu.

“Saya sudah cukup muak, muak karena berpura-pura tidak ingin mengkloning diri sendiri dan kemudian bercinta dengan tubuh yang seksi ini,” tulis Lil Nas X di laman twitter pribadinya.

Sementara itu, dibalik pernyataan yang cukup kontroversial sekaligus berani – dan tentu saja cukup nyeleneh – in, banyak yang bertanya-tanya mengenai kemungkinan apakah seseorang benar-benar mampu mengkloning dirinya sendiri dan kemudian . . . . . . . ehmmmm.

Walaupun kedengarannya menjadi pertanyaan candaan yang cukup bodoh – ya lagian buat apa coba kloning diri sendiri cuma buat dijadikan partner sex – baik dari segi etika maupun teknologi, ha satu ini masih jauh dari realisasinya.

Selain tidak etis, karena melakukan kloning manusia merupakan studi yang kontroversial – sama kontroversialnya dengan dua bocah anime yang nyoba bangkitin ibu mereka yang udah meninggal pake lingkaran sihir – hal seperti kloning manusia nyatanya benar-benar melawan hukum di banyak daerah di berbagai belahan dunia.

Namun apakah ini artinya study kloning makhluk hidup benar-benar tertutup ? Nyatanya tidak.

Paling baru pada Januari 2018, beberapa ilmuwan di Chinese Academy of Sciences Institute of Neuroscience Shanghai nyatanya berhasil melakukan kloning terhadap seekor kera, dan ini pencapaian pertama di dunia.

Pencapaian ini – di luar kontrovesi atau tidaknya – ternyata tetap mendapatkan tanggapan positif banyak orang termasuk Peter Andrews, seorang profesor di departemen ilmu biomedis Universitas Sheffield.

“Tidak bisa dibantah bahwa ini merupakan langkah maju dalam kloning terhadap manusia, tapi ya buat apa?” tanggap Andrews.