Setelah membaca akun gosip beberapa waktu yang lalu penulis mendapatkan berita mengejutkan dari seorang aktor, produser dan sutradara Indonesia. Ia merupakan kakak dari pemeran Indonesia, Ajeng Triani Sardi sekaligus putra dari musikus dan pemain biola legendaris Indonesia, Idris Sardi. 



Siapa lagi kalau bukan Lukman Sardi. kini beliau secara transparan mulai mengemukakan mengenai alasannya pindah agama. mungkin banyak yang mengira jika aktor senior ini pindah agama karena menikah dengan sang istri yaitu Pricillia Pullunggono



Namun beliau berkata kepada media bahwa kepindahan kepercayaanya bukan di karenakan sang istri.

Aktor peraih Piala Citra itu rupanya melewati perjalanan spiritual yang panjang dan berliku.
Hal ini diungkapkan Lukman Sardi di Channel YouTube Daniel Mananta. Dalam tayangan yang berjudul Bukan karena Pricillia, Inilah Alasan Lukman Sardi Pindah Agama itu, semuanya dikupas habis.

“Buat gue pada masa itu gue merasa, ah gue enggak mau mikirin. Maksud gue, ya sudah memang kenapa kalau beda? Nikah, nikah saja. Gue cuma berpikirnya kayak begitu,” ujar lukman dia pun menambahkan

“Sepupu-sepupunya bokap gue yang di Jogja ada yang Katolik. Bahkan, adik gue yang paling kecil sudah memutuskan lebih dulu convert untuk jadi Katolik sebelum gue,”

“Jadi itu bukan sesuatu yang aneh buat gue. Bukan sesuatu yang jadi kayak: Ih kok ada kejadian kayak gini. Even waktu bokap gue kimpoi sama Mama Marini, kan Mama Marini statusnya pada saat itu Kristen juga karena bapak ibunya Kristen,” Lukman Sardi mengulas.

“Yang punya pengaruh gede banget di awal itu sebenarnya Opa gue dari Mama Marini. Dia tentara tapi tantara yang lembut. Tentara yang gue merasa kalau dia tuh orang yang sangat jujur. Kayak enggak pernah marah semua itu based on kasih,” ungkapnya.



Jadi suatu hari ayah dan ibu Marini merayakan ulang tahun pernikahan ke-50. Perjalanan cinta mereka diabadikan dalam buku lalu dibagikan kepada tamu yang hadir.

Sejumlah petuah cinta dibagikan kepada para cucu. Ndilalah, "Khusus buat cucu-cucunya Opa gue itu punya tulisan khusus tulis tangan, yang bagian gue talk about kasih. Isinya segala sesuatu kalau lo menjalani hidup, esensi yang paling besar itu kamu harus mengasihi semua orang. Itu unsur utamanya,” lukman mengenang.

Momen sederhana itu berdampak besar pada Lukman Sardi. “Di situlah momen sebenarnya gue akhirnya berpikir, gue harus melakukan sebuah perjalanan, mencari tahu sebenarnya,” pungkas Lukman Sardi yang kini mantap dengan hidup barunya.

tanggapan penulis dalam hal ini adalah hak setiap insan dalam menentukan kepercayaanya adalah hak yang kuat dan tidak ada yang bisa atau boleh ikut campur dalam ranah tersebut

jauhkan pemikiran untuk berkomantar negatif ataupun niatan membully karena ini bukan la masalah kecil, ini mengenai kepercayaan/keyakinan seseorang, penulis sendiri berasar dari kelurga yang cukup bervarian kepercayaanya, kakek penulis seorang khatolik dan penulis kini memeluk agama ISLAM. jadi berbeda bukan berarti bermusuhan.