Wanita Ini Tidak Sengaja Jadi Kanibal, Bagaimana Hukum Makan Daging Sesama Manusia

Beranda

...

The Lounge
Wanita Ini Tidak Sengaja Jadi Kanibal, Bagaimana Hukum Makan Daging Sesama Manusia

Kokonata

25-09-2021 03:01

Wanita Ini Tidak Sengaja Jadi Kanibal, Bagaimana Hukum Makan Daging Sesama Manusia

Bayangkan Agan dan Sista sedang makan burger, kemudian saat menguyah terasa ada daging yang kenyal-kenyal keras. Saat memeriksanya ternyata yang dikunyah itu adalah potongan jari manusia. Bagaimana hukum syariah Islam soal makan daging sesama manusia?

Tidak Sengaja

Agan dan Sista mungkin sudah mengetahui peristiwa menggemparkan yang dialami wanita Bolivia bernama Estefany Benitez. Dia memesan burger, menggigitnya dan mengunyah sesuatu yang terasa janggal. Ternyata dia mengunyah jari manusia yang sudah membusuk.

Polisi setempat sudah mengusut kasus kanibalisme yang tidak disengaja itu. Potongan jari tersebut milik seorang karyawan pengolahan daging. Saat menyiapkan daging si karyawan mengalami kecelakaan sehingga kehilangan jarinya. Ternyata jari itu berada di daging burger yang tersaji untuk Estefany.

Pemerintah Bolivia sudah memutuskan untuk menutup sementara cabang burger dan mendenda perusahaan makanan cepat saji itu. Namun, belum ada kabar lebih lanjut Estefany akan menempuh jalur hukum atas peristiwa yang tak enak itu atau bagaimana.

Naluriah Kita

Tubuh kita cenderung menolak makanan dan minuman yang membahayakan tubuh. Reaksinya bisa berupa mual dan ingin muntah hanya dengan mencium aromanya saja. Aroma tersebut berasal dari zat tertentu yang pada dasarnya tidak baik bagi tubuh kita.

Begitu juga dengan daging sesama manusia. Orang normal cenderung jijik Kemungkinan besar ada gangguan psikologis tertentu jika seseorang menjadi kanibal padahal masih tersedia makanan lainnya yang lebih layak konsumsi.

Menurut pandangan hukum Islam, makan daging manusia tercantum dalam surah ke-Al Hujurat ayat 12 berikut:

“ … Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

Rasa jijik itu sangat wajar dan normal. Maka orang yang makan daging sesama manusia itu dapat dipastikan ada something.

Jika Keadaan Darurat

Apabila keadaan darurat, ada perbedaan pendapat dari beberapa madzhab. Berdasarkan madzhab Maliki, Ahmad dan juga Daud, pada keadaan darurat hukumnya tetap haram makan daging manusia meskipun sudah jadi mayat.

Madzhab Imam Syafi’i memberikan pendapat yang berbeda. Boleh makan makan daging manusia jika berada dalam keadaan darurat tanpa membunuhnya. Baik membunuh tawanan, orang kafir yang tidak memusuhi Islam (kafir dzimmi), juga sesama muslim. Namun membunuh dan memakan daging orang kafir yang memusuhi Islam (kafir harby) serta pelaku zina muhson (orang yang sudah menikah melakukan zina dengan orang lain) masih diperbolehkan dalam keadaan darurat.

Penegasan larangan makan daging manusia terdapat dalam ayat berikut.

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”(Surat ke-2 Al Baqarah, ayat 168).

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Surat ke-17 Al Israa, ayat 70).

Memuliakan dalam ayat tersebut bukan hanya fisik, tetapi juga nonfisik. Fisik manusia sangat terhormat sehingga tidak layak konsumsi. Kata ‘Bani Adam’ merujuk kepada seluruh umat manusia, bukan sekadar muslim saja. Semoga informasi ini berfaedah untuk Agan dan Sista, ya.

Sumber

NyPost
FB Setefany
Suarapakar
Foto banner