• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Benda Dirumah Ini Terbukti Tidak Siap Diterapkan Teknologi Touchscreen, Ini Alasannya

iskrimAvatar border
TS
iskrim
Benda Dirumah Ini Terbukti Tidak Siap Diterapkan Teknologi Touchscreen, Ini Alasannya


[ HT# 759 ]

Touchcreen atau teknologi layar sentuh semakin meluas penggunaannya sejak layar hape menerapkannya. Tapi teknologi touchscreen dari tulisan saya kali ini membuktikan tidak selalu tepat guna jika di terapkan pada beberapa benda rumahan di bawah ini.

Mengapa saya katakan demikian, itu karena benda yang saya maksudkan dalam penggunaannya sehari-hari memang sudah terbilang simpel dan dimana benda tersebut dalam penggunaannya sering terhubung dengan air, minyak, atau bahan campuran kimia lainnya. Kita tahu layar toucscreen itu amat sensitif terhadap cairan dimaksud.



Tentu saja hal ini jadi malah merepotkan, akan mengulur waktu, atau malah jadi sia-sia, dan berbahaya bagi manusia karena teknologi touchscreen ini selalu terhubung dengan arus listrik.

Benda-benda yang saya maksudkan memang sudah sejak dulu tercipta dan sangat bermanfaat; membantu manusia jauh sebelum ditemukannya teknologi touchscreen. Mampu bertahan lama karena memang simpel, bekerja maksimal, dan tahan lama.

Meski terbilang revolusioner modern, kekurangan terbesar pada teknologi touchscreen adalah membutuhkan daya listrik, tangan harus bersih, layar yang kurang bagus di cahaya ruangan tertentu, layar juga riskan pecah.

Maka dengan alasan inilah para penemu benda-benda tersebut bisa dikatakan memang tidak siap atau menunggu pembaruan teknologi jauh kedepan.

Contoh kecil saat ini misalkan ada lampu bohlam, dulu terkenal tidak awet, dan boros listrik. Perlahan mulai tergantikan dengan teknologi Led yang ramah lingkungan, cahaya lebih baik, dan lebih awet.

Nah, beberapa benda di rumah yang saya maksud tidak bisa menyerap atau diterapkan teknologi touchscreen ini diantaranya adalah Remote, Kunci Rumah, Mesin Cuci, Kompor (mungkin ada yang lain, silahkan tambahkan di kolom komentar ya, gan).

Remote diciptakan untuk kepraktisan, tinggal pencet tombol maka reaksi terminal sensor pada benda elektronik akan bekerja sesuai kemauan kita.

Bila di terapkan teknologi touchscreen pastinya akan merepotkan dan sensasi memencet tombol pun hilang, dan baterai remote akan semakin boros karena layar touchscreen juga butuh daya.



Kunci rumah juga demikian, dengan alasan kepraktisan dan kemananan tentu penggunaannya harus sesimpel mungkin tapi tetap mempu bekerja secara maksimal. Jika teknologi touchscreen disematkan pada anak kunci pastinya malah merepotkan.

Ukuran anak kunci semakin besar, ya mungkin bisa saja anak kunci akan tergantikan dengan teknologi laser atau bluetooth. Tapi akan merepotkan jika kita ingin segera membuka pintu atau sifatnya urgensi tapi kondisi kunci sedang low batt atau baterai habis karena lupa di charge.. mau masuk lewat jendela?

2 contoh diatas membuktikan jika benda yang selama ini kita kenal tidak seharusnya bersanding dengan teknologi baru seperti touchscreen ini tentu dengan alasan karena tingkat kepraktisan dan keawetan penggunaannya tidak sebaik cara 'manual'. MANUAL BOLEH KUNO, TAPI LEBIH PRAKTIS DAN TAHAN LAMA. Bagaimana menurutmu, teman?








Copyright © 2016 - 2021 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Sumur : sebuah opini | img : gugel 




Diubah oleh iskrim 29-07-2021 13:40
bnoorrainiAvatar border
dcobainAvatar border
provocator3301Avatar border
provocator3301 dan 20 lainnya memberi reputasi
19
5.6K
77
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.