• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Miris! Takut Dikira Corona, Seorang Bayi Malah Dikerok Sampai Merah Darah. Waras Gan?

sinsin2806
TS
sinsin2806
Miris! Takut Dikira Corona, Seorang Bayi Malah Dikerok Sampai Merah Darah. Waras Gan?


Lantaran takut dianggap terpapar Corona jika diperiksakan ke Rumah Sakit, seorang ibu memilih membawa bayi nya ke Paraji. Dan yang terjadi berikutnya adalah sang bayi di keroki di bagian punggung layaknya orang dewasa. Bagaimana tanggapanmu gan?


Baru-baru ini, tersebar video viral curhatan seorang ibu yang merasa kasihan karena anaknya harus merasa kesakitan akibat di kerok. Jujur saja ketika pertama kali melihat video ini, ane sempat penasaran penyakit apakah yang diderita si adik bayi sehingga mewajibkan ia harus dikerok layaknya orang dewasa? Dan ketika ane menonton video itu sampai akhir, ternyata tidak ada penjelasan detail mengenai penyakit yang di derita oleh si adik bayi, si ibu hanya mencurahkan rasa sedihnya karena melihat tangisan sang bayi ketika sedang dikerok. Dan diakhir video tertulis bahwa si ibu takut membawa anaknya periksa ke Rumah Sakit karena takut dikira Corona, sehingga ia memilih untuk membawa bayinya ke Paraji. Namun yang dilakukan Paraji justru mengerok punggung bayi. What the hell !

Bagi kalian yang tidak paham apa itu Paraji, ane sedikit menjelaskan ya, jadi Paraji itu semacam orang yang memberikan pengobatan di desa, tapi bukan melalui medis dan obat-obatan melainkan melalui pijat, refeleksi, doa dan sebagainya. Pokoknya ya sesuai ritual di desa, bukan dukun tapi lebih ke orang pintar yang melakukan pengobatan di desa.


Jujur setelah melihat video ini ane sangat meyayangkan tindakan yang telah dilakukan kepada sang bayi. Iya memang mungkin ibu nya melakukan hal tersebut agar anaknya lekas sembuh, namun apa boleh seorang bayi yang kulitnya masih lunak, lembut serta sensitif dikerok layaknya orang dewasa? yakin tindakan tersebut menyembuhkan dan mengobati sang bayi? atau justru akan menimbulkan penyakit baru seperti iritasi kulit dan yang lainnya?

Sekarang mari kita lihat secara medis, apakah kerokan itu boleh dilakukan oleh bayi?
dikutip dari laman Popmama.com di laman tersebut dijelaskan bahwa ketika seorang balita masuk angin, tidak baik jika dilakukan kerokan apalagi menggunakan koin (atau logam-logam) lainnya karena bisa mengakibatkan kulit panas dan iritasi. Alih-alih di kerok menggunakan logam, lebih baik bayi dibaluri dengan potongan bawang merah namun dengan jumlah yang sedikit, karena terlalu banyak olesan bawang pun bisa membuat kulit bayi panas.



Informasi lain juga ane dapatkan dari laman dokter.sehat.combahwa kerokan yang dilakukan oleh orang dewasa saja itu bisa mengakibatkan efek negatif diantaranya :

1. Memar dan bengkak.
2. Beresiko pendarahan
3. Beresiko infeksi
4. Beresiko pembengkakan otot
5. Beresiko iritasi kulit
Ketika dilakukan oleh orang dewasa saja bisa berakibat fatal seperti yang ane sebutkan diatas apalagi jika dilakukan pada bayi? Jadi jika ane menjadi ibu dari bayi tersebut, tentu ane akan memilih memeriksakannya ke Rumah Sakit, karena ane mau penanganan yang terbaik untuk anak ane. Dan sebaiknya untuk ibu-ibu diluar sana juga ane sarankan untuk memberikan pengobatan terbaik untuk bayi kita. Karena kesehatan itu mahal dan penting, jangan sampai anak yang kita sayangi salah penanganan dan menjadikan penyakitnya semakin parah. Alih-alih ingin penyakitnya lekas sembuh malah semakin menjadi. Tentu tidak mau kan?

Dan video ini menjadi pelajaran untuk kita semua, agar bisa leih berhati-hati dalam memilih pengobatan untuk anak-anak kita. Dan semoga saja keluarga kita terbebas dari penyakit ya, salam sehat untuk semuanya.

sumber : opini pribadi dan link

Diubah oleh sinsin2806 22-06-2021 09:31
Daniswara92indramamothanton2019827
anton2019827 dan 38 lainnya memberi reputasi
37
73.6K
289
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.3KThread80.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.