Sumber Group dan Mira adalah dua bus yang berjasa bagi ane, bisa dibilang setelah lulus STM, untuk pergi merantau ke Malang, ane menggunakan jasa dari salah satu PO tersebut. Dulu ane harus transit di Surabaya untuk menuju Malang, turun di Terminal Bungurasih lalu menuju shelter bus ke arah Malang. Begitu pun saat pulang dari Malang, ane kembali transit ke Terminal Bungurasih, kemudian menuju shelter bus Jogja, lalu nanti ane turun di Maospati. Begitulah pengalaman ane merantau dulu gan sist.

Saat di Malang, bisa dibilang ane jarang pulang, pulang saat mendekati lebaran saja. Kemudian setelah dari Malang, ane melanjutkan perantauan di Solo. Di kota ini ane justru lebih sering pulang, paling tidak dua minggu sekali ane pulang. Karena memang pas hari Minggu, ane kebetulan libur. Karena jarak Solo-Maospati yang bisa dibilang dekat. Setiap Sabtu sore, pintu Timur Tirtonadi jadi tempat nongkrong favorit ane untuk menunggu bus ke arah Surabaya





Ada hal menarik yang ane temui selama naik bus Ekonomi di jalur Surabaya-Jogja, bukan karena sopirnya yang ugal-ugalan di jalan, seperti apa yang dikatakan media dan netizen. Kalau ane perhatikan kedua bus ini punya ciri khas tersendiri, di mana ciri khas tersebut tidak akan disamai oleh bus yang lain di era modern ini.

Ciri khas tersebut mulai dari wiper, bodi, bahkan sampai stiker busnya punya ciri khas tersendiri gan sist Berikut ini beberapa ciri khas unik dari PO Sumber Group dan Mira, dimulai dari poin yang pertama ya




Jika kita perhatikan dua foto di atas, dua bus ini punya desain wiper yang gak lazim gan sist, yakni wiper tegak. Selain itu di tengah-tengah kaca terdapat sekat kaca dengan desain vertikal, yang membelah kaca menjadi dua. Desain ini mengingatkan kita dengan bus zaman dulu, di mana bus zaman dulu memang banyak yang memakai desain wiper seperti ini. Di Jawa Timur sendiri hampir tidak ada operator bus AKAP yang menganut desain wiper tegak untuk armada busnya. Desain wiper tegak ini adalah salah satu ciri khas bus Ekonomi di jalur Surabaya-Jogja




Perhatikan bagian atap kedua bus diatas gan sist, lihat tanda garis putus-putus yang ane berikan. Itu adalah ciri khas kedua dari PO Sumber Group dan PO Mira. Sebenarnya yang berada di atas atap tersebut adalah lampu variasi, kalau para kru kedua bus menyebutnya sebagai "lampu mayang".Lampu ini digunakan sebagai penanda sekaligus pembeda kedua bus tersebut, terutama saat di malam hari. Saat malam hari lampu tersebut akan menyala.

Ketika para penumpang hendak naik dari pinggir jalan pada malam hari, mereka akan mudah untuk mengenali bus tujuan Surabaya-Jogja dari lampu mayang yang menyala tersebut. Lampu mayang ini juga dipasang pada unit bus Patas dan Pariwisata dari kedua PO ini. Lampu mayang milik PO Mira berbentuk bulat, letaknya ada di tengah-tengah atap. Sedangkan lampu mayang milik Sumber Group berbentuk seperti lampu pada atap taksi, posisinya juga berada di tengah. Pada lampu ini biasanya dilengkapi dengan tulisan "Sugeng Rahayu" atau "Sumber Selamat".




Pada sisi bodi sebelah kanan yang ane beri tanda garis merah, terdapat nomor pengaduan gan sist. Jadi jika selama perjalanan menggunakan kedua bus ini kalian menemukan hal yang tidak menyenangkan, kalian bisa menghubungi nomor tersebut. Tulisan stiker itu berbunyi "kritik & saran mohon sms 081xxx." Kalau menurut tulisan stiker, kritik dan saran bisa disampaikan via sms, tapi selama ini ane belum pernah menghubungi nomor tersebut. Mungkin sekarang sudah ada WA-nya Pemasangan nomor layanan aduan pada bodi bus memang sudah lazim digunakan, namun tidak semua PO mencantumkan layanan nomor aduan tersebut.

Yang kedua adalah yang ane beri tanda garis vertikal, di bagian sebelah kiri bodi persis di bawah kaca belakang bus Mira terdapat stiker "S7222US", sementara pada bodi bus Sugeng Rahayu terdapat stiker dengan tulisan "W7143UY". Kedua stiker ini mewakili plat nomor kendaraan masing-masing unit bus tersebut gan sist, stiker tersebut kalau di PO Mira hanya terdapat di bodi belakang, sementara pada Sugeng Rahayu dan Sumber Selamat ada di belakang dan depan (dekat wiper).

Ane belum tahu, mengapa kedua bus ini menambahkan stiker plat nomor kendaraan pada bodi busnya. Kemungkinan hal tersebut untuk membedakan armada bus yang berjumlah banyak. Yang kedua, bisa jadi penanda untuk penumpang langganan keduanPO ini. Biasanya ada beberapa penumpang yang sudah langganan bus dengan plat nomor tertentu, dan mereka sudah mengenal kru bus tersebut. FYI untuk stiker nomor pengaduan dan plat nomor kendaraan ini juga bisa kita temui di dalam bus, biasanya stiker yang mnempel di kaca bagian dalam ini banyak dijumpai pada armada Sumber Group.








Ciri khas lain dari kedua PO ini adalah banyak memakai bodi bus bernama "Discovery", buat agan dan sista yang belum tahu, setiap bus di Indonesia itu punya bodi yang berbeda-beda. Bodi bus tersebut memiliki nama sendiri-sendiri. Nah, salah satu bodi bus yang paing banyak digunakan kedua PO ini adalah bodi Discovery buatan karoseri Laksana, Ungaran.

Boleh dikata, 90% bodi bus Sumber Group dan Mira didominasi bodi Discovery, meski sekarang kedua PO ini juga sudah mulai memakai bodi dengan sekat kaca seperti Jetbus. Namun, populasi bodi Discovery milik Mira dan Sumber Group masih cukup banyak. Bisa dibilang bodi ini identik dengan bus Ekonomi, maka tak heran PO lain di Jawa Timur yang meyediakan kelas Ekonomi juga memakai bodi Discovery. Pemakai bodi Discovery di Jawa Timur untuk kelas Ekonomi, misalnya Harapan Jaya, Dali Prima, dan Jaya.





Baik Mira dan Sugeng Rahayu/Sumber Selamat, banyak memaki chassis bus bermesin depan buatan Hino, nama chasiss-nya Hino AK8. Ciri khas bus Hino yang bermesin depan adalah adanya "grill" alias saluran udara berbentuk lubang kecil pada bagian depan bodi bus. Di mana saluran udara ini berfungsi untuk membantu mendinginkan mesin bus. Seringkali beberapa armada bus degan mesin depan ini dibuka kap mesinnya, agar mesin tidak terlalu panas, seperti tampak pada ilustrasi di atas




Ciri khas selanjutnya adalah adanya gorden yang dipasang pada kaca depan dan belakang gan sist, seperti terlihat pada foto di atas. Untuk Sumber Group warna gordennya identik dengan warna biru, sementara milik PO Mira biasanya berwarna merah. Sebelum berganti nama menjadi Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu, dulu gorden pada bagian depan tersebut bertuliskan nama "Sumber Kencono". Gorden di bagian depan ini sekaligus berfungsi sebagai sun visor, agar pandangan sopir dan penumpang tidak terkena sinar matahari (biar gak silau). Kalau kalian pernah naik bus di jalur Surabaya-Jogja, pasti tidak asing dengan gorden ini bukan ?





Ciri khas yang terakhir, ketika kita naik bus Mira atau Sumber Group, pasti akan diputarkan musik dangdut. Kebanyakan lagu yang diputar adalah lagu yang dibawakan oleh orkes musik dangdut Jawa Timur, seperti New Pallapa atau Sera. Hampir semua armada bus pasti memutar lagu dangdut tersebut, dan setiap armada bus punya playlist yang berbeda-beda gan sist Kalau kru busnya lagi bosan memutar musik dangdut, kalian mungkin akan bisa melihat kartun Spongebob dalam perjalanan. Seperti tampak pada foto di bawah ini.




Nah, demikian sedikit pengalaman yang ane bagikan kali ini terkait bus Sumber Group dan Mira, di mana selama bertahun-tahun menjadi penumpang di jalur tersebut ada beberapa ciri khas unik yang ane temui. Mulai dari stiker, bodi, sampai musik yang diputar dalam bus.

Sekian dulu tulisan ane kali ini, semoga pembahasan sederhana ini bisa menghibur sekaligus menambah wawasan agan dan sista semuanya. Sampai jumpa