• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Banyak Penderita Covid Diam, Herd Immunity Alami Terjadi Masih Perlukah Vaksin?

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Banyak Penderita Covid Diam, Herd Immunity Alami Terjadi Masih Perlukah Vaksin?




Sebelumnya ane mau cerita sedikit apa yang terjadi ketika virus covid mulai menyerang keluarga ane di Magelang, yaitu adek ane yang ikut bersama suaminya disana.

Cerita adek ketika terpapar covid, badan semua pegal, rentek, bahkan mual-mual. Lalu hari berikutnya gejala demam pun datang, jalan pun limbung terasa berat badan untuk sekedar meninggalkan tempat tidur. Setelah itu terjadi penciuman dan rasa semakin memudar dan hilang biasa dibilang Anosmia.



Karena gejala seperti tanda-tanda covid segera test swab dan terbukti positif covid, langsung isoman ke rumah kosong punya mertua yang tidak ditinggali, tentu saja satu keluarga isoman beserta anak dan suaminya walau yang mengalami gejala cuma adek ane.

Menariknya ketika di telusuri darimana terkena virus tersebut, ternyata ada warung sayur tidak jauh dari rumah yang keluarganya ada yang neneknya terkena covid namun pemilik warung merasa sehat. Dan karena sehat, mereka tetap membuka warungnya tersebut tidak melakukan isoman, itu dilakukan karena memang satu-satunya sumber penghasilan.

Otomatis satu wilayah tempat adek ane tinggal banyak yang terpapar, namun tidak semuanya mengalami gejala. Dan mereka tetap beraktivitas bagi yang sehat, petani tetap bertani, pekerja ladang tetap berladang, penambak ikan tetap bekerja seperti biasanya. Ketika 2 minggu isoman, adek ane kembali pulang ke tempatnya, beruntung sekali virus tidak memakan korban nyawa di wilayahnya.



Melihat hal ini di desa, ane jadi berfikir out of the box kalau banyak orang terpapar dan ada keluarganya yang sehat, atau si sakit sudah merasa mendingan lalu tidak melakukan isoman dan kembali beraktivitas. Maka penyebaran virus ini tidak dapat dihentikan, maka secara alami masyarakat telah melakukan herd immunity tanpa vaksin.

Karena dari pemaparan korban covid, tidak semua satu rumah yang terpapar misal dari 5 orang hanya ada 2 orang yang mengalami gejala dan 3 orang merasa sehat, namun bukan tak mungkin yang sehat menjadi carier bagi virus.

Menariknya lagi angka kesembuhan pun tinggi, terutama bagi mereka yang mengalami gejala anosmia. Karena virus ini sesudah istirahat 2 minggu dan di hajar berbagai multivitamin serta paracetamol, pasien pun mulai sembuh dengan sendirinya.



Disinilah masalahnya, ketika si sakit dapat sembuh maka covid sudah dianggap seperti flu pada umumnya, karena tak semua orang mengalami gejala seperti anosmia, demam, nyeri badan walau satu rumah sekalipun.

Aktivitas mereka yang merasa sehat terus berjalan, sudah pasti virus terus mencari inang baru hingga akhirnya keadaan virus seperti flu pada umumnya. Herd immunity alami tanpa vaksin telah tercipta.

Yang menarik saat ini, kalau sudah kena covid kenapa harus vaksin?



Pertanyaan ini sering dilontarkan, tapi semua menyarankan "Perlu" dengan alasan walau sudah terkena covid bisa terinfeksi lagi.

Oke, kita stop dulu karena sudah vaksin masih ada yang terinfeksi lagi. Jadi virus itu tidak bisa dihilangkan, hanya di redam efek sampingnya agar tidak mematikan.

Lalu bagaimana dengan yang terpapar lalu meninggal? Banyak orang Indonesia walau merasa sehat namun di dalam tubuhnya rusak disebut komorbid, baik itu karena gaya hidup, akkohol, nikotin, narkoba, junk food, kolesterol, gula darah, bahkan ada yang asma, tbc, dan sebagainya.

Quote:




Jadi ketika virus ini menginfeksi penyakit bawaan semakin aktif, imun tubuh tak sanggup melawan maka paru-paru yang terkena serangan.

Namun melihat virus masih bisa menginfeksi walau sudah pernah terpapar dan juga sudah di vaksin, maka dengan berat hati saya menyatakan vaksin diperlukan untuk mendapatkan surat yang nantinya menjadi surat sakti untuk bepergian kemana-mana, bahkan untuk masuk ruang publik memerlukan surat sakti tersebut. Baik itu penerbangan, stadion, bioskop, mall, atau ruang publik yang menimbulkan kerumunan.



Karena ada kisah seorang kawan dari Papua yang ingin pulang kerumahnya terkendala harus vaksin dulu baru diperbolehkan untuk terbang, dan untuk mendapatkan vaksin itu susah sekali karena dimana-mana sudah penuh antrian.

Surat vaksin ini sama halnya dengan uang yang awalnya emas, perak lalu berubah menjadi kertas dan kini berubah kembali menjadi digital, kemungkinan besar surat sakti itu dimasa depan akan ditanamkan berupa mikro chip digital kepada masyarakat yang telah vaksin.





Apa yang dinyatakan dalam video Bossman, apakah saat ini sudah kalian rasakan?



Loh kok gitu? Bukan covid sudah hilang? Covid tak akan hilang ia akan bermutasi hingga batas tak terhingga, baik itu variant delta, gamma, beta, alpha dan sebagainya.

Walau kisah diatas merupakan kisah yang ane ambil dari konspirasi global, tapi kok arahnya bisa kesana secara perlahan dan ini yang membuat eropa ptotest seperti di Perancis dan Yunani.



Tapi bisa saja perkiraan ane salah, lantas apa tanggapan kalian dengan hal ini?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star




Diubah oleh c4punk1950... 31-07-2021 11:35
garukdengkulAvatar border
alfidangerAvatar border
tamadate6Avatar border
tamadate6 dan 32 lainnya memberi reputasi
31
9.1K
216
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.