Ketakutan Tim Olimpiade Korsel Akan Kontaminasi Zat Radioaktif & Pesan Politik

Beranda

...

The Lounge
Ketakutan Tim Olimpiade Korsel Akan Kontaminasi Zat Radioaktif & Pesan Politik

gagal.jadi.nabi

03-08-2021 15:19

Ketakutan Tim Olimpiade Korsel Akan Kontaminasi Zat Radioaktif & Pesan Politik

Olimpiade 2020 yang saat ini sedang berlangsung di Jepang menyajikan sejumlah peristiwa unik, aneh atau kontroversial selain mungkin sejumlah rekor dunia pada cabang-cabang olahraga tertentu telah terpecahkan.

Korea Selatan adalah mungkin satu-satunya kontingen yang ketakutan sekaligus menerapkan kewaspadaan tinggi pada kemungkinan terkontaminasi zat radioaktif selama mereka berada di Jepang, khususnya melalui makanan. Kok bisa, ya? emoticon-Confused

Quote:

Sumber

Quote:

Dilaporkan sejumlah media internasional bahwa Korea Selatan melakukan skrining (screening) zat radioaktif, khususnya kadar Cesium, pada bahan-bahan makanan mereka yang selanjutnya akan diolah atau dimasak untuk 400 orang sehari oleh satu tim jurumasak resmi mereka sendiri di satu hotel dekat perkampungan atlit.

"Kami melakukan skrining kadar Cesium pada kimchi yang kami bawa dari negara kami hingga bahan-bahan makanan yang diperoleh dari Jepang." kata jurubicara kontingen Korea Selatan yang tidak ingin namanya disebut. Demikian dilaporkan oleh Yahoo.

Quote:

Standarnya, panitia penyelenggara olimpiade menyediakan kebutuhan makanan bagi semua kontingen peserta olimpiade, tapi tidak ada larangan jika satu negara menyediakan makanannya sendiri. Pada Olimpiade 2008 di Beijing, Amerika Serikat juga menyediakan dan menyiapkan sendiri makanan bagi kontingennya.

Tidak hanya soal kontaminasi zat radioaktif pada makanan di Jepang, media-media berita lokal di Korea Selatan pun mempersoalkan penggunaan karangan bunga yang dipetik dari Fukushima untuk menyambut pemenang medali olimpiade. emoticon-Big Grin

Demikian diberikan oleh japantoday.com, media online yang berbasis di Jepang.

Quote:

Padahal, World Health Organization (WHO) pada Tahun 2016 menyatakan bahwa Pemerintah Jepang telah memonitor tingkat kontaminasi makanan secara ketat dan menerapkan upaya protektif mencegah penjualan dan distribusi makan tercemar zat radioaktif di dalam dan luar Jepang.

Namun, pada Tahun 2019 Korea Selatan melalui World Trade Organization (WTO) berhasil memenangkan sengketa dagang dengan Jepang atas larangan impor dan pemberlakukan pengujian produk laut Jepang.

Jepang menyatakan bahwa sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat dan Australia, telah menghapus atau memperlonggar larangan yang terkait Fukushima dan produk makanan dari Fukushima, termasuk beras yang sedang diekspor ke pasar Thailand.

Panita penyelenggara olimpiade juga menekankan bahwa makanan yang disediakan untuk olimpiade (nantinya) adalah aman untuk dimakan.

Quote:

Sebelum Pandemi Covid-19, Jepang sendiri telah mencanangkan olimpade tahun ini (yang seharusnya diselenggarakan tahun lalu) sebagai "Olimpiade Pemulihan" dari kehancuran satu dasawarsa lalu sekaligus mempromosikan produk yang dihasilkan dari Fukushima.

Prefektur Fukushima, Jepang, pada Tahun 2011 porak-poranda diterjang tsunami dahsyat. Itu termasuk hancurnya instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di prefektur tersebut yang menyebabkan kebocoran dan penyebaran zat radioaktif di Fukushima dan lautan sekitarnya. Satu bencana nuklir terbesar di dunia dalam satu dekade terakhir.

Pemerintah Jepang akhirnya menutup instalasi tersebut dan berupaya keras untuk memulihkan wilayah tersebut, meski sejumlah lokasi tertentu tidak dapat lagi didiami manusia.

Quote:

Ketegangan antarkedua negara semakin memburuk ketika pada Bulan April tahun ini Jepang secara remsi telah menyetujui pelepasan satu juta ton limbah air terkontaminasi radioaktif ke laut lepasdari instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima yang hancur diterjang tsunami pada Tahun 2011, sekalipun nelayan Jepang, Tiongkok dan Korea Selatan sangat menentangnya. Limbar air yang dilepas itu sebelumnya akan akan telah diolah dan diencerkan sehingga tingkat radiasinya di bawah baku untuk air minum.

Tindakan Korea Selatan yang menskrining bahan-bahan makanannya terkait kandungan zat radioaktif tentu merugikan citra Jepang, khususnya Fukushima dan produk makanannya yang sedang berbenah dari bencana dahsyat 10 tahun yang lalu. Ketegangan politikpun terjadi diikuti dengan pembatalan kunjungan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, ke Jepang terkait (pembukaan) Olimpiade 2020 setelah adanya komentar singkat yang "tak pantas" oleh Kedubes Jepang di Korea Selatan.

Namun, bagi penulis itu adalah hal yang sangat wajar, meski berlebihan juga, untuk meningkatkan kewaspadaan dunia (akan) adanya upaya Jepang mencemari lautan dengan limbah radioaktif cair mereka. emoticon-Cool

Sekaligus mengingatkan kita bahwa sehebat apapun teknologi fisi nuklir diterapkan, khususnya untuk menghasilkan energi (listrik) dan senjata nuklir, ujung-ujungnya dunia dipusingkan dengan penanganan limbahnya. Limbah yang sangat berbahaya bagi kesehatan atau keselamatan semua tingkat kehidupan, baik dalam bentuk cair maupun padat. Belum lagi jika instalasinya diporak-porandakan oleh bencana alam atau buatan manusia. emoticon-Takut (S)

Lihatlah Ukraina, negara yang paling bergantung pada tenaga nuklir dan paling banyak memiliki instalasinya di muka bumi ini. Sejumlah kontainer beton berisi limbah nuklir tersebar di sejumlah tempat di negeri itu secara terbuka dan rawan terimbas serangan atau konflik bersenjata yang sedang berlangsung di sana. Ingat juga kasus Bikini Atol ulah Amerika Serikat. Dan lain-lain... emoticon-Takut (S)

Spoiler for Kontainer limbah fuel rod diletakkan di ruang terbuka yang rawan terimbas serangan atau konflik bersenjata di Ukrania.: