drhansAvatar border
TS
drhans
ANTO KONG - MO YUNG
ANTO KONG - MO YUNG

Butir-butir salju menutupi jubah dan caping Anto Kong. Ia mempercepat langkahnya mendaki puncak gunung Ijen.

Anto berharap dapat tiba lebih awal dari waktu perjanjiannya dengan Mo Yung sehingga ia bisa beristirahat sebentar memulihkan tenaga.

Perjanjian yang dibuat 5 tahun lalu untuk mengulang pertandingan silat mereka yang berakhir seri.

Selama ini ia sudah berlatih sangat keras dan berhasil mencapai tingkat ketujuh dari ilmu golok naganya.

Pencapaian yang sangat tinggi dan sukar, mengingat gurunya saja hanya berhasil mencapai tingkat kelima.

Pengorbanannya untuk mencapai tahap ini sungguh besar, istrinya yang ditinggalkan selama hampir 5 tahun, pergi kabur dengan membawa putranya semata wayang.

Sebenarnya, pertarungan melawan Mo Yung hanya demi mempertahankan gengsi. Mereka memperebutkan gelar pendekar nomor wahid.

Dengan Mo Yung pribadi, ia tidak memiliki perselisihan ataupun dendam pribadi.

Bahkan setelah pertarungan 5 tahun lalu, masing-masing pihak menaruh rasa hormat terhadap lawan tandingnya.

Setelah beberapa hari bertanding tanpa ada yang menang maupun kalah, akhirnya keduanya sepakat untuk bertanding ulang 5 tahun kemudian dan dipilih lokasi di sekitar kawah puncak pegunungan Ijen.

***

Usia Mo Yung lebih muda beberapa tahun dibanding Anto Kong.

Ia meraih reputasi dengan pedang langitnya dan mendapat julukan pendekar pedang satu titik.

Julukan yang didapat setelah mengalahkan banyak orang dan meninggalkan goresan sebuah titik kepada para pecundangnya.

Reputasinya telah menggetarkan dunia persilatan ketika usianya belum mencapai 20 tahun.

Konon kabarnya, Mo Yung berguru pada seorang pertapa sakti di puncak gunung halimun.

***

Pertarungan kali ini antara Anto Kong - Mo Yung entah bagaimana telah tersebar luas di dunia persilatan.

Banyak pendekar yang diam-diam datang ,baik secara terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi untuk menyaksikan pertarungan itu.

Warga setempat-pun mengambil kesempatan dalam kesempitan. Mereka memasang pos-pos pintu masuk dan menarik uang kepeng kepada pengunjung.

Yang memiliki uang berlebih dapat menyewa rumah penduduk sebagai penginapan.

Pemandu-pemandu wisata lokal karbitan menawarkan tour jelajah pegunungan Ijen.

Pokoknya, dengan adanya perjanjian duel ini, penduduk lokal sangat diuntungkan.

Bahkan, dengar-dengar, event pertarungan antar pendekar ini akan dilegitimasi setiap tahun dan dimasukkan dalam agenda wisata nasional.

***

Kembali kepada Anto Kong, setelah beristirahat sejenak dan menyantap ransum bawaan, dia mulai gelisah menunggu kedatangan Mo Yung.

Yang ditunggu belum datang, eh, malah orang-orang yang tak dikenalnya, berbondong-bondong datang dan mengambil bermacam posisi di sekitar tkp (tempat kejadian pertarungan).

Ada yang sembunyi dan duduk di belakang pohon, batu. Ada yang terang-terangan duduk menggelar tikar di sekitar padang rerumputan yang banyak terdapat disana. Bahkan sampai ada yang memasang tenda kemah dan menyiapkan peralatan untuk barbeque-an.

Udara dingin, salju yang terus-menerus turun dengan lebat, nampaknya tidak mengganggu 'konsentrasi' orang-orang tersebut.

Lalu, bagaimana dengan duel yang ditunggu-tunggu itu? Pembaca, silahkan ambil posisi masing-masing ya dan tunggulah kelanjutan ceritanya segera.... Hehe...

Salam semua. Be happy. Gbu.
mr..drAvatar border
gajah_gendutAvatar border
gajah_gendut dan mr..dr memberi reputasi
2
854
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.