Quote:
Seorang pria bernama Jhosua Lubis tidak terima ketika salah satu keluarganya mendapatkan tindak tidak manusiawi dari para warga Kampung Bulu Silape, Desa Sianipar, Kecamata Silaen,Sumatera Utara.
Pasalnya pada Kamis(22/7/2021) Om dari Jhosua Lubis bernama Salamat Sianipar (45) terkonfirmasi Covid-19.
Dokter menyuruhnya melakukan isolasi mandiri di rumah. Alih-alih gotong royong membantu Salamat, warga sekitar justru tidak terima dan menjauhkan Salamat agar tidak masuk ke desa.
“Dia kembali lagi ke rumahnya tapi masyarakat tidak terima. Malah masyarakat mengikat dan memukuli dia seperti hewan tidak ada rasa manusiawi”
tulis keterangan Jhosua Lubis diakun pribadi instagramnya.
Jhosua dan keluarganya tidak terima dengan aksi anarkis yang dirakukan warga kampung Bulu Silape dengan mengeroyok pamannya.
Untuk itu, Jhosua mengunggah video penyiksaan warga terhadap pamannya agar menjadi viral dan diusut oleh aparat berwenang secepatnya.
Rekaman berdurasi 38 detik itu berhasil menjadi sorotan di akun instagram Lambe Turah. Segala aksi penyiksaan dan pengeroyokan warga membuat geram warganet.
“Masyarakatnya sadis bener, ini kan pandemi, semua harus bantu saat ada yang isoman, bukan malah dipukuli” tulis akun @nik****.
“Yang dihindari itu penyakitnya, bukan orangnya” ujar akun @moh*******.
“Kaya penyakit aib aja, padahal gak ada yang mau kena covid-19” ucap akun @kris*******.
“Jadi yang berbahaya itu Covid-19 atau manusia sih ?” tanya akun @zulk****.
“Yang harusnya diisolasi warganya, otak mereka kena virus kayanya” kata akun @foyo*****.
Tidak lupa Jhosua menandai sejumlah akun media, aparatur negara, komnas HAM hingga presiden dan wakil presiden terhadap kejadian tersebut.
Ia berharap agar keadilan ditegakan oleh oemerintah terkait kasus kekerasan yang menimpa pamannya. Hingga kini sang paman, telah ditangani Pemuda Batak Bersatu (PBB) Tobasa. (ZJ)
Sumber Berita
Dilema isolasi mandiri, ada yang dimaki, diusir dan ini dipukuli rame-rame.