news.bplnAvatar border
TS
news.bpln
Penelitian Oxford: Gabungan 2 Merek Vaksin Bisa Perkuat Kekebalan Tubuh
Jakarta - Menggabungkan dua vaksin Covid-19 yang berbeda merek ternyata dapat memberikan perlindungan yang baik bagi tubuh dalam melawan virus corona, demikian hasil temuan penelitian di Inggris.

Uji coba oleh The Com-Cov dari Universitas Oxford dilakukan dengan menggunakan dua dosis Pfizer, dua AstraZeneca (AZ), maupun perpaduan keduanya.

Hasilnya, semua kombinasi bekerja dengan baik, memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Dua dosis itu penting untuk memberikan perlindungan maksimal dan mengajari tubuh membuat antibodi dan sel T untuk memblokir dan membunuh Covid.

Studi Com-Cov, yang mengamati pemberian dosis empat minggu terpisah pada 850 sukarelawan berusia 50 tahun ke atas, menemukan:

Pada bulan Maret, Jerman, bersama dengan negara-negara Eropa lainnya, sempat menghentikan peluncuran vaksin AstraZeneca setelah sejumlah kasus pembekuan darah dilaporkan.

Jerman sebelumnya telah membatasi penggunaan vaksin itu di atas usia 60-an tahun, tetapi sekarang akan menawarkannya kepada semua orang dewasa, ungkap media Jerman Deutsche Welle.

Setelah awal yang lambat, peluncuran vaksinasi Jerman dipercepat dalam beberapa pekan terakhir.

Lebih dari setengah populasi negara itu kini telah menerima dosis vaksin pertama mereka.

Pada bulan April, juru bicara Merkel mengunggah foto sertifikat vaksinasinya untuk menunjukkan bahwa dia telah menerima suntikan.

Ada beberapa penelitian yang dilakukan terkait pencampuran vaksin yang berbeda.

Satu studi di Inggris menemukan bahwa orang dewasa lebih mungkin melaporkan efek samping ringan dan sedang setelah mencampur dosis vaksin AstraZeneca dan Pfizer.

Beberapa negara telah mempertimbangkan untuk mencampur vaksin dalam menghadapi kekurangan pasokan dan untuk meningkatkan perlindungan, sebagaimana dilaporkan kantor berita Reuters.

Pemerintah Provinsi Ontario dan Quebec Kanada mengatakan mereka berencana untuk mencampur vaksin dalam waktu dekat, di tengah ketidakpastian atas pengiriman vaksin Oxford-AstraZeneca dan kekhawatiran tentang pembekuan darah yang langka.

Para ahli percaya bahwa dosis campuran vaksin Covid bisa menjadi ide yang sangat bagus.

Ini mungkin memberikan kekebalan yang lebih luas dan tahan lama terhadap virus corona dan varian barunya, dan menawarkan lebih banyak fleksibilitas terkait peluncuran vaksin.

Studi sedang berlangsung, tetapi beberapa negara sudah mengizinkan pencampuran vaksin itu.

Jerman awalnya membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca (AZ) untuk orang di bawah 60 tahun karena tidak banyak data uji coba yang tersedia tentang kemanjuran vaksin itu pada orang yang lebih tua.

Kebijakan itu berbeda dengan keputusan pada bulan April, yang menawarkan vaksin kepada semua orang dewasa.

Beberapa minggu kemudian Merkel menerima dosis pertamanya.

Baru-baru ini, menyusul laporan pembekuan darah langka pada sejumlah kecil orang muda yang mendapat vaksin AZ, Jerman merekomendasikan bahwa orang di bawah 60-an yang telah menerima dosis pertama harus mendapat vaksin virus corona yang berbeda untuk suntikan kedua, dengan alasan keamanan, sebagai tindakan pencegahan.

Merkel tidak cocok dengan kelompok usia ini, tetapi, bagaimanapun dia memiliki Moderna daripada AZ untuk dosis keduanya.

Ini mungkin terbukti menjadi keputusan yang memberinya perlindungan yang lebih baik, tetapi sampai kita memiliki bukti dari penelitian yang besar, masih terlalu dini untuk mengatakannya dengan pasti.

https://news.detik.com/bbc-world/d-5...from=wpm_nhl_1

Beneren iniemoticon-Ngakak
tepsuzotAvatar border
anton2019827Avatar border
anton2019827 dan tepsuzot memberi reputasi
2
535
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
78.9KThread10.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.