Manusia, adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan dengan akal dan pemikiran yang dapat dikatakan sempurna. Berkat akal dan pikiran yang diberikan oleh Tuhan manusia dapat melakukan hal-hal sesuai apa yang dipikirkan dan direncanakan, meskipun akhirnya terwujud atau tidaknya rencana yang dibuat oleh manusia tetap kembali pada Tuhan yang menentukan semuanya.

Dibekali akal dan pikiran yang lengkap tentu tidak semua manusia dapat menggunakan kesemuanya dengan baik dan bijak. Masih ada peran perasaan yang terkadang ikut andil di dalam mengambil sebuah keputusan, entah itu perasaan emosi, perasaan kasihan, perasaan, suka, dan lain sebagainya.

Tidak jarang manusia merasa jumawa karena mereka merasa bisa melakukan semua hal dengan akal pemikiran yang mereka miliki. Bahkan entah secara sadar atau tidak sikap sombong melekat mengikuti semua yang dikerjakan dan membuat hubungan antara seseorang dengan Tuhannya menjadi sangat jauh.

Yakin akal dan pikiran ini milik kita pribadi?
Bagaimana jika Tuhan mencabutnya dalam waktu sekejap?

Akal pikiran, harta, keluarga, semua adalah titipan Tuhan yang dipinjamkan dan suatu saat akan diambil entah itu Agan dan Sista setuju atau tidak setuju.
Jika kita berpikir milik kita hanyalah amal dan perbuatan GanSis, jika kita baik dan sering beramal maka akan ada kebaikan yang kita terima sebagai balas jasa yang datangnya dari Tuhan sendiri. Jadi untuk sombong kita harus berpikir berjuta-juta kali sampai kita benar-benar tahu sejauh mana kita dapat sombong dan sedekat apa Tuhan dengan nadi manusia.

Lantas bagaimana cara menyikapi yang kesemuanya hanya titipan ini?

Ane mencoba untuk mengambil pelajaran hidup dari seorang pemuda bernama Raja, anak pemilik masjid As-sa'adah Ciater, dan pemilik hotel dan resort yang kesehariannya menyambut dan melayani tamu masjid milik ayahnya.

Pemuda tersebut beberapa hari lalu viral karena aktifitasnya menyambut tamu masjid, menata sandal sepatu, dan mendoakan tamu ketika hendak pulang dari masjid yang direkam oleh salah satu orang pengunjung.

Pemuda tersebut tidak ingin dikenal oleh banyak orang, bahkan dia tidak ingin tahu bahwa dirinya adalah putra dari pemilik masjid tersebut sampai akhirnya Mat Peci konten kreator Tik Tok yang mengunggah fakta tentang pemuda tersebut.

Di bawah ini kisah video selengkapnya GanSis!

https://www.instagram.com/p/CUW0fSzhy4O/

Adapun pelajaran yang dapat diambil dari pemuda tersebut adalah tentang sikap rendah hati atau tawadhu GanSis.
Sikap ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang tulus dan tidak ingin merasa dirinya dilihat, dipuji, atau dipuja oleh orang yang berada di sekitarnya.
Meskipun orang tersebut kaya mereka terlihat sederhana, bahkan sering kali orang dengan sikap ini akan dilihat kurang mampu oleh orang yang melihatnya.

Lantas apa sih manfaat dari bersikap rendah hati dan tawadhu?

Kurang lebih seperti itulah GanSis keutamaan dari memiliki sikap rendah hati atau tawadhu.

Mudah-mudahan kita semua diberikan kemudahan untuk menjadi hamba yang tawadhu sehingga dapat menikmati mencintai dan dicintai oleh Tuhan dengan sepenuh hati, akal, dan pikiran.

Terima kasih telah singgah, dan sampai jumpa di thread ane yang lain.