nuyinsAvatar border
TS
nuyins
Covid-19 Singgah Sejenak

Dokumen pribadi

Melihat potret ini jadi teringat dua bulan yang lalu, anak satu-satunya terbaring lemah di rumah sakit bersama ayahnya. Mereka berdua berjuang untuk bertahan dan membangkitkan semangat hidup masing-masing. Covid -19 telah mengampiri keduanya.

Berawal dari telepon kepala dusun yang sebelumnya menghubungi suamiku akan tetapi tidak tersambung. Kebetulan kepala dusun tersebut masih keponakan suami. Dia memberikan informasi bahwa di Puskesmas sedang berlangsung vaksin masal. Aku pun memintanya untuk mendaftarkan suami dan anak satu-satunya. Segera pula suami dan anak kuhubungi untuk datang ke puskesmas yang letaknya tidak jauh dari rumah. Alhamdulillah tanpa antri lama mereka berdua sudah mendapatkan pelayanan vaksin.

Selang tiga hari setelah vaksin suami mulai merasakan hal yang tidak enak di bagian punggung. Jadi ceritanya hari Rabu tanggal 30 Juni divaksin jenis sinovac, kemudian pada hari Sabtu siang hari suami merasakan seolah-olah ada angin keras yang menghantam punggungnya. Sesuatu yang seperti angin tersebut berputar dipunggungnya beberapa saat. Karena agak pusing dan berat dipunggung maka dia merebahkan tubuhnya sambil berpikir apa yang sedang dialaminya.

Jam 12.00 waktunya pulang kerja, sampai rumah suamiku masih merasakan badannya tidak enak. Demam, pusing, bersin, tenggorokan sakit dan bagian dada sampai kepala terasa panas. Karena ada mulai merasakan gejala flu maka kuberikan obat persediaan di rumah. Sampai hari Senin kondisi belum berubah tapi masih masuk kerja. Kemudian Selasa pagi dia diantar anak laki satu-satunya untuk pijat refleksi di tempat biasa kami pijat.

Di lokasi pijat lumayan lama antriannya. Kondisi pandemi banyak orang sakit dengan gejala yang sama. Rata- rata mengalami demam, tenggorokan sakit, juga merasakan flu. Dua jam lebih harus menunggu giliran, tak sebanding dengan durasi pijat yang sekitar 10 menit. Akan tetapi karena motivasi ingin segera pulih maka semua yang antri dengan sabar menunggu giliran.

Sampai di rumah suami mengatakan kondisinya lebih enak dari sebelum pijat. Bagian leher belakang mulai lemas yang tadinya dirasakan sangat kaku. Seharian digunakannya untuk tidur berselimut rapat dengan maksud agar dapat mengeluarkan keringat. Karena biasanya setelah berkeringat badan menjadi enakan.

Keesokan hari kondisi masih belum begitu bagus sehingga harus istirahat di rumah. Saat akan sholat subuh anakku mengatakan kalau semalam tenggorokan sakit dana badannya hangat. Segera aku cek dengan termometer dan hasilnya suhu 38 derajat. Tidak menunggu lama hari itu juga berangkat ke tempat pijat yang kemarin. Kondisi anak masih bagus jadi kuat untuk naik motor sendiri, lagi pula aku harus ke tempat kerja setelah mengantarkannya ke tempat pijat. Sempat kutanyakan pada pemijat sakit apa anakku, apakah tertular ayahnya. Jawaban pemijat kondisi udara lingkungan sudah kotor, banyak penyakit, orang akan mudah sakit.

(Bersambung)
Diubah oleh nuyins 10-09-2021 13:53
0
629
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.