ilhamdifikriAvatar border
TS
ilhamdifikri
Cara Praktis Budidaya Terong
Sebagai masyarakat indonesia siapa sih yang tak kenal buah sayuran yang sering dijadikan lalapan  satu ini? yaitu terong. Terorng merupakan tanaman semusim atau tahunan yang memiliki nama lain Solanum molengena. Tanaman yang masih termasuk famili Solanaceae, memiliki bentuk semak atau perdu, dan memiliki tunas yang akan tumbuh terus di ketiak daun yang menyebabkan tanaman terlihat tegak menyebar.
Bagaimana cara menanam terong? Perlu sahabat tani ketahui, pada dasarnya terong dapat ditanam pada dataran rendah maupun dataran tinggi. Media atau tanah yang cocok untuk digunakan menanam terong adalah tanah yang tingkat kesuburannya baik, memiliki tekstur lempung dan berpasir, tidak menggenang air, drainase yang baik, dan juga memiliki Ph tanah antara 5-6. Berikut tahapan atau langkah-langkah menanam terong yang harus sahabat tani siapkan dan lalui.

Langkah-langkah Menanam Terong

1. Persiapan Benih

Pilihlah benih atau Varietas tanaman terong yang akan sahabat tani tanam. Kebutuhan benih dalam proses penanaman terong sekitar 150-500 gr/ha dengan perhitungan daya tumbuh sebesar 75%. Benih biasanya tumbuh setelah 10 hari sejak disemai, Jika sahabat tani menggunakan buah terong yang ada untuk dijadikan benih, pilihlah buah yang warna kulitnya menguning hingga 75% terutama pada jenis terong besar. Perlu sahabat tani ingat, buah yang baik dihasilkan dari buah yang baik juga.

2. Persemaian

Dalam persemaian, sahabat tani harus menyediakan media yang sudah di olah sedemikian rupa (sudah di pupuk) untuk dijadikan media penyemaian tanaman terong. Sebelum sahabat tani menyemai benih tanaman terong, rendamlah kedalam larutan Previkur N (0,1%) yang di campur dengan air selama kurang lebih 2 jam, setelah itu keringkan. Jika sahabat tani menggunakan bedengan sebagai media semai, tebarlah benih secara merata ke media yang sudah disediakan, sebaiknnya media terdiri dari tanah yang dicampur pupuk organik. setelah benih ditebar, kemudian tutup denga tanah tipis, selanjutnya sahabat tani bisa tutup dengan alang-alang atau daun pisang selama 2 hingga 3 hari. Pastikan bedengan diberi naungan untuk mengindari cuaca yang buruk ataupun OPT. Setelah benih mencapai umur 7 hingga 8 hari setelah disemai, sahabat tani bisa pindahkan bibit tanaman kedalam bumbunan daun pisang atau pot plastik dengan media yang sama seperti yang digunakan dalam persemaian. Lakukan penyiraman sesuai dengan situasi tanaman. Setelah bibit memiliki 4 hingga 5 helai daun, itu artinya bibit siap di pindah ke media pembesaran.

3. Pengolahan Tanah

Area yang akan digunakan untuk pembesaran tanaman, sebelum digunakan cangkul  2 hingga 3 kali dengan kedalaman sekitar  20 hingga 30 cm.  Buatlah bedengan dengan lebar 100 hingga 120 cm dan panjang dapat sahabat tani sesuaikan dengan lokasi penanaman. Buatlah jarak antara bedengan sekitar 50 cm. Jika tanah di lokasi penanaman memiliki ph kurang dari 5, lakukan pengapuran terlebih dahulu, sahabat tani bisa menggunakan dolomit/kalsit dengan takatam 1 - 2 t/ha dan lakukan pengapuran ini 3 minggu sebelum proses tanam. Untuk mengindari genangan, diantara bedengan, buatlah parit sedalam 30 cm. Jika sahabat tani menggunakan mulsa,pasanglah setelah selesai membuat bedengan. Dalam proses tanam, berikan 0,5 - 1 kg pupuk organik atau kompos untuk setiap lubang tanam, berikan 1 minggu sebelum proses tanam.

4. Penanaman

Dalam proses penanaman, sebaiknya lakukan pada saat pagi hari atau sore hari. Buatlah jarak antara tanaman dalam barisan 50 hingga 70 cm, sesuaikan dengan varietas yang ditanam. Buat antara jarak barisan 80 hingga 90 cm, pada setiap bedengan terdapat 2 baris tanaman. Jaga kondisi tanah agar tidak kering, lakukan penyiraman secukupnya (jangan berlebihan).

5. Pemupukan

Proses pemupukan tanaman bisa sahabt tani lakukan saat umur tanaman mencapai 1 hingga 2 minggu setelah tanam. Sahabat tani bisa menggunakan pupuk buatan diantaranya ZA dan ZK dengan perbandingan 1:1 sebanyak 10 gr/tanaman. Berikan di sekeliling tanaman dengan jarak 5 cm dari pangkal batang tanaman. Proses pemupukan berikutnya sahabat tani bisa berikan saat tanaman memasuki umur 2 hingg 3 bulan setelah tanam. Sahabat tani bisa menggunkan pupuk ZA 150 kg/ha dan ZK 150 kg/ha. Jika memasuki musim kemarau, sebaiknya pupuk diberikan berupa larutan atau cairan.

6. Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan proses yang sangat penting dalam memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Lakukan penyiangan pada setiap gulma yang tumbuh agar tidak mengganggu tanaman utama. Penyiangan dapat dilakukan dengan cara di cangkul ataupun dicabut secara manual. selanjutnya untuk penyiraman lakukan dengan rutin sesuai kondisi tanaman, jaga agar tanah tidak kering dan jangan terlalu basah. Jika sahabat tani menemukan tanaman yang terlalu subur, lakukan perompesan atau pengurangan daun dan untuk tanaman yang terlalu tinggi, sahabat tani perlu memasang ajir.

7. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)

Biasanya hama utama yang menyerang tanaman terong diantarannya Oteng-oteng, Penggorok daun, Kutu kebul, dan Kutu daun. Sabat tani bisa lakukan pengendalian hama dengan menggunakan perangkap kuning sebanyak 40 buah/ha. Untuk penyakit yang biasa menyerang tanaman terong biasanya adalah Rebah semai,Busuk leher, Antraknose, Bercak daun, Layu bakteri, dan Busuk buah. Untuk pengendalian masalah ini, sahabat tani dapat menghindarinya dengan pemilihan varietas yang lebih tahan penyakit, atur jarak tanaman dan pergiliran tanaman, perbaiki drainase, atur kelembaban dengan memberi jarak tanam agak lebar, cabut dan musnahkan tanaman yang terserang penyakit. Jika sahabat tani ingin menggunakan pestisida, gunakanlah pestisida yang aman dan selektif diantarannya sahabat tani bisa menggunakan pestisida nabati, biologi ataupun pestisida piretroid sintetik.

8. Panen dan Pasca panen

Berapa bulan terong bisa dipanen? Buah terong pertama dapat dipetik saat umur tanaman mencapai 3 hingga 4 bulan tergantung jenis varietas yang sahabat tani tanam. Dalam proses pemanenan, waktu paling tepat ialah pagi hari atau sore hari. Cara memanennya adalah dengan cara memetik bersama tangkainya dengan tanggan ataupun menggunakan alat potong. Berapa kali panen terong? Pemetikan selanjutnya dapat sahabat tani lakukan setiap 3 hingga 7 hari sekali dengan cara memilih buah yang memang sudah siap dipetik. Perlu diingat, buah terong tidak tahan lama untuk disimpam, maka sebaiknya segera dipasarkan atau diolah setelah buah dipetik. Dalam penyortiran sahabat tani bisa lakukan berdasarkan warna dan ukuran.


Sumber:
-Sumber 1
0
632
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pestisida Solusi Tanaman
Pestisida Solusi Tanaman
212Thread111Anggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.