Nasrul Ibad menyerahkan diri kepada polisi. Dia merupakan pengemudi truk saat gerombolan bocah mencegat kendaraannya di Cianjur. Aksi nekat para bocah cegat truk demi konten itu berujung maut. Satu bocah lelaki tewas terlindas truk tersebut.

Sekadar diketahui, insiden mengerikan ini berlangsung di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Sabtu (11/9) malam. Video detik-detik rombongan bocah pencegat truk yang menewaskan satu orang itu viral di media sosial. Perekam video kejadian horor tersebut masih rekannya korban.

Kapolres Cianjur AKBP Moch Doni mengatakan gerombolan bocah tersebut sudah sempat dibubarkansebelum peristiwa maut terjadi. Namun mereka tetap membandel mencegat truk demi membuat konten video di media sosial.

"Karena demi konten, mereka kembali berkumpul dan menghadang truk. Hingga akhirnya terjadi insiden maut, salah seorang dari gerombolan tersebut terlindas truk yang hendak disetop," kata Doni, Rabu (21/9/2021).

Polisi mencari keberadaan sopir truk yang tancap gas usai kejadian bocah terlindas. Namun, akhirnya sopir truk menyerahkan diri ke kantor polisi, beberapa hari lalu. Sang sopir truk diantar bos perusahaan tempatnya bekerja.

Menurut Doni, bos dari sopir itu mengetahui kendaraannya terlibat insiden maut lantaran melihat video viral dan pemberitaan di media massa. "Bosnya kemudian menanyakan kebenaran kepada sopirnya. Setelah terkonfirmasi, kemudian diantar ke Unit Laka Polres Cianjur untuk menyerahkan diri," ucap Doni.

Hasil pemeriksaan sementara, Doni menjelaskan, sopir truk tidak berhenti dan tetap melanjutkan perjalanannya karena merasa tidak ada yang mengejar. "Jadi karena tidak ada yang mengejar, dianggapnya tidak terjadi apa-apa. Padahal, dia mengetahui ada yang menghadang dan sempat membunyikan klakson," tuturnya.

Polisi masih menyelidiki kejadian ini apakah ada atau tidak unsur kesengajaan sopir truk saat kecelakaan menewaskan seorang bocah pria. "Sopir tidak berhenti usai kejadian. Meskipun di sisi lain, keterangan para saksi menyebutkan korban sengaja menghentikan truk demi konten di media sosial," kata Doni.

Sejauh ini, sang sopir truk tidak ditahan dan hanya berstatus wajib lapor. "Sementara wajib lapor, karena sopir kooperatif juga. Tapi jika sudah ada yang ditetapkan tersangka, nanti akan dilakukan penahanan," ucap Doni menegaskan.

=====

Wah kasihan juga tu sopir, menurut TS dia kayaknya gak bakalan menyengajakan diri deh nabrakin mobil ke anak yang di jalan. Siapa juga coba yang mau cari-cari masalah. Wong jadi sopir itu untuk cari nafkah, ya sebisa mungkin mengutamakan kesalamatan agar tidak keluar biaya tambahan. Terlebih ini soal nyawa loh, mana mungkin ada sopir yang tega dengan sengaja menghabisi nyawa orang lain. Terlebih di lihat dari kasus ini mobilnya dicegat. Kalau pun gak sempat ngerem itu diniai kelalaian sopir wah kayaknya gak adil ya. Sebab di sini yang melakukan aksi sadar adalah bocah yang menghadang truk, si sopir bereaksi sebisa mungkin menghindari kecelakaan. Jadi kalau mau disalahkan karena dia tidak mampu bereaksi atas aksi konyol si bocah kayaknya tidak adil deh. Itu sudah di luar kendalinya makanya sampai kejadian ketabrak. TS berharap tu sopir bisa bebas dan lepas dari jeratan hukum.

Dari saksi dan keterangan Kapolres sendiri sudah jelas itu para bocah sudah sempat dibubarkan tetapi mengulangi lagi perbuatannya saat melihat tidak ada petugas yang mengawasi. Jadi ya para bocah ini memang menantang maut demi konten. Atau lebih tepatnya demi pengakuan publik. Biar dikatakan kerenlah, dikatakan beranilah, padahal itu cari mati konyol.

Entah kenapa ya, zaman sekarang bermunculan makhluk-makhluk yang seperti sudah putus urat malu dan takutnya demi konten, demi uang, demi popularitas.  Aksi-aksi konyol yang sempat TS tahu seperti makan sabun, makan garam, ngebut lalu berdiri di atas motor, menakuti warga dengan nyamar jadi pocong, selfie di tepi jurang, dan aksi-aksi lainnya yang berujung fatal, membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.

Mereka pikir dengan melakukan hal anti mainstream itu disebut kreatif dan kekinian, padahal semua itu adalah wujud nyata dari kebodohan. TS sempat berpikir itu otak mereka diasupin apa sih kok bisa tidak bisa membedakan hal baik dan buruk. Yang menurut TS amat sederhana untuk dipahami, oh itu boleh, oh itu gak boleh, oh itu bahaya. Itu kan hal-hal dasar dalam hidup yang harusnya gak perlu dipelajari dengan mata pelajaran njelimet.

Menurut TS, terjadinya fenomena kemunculan makhluk-makhluk konyol ini karena banyak faktor. Lingkungan pergaulan sangat berperan penting. Sebab manusia pada dasarnya suka meniru, terlebih jika hal tersebut mendapatkan pengakuan dari orang banyak. Senang saat kehadirannya diakui, disukai dan dihargai, sekalipun melakukan hal-hal yang dilarang oleh hukum negara dan agama. Maka di sini penting sekali memilih lingkaran pergaulan. Kalau tidak bisa membawa diri (mengendalikan diri) maka niscaya akan turut diwarnai. Kelakuan buruk itu bersifat menular loh.

Kemudian yang tidak kalah penting adalah faktor rangkulan keluarga, orang tua, saudara, sanak family yang menjadi orang-orang terdekat.Anak yang bermasalah biasanya punya masalah hubungan dengan keluarganya. Komunikasi yang buruk. Merasa tidak dihargai atau yang lebih ekstrim mendapatkan perlakuan buruk secara perkataan maupun fisik. Sehingga anak mencari pelarian demi melampiaskan rasa frustasinya. Ketika sudah tidak nyaman di dalam rumah, maka seorang anak akan berkelana ke luar rumah mencari kebahagiaan versinya sendiri. 

Sekian tanggapan dari TS. Mari rangkul (jaga) orang-orang terdekat kita agar tidak terjerumus ke lembah kerugian nan kekonyolan. Atau yang paling minimal adalah diawali dari menjaga diri kita sendiri. Semoga bermanfaat. SIlahkan bercuap-cuap di lapak bawah kalau ada yang punya pikiran lain. Terima kasih.

sumber berita