• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Produk Perkakas Krisbow Made In Negeri Aing Sering Dianggap Merek Luar, Kok Bisa?

newsmerahputih
TS
newsmerahputih
Produk Perkakas Krisbow Made In Negeri Aing Sering Dianggap Merek Luar, Kok Bisa?


Merahputih.com - Di usia berapa kamu sadar Krisbow mereka perkakas buatan Indonesia? Bahkan, sebagian dari kamu mungkin mengira Krisbow merupakan plesetan dari Crossbow atau busur silang.

Terlepas dari semua pekiraan tersebut, merek perkakas Krisbow diambil dari kependekan dari sang pencetus awal, Krisnandi Wibowo.

Krisnandi Wibowo merupakan anak dari Wong Jin, pendiri Grup Kawan Lama (GWL), sehingga Krisbow otomatis menjadi salah satu merek dagang milik perusahaan nan sudah berdiri sejak 1955 tersebut.

Merek dagang Krisbow pertama kali diperkenalkan di pasar Indonesia pada 1998. Pilihan produk ditawarkan antara lain perkakas teknik, permesinan, pertukangan dan industri, perangkat rumah tangga, alat keselamatan, dan furniture asal. Seluruhnya produk Made In Negeri Aing.

Sampai pada 2017, Krisbow telah memiliki lebih dari 10.000 jenis produk perkakas dengan service center, layanan purna jual, dan dealer tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, sebagian tersedia di negara-engara wilayah Asia Tenggara.

Berbagai keunggulan tersebut berhasil menempatkan Krisbow sebagai peraih Top Brand Award Indonesia 2016 fase dua.

Tidak ingin dimakan zaman, Krisbow berniaga di dunia maya dengan menghadirkan layanan belanja daring melalui website resmi saat merek-merek lain masih mengandalkan penjual secara langsung.

Tidak hanya merek krisbow, pilihan produk ternama lain, seperti Optimum, GYS, Jetech Tool, dan Werner, juga tersedia di website tersebut lengkap dengan spesifikasi produk, sehingga terbilang lengkap pada masanya.



Tidak dapat dipungkiri, secara sadar atau tidak kamu pasti memiliki salah satu produk perkakas dengan merek Krisbow di rumah, entah itu palu, mesin bor, tang, kunci inggirs, gergaji, paku, sekrup dan baut, meteran bangunan, obeng, atau tangga.

Krisbow dikenal sebagai merek perkakas mumpuni. Pembeli rela mengeluarkan kocek agak dalam karena selain kuat, bagus, juga awet. Tak heran bila merek Made In Negeri Aing tersebut menghiasi banyak rumah di Indonesia.

Permintaan besar terhadap merek dagang asli Indonesia tersebut terlihat dari tersebarnya toko di berbagai daerah.

Toko Krisbow tersebar hampir di seluruh pulau di Indonesia mulai dari Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, hingga Papua dengan total 59 toko.

Kualitas produk besutan Krisbow sangat patut diacungi jempol, karena tak kalah dari segi kualitas jika disandingkan dengan merek luar negeri lainnya dan sepertinya memang lokal is the new global.

Orang beranggap Krisbow dan beragam merek lain bukan Made In Negeri Aing bukan tanpa sebab. Bisa jadi merek tersebut sengaja dibuat agar tak menampilkan kesan sebagai merek dalam negeri.

Pemilik merek berkemungkinan melakukan strategi marketing foreign branding. Pemilik merek, menurut France Leclerc "Foreign Branding and Its Effects on Product Perceptions and Attitudes", Journal of Marketing and Research, menggunakan strategi pemberian nama merek dengan pengejaan atau pengucapan dalam bahasa asing atau foreign branding untuk memenangkan persaingan pasar.

Merek berbahasa asing atau terkesan secara citra lekat dengan satu negara memancing keingintahuan kosumen sekaligus membuat persepsi produk tersebut setara dengan kualitas produk terbaik hasil negara tersebut.

Semisal, penamaan mereka dagang menggunakan bahasa atau menggunakan idiom Jepang ditujukan agar produk di bidang teknologi tersebut beroleh kesan terbaik seperti buatan Negeri Sakura.


Sumber
Richy211Nagarialfidanger
alfidanger dan 15 lainnya memberi reputasi
16
5.9K
64
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.