valmightyreborn
TS
valmightyreborn
NEW NORMAL : Matinya Tourism dan Rekreasi. What's Next ?


Unik jikalau memperhatikan sektor pariwisata mencoba menggeliat setelah tersungkur dihantam pandemi covid19. Mulai dari konsep restart tourism, virtual tourism, promo travelling sampai kicauan2 netizen yang nadanya sama : semoga pandemi lekas pergi, kondisi kembali seperti semula dan bisa travellng lagi.

Benarkah kondisi ini bisa kembali semula ? Logis saja ya, sangat kecil kemungkinannya. Pandemi ini adalah shifting. Lembaran bab format baru sejarah dunia. Yes, kita sudah sampai di masa depan.

Welcome New World Order, di mana protokol kesehatan adalah tren. Yang dibutuhkan bukan lagi masa lalu tetapi paradigma baru. Oleh karenanya banyak kebiasaan dan gaya hidup kita di masa sebelum pandemi yang tidak relevan dengan saat ini. Salah satunya adalah pariwisata dan rekreasi.

Sangat miris melihat #restarttourism yang baru menggeliat mengiringi euphoria vaksinasi kemudian dihantam kembali oleh isu virus covid varian delta. Konsep tourism apalagi yang akan digodok setelah ini ? sementara keadaan di luar tidak semakin membaik.


Kita telah salah persepsi.

Kita salah sangka terhadap pandemi ini. Kita tidak sedang hidup seperti dulu di mana atmosfernya adalah hiperaktifsehingga membutuhkan rekreasi. Sampai2 rekreasi itu sendiri menjelma menjadi sebuah hiperealita yang menjalar dan melahirkan konsep tourism atau pariwisata yang kita kenal sekarang.

Kita tidak paham bahwa hari ini kita hidup dalam atmosfer fear. Ketakutan, kecemasan, kekhawatiran. Apakah dalam situasi mental seperti ini yang kita butuhkan rekreasi ?

Kontemplasi. Itulah yang tidak kita sadari kita butuhkan hari ini, bukan rekreasi. Ketenangan, kekaleman, keteduhan. Bukan kegembiraan, keriuhan dan kesukacitaan. Bukan berlomba untuk menjangkau sejauh2nya hari ini tetapi berlomba untuk diam, tenang, fokus dan efisien. Spirit ini jelas sangat bertolak belakang dengan tourism.


Tourism is done. Waktunya cooling down.

Kontemplasi, adalah ruh dari paradigma baru hari ini. Ketenangan, fokus dan efisiensi mobilitas adalah spirit yang menggantikan kebiasaan riuh, simpang siur dan mubazir kita dulu. Tidak perlu galau karena ini adalah take and give - keseimbangan yang datang secara alami. Yang anda perlu lakukan adalah legowo dan tunduk mengakui kedigdayaan covid19. Jangan menantang dia untuk mengembalikan kedigdayaan kita dulu, itu sangat out of context. Kalo orang bilang 'bebal'.


Tourism telah mati. What's next ?

Productive contemplation, ini istilah saya. Itulah what should be coming next. Sebuah upaya kontemplasi yang feeling-nya seperti tourism. Seperti apa wujudnya ?

Istilah ini berawal setelah saya melihat instastory @sariefebriane tentang kiriman buah nanas hasil panen mandiri, yang kemudian menggiring saya ke akun instagram @bowiechampa sampai akhirnya terdampar di akun @bregadium. Konten kedua akun itu didominasi oleh foto2 perkebunan dan hasil panen yg dilakukan secara mandiri dan menurut saya revolusioner. Yup, inilah productive contemplation.

Anda tahu shaolin temple ?

Bayangkan ada pandemi listrik (mati listrik) di seluruh dunia. Semua gadget, komputer, networking mati. Komunikasi antara desa dan kota terputus. Distribusi food source ke kota mati. Distribusi pupuk ke desa terganggu. Siapa yg bertahan hidup dan tetap terpenuhi kebutuhan pangannya ? Kemungkinan besar penghuni kuil shaolin yg konsisten mengelola tanah dg tangan2nya sendiri untuk memproduksi food source.


Kontemplasi yang menghasilkan sumber pangan (food source). Ini sejatinya passion yg geraknya selaras dengan format pandemi. Back to nature.

Pasangan serasi manusia itu adalah food source, tidak bisa dipungkiri. Bukan bioskop, shopping mall atau festival musik. Dan ketika kita melakukan ini percaya kata2 saya : anda akan tenang, bersyukur dan merasa lebih hidup tatkala tangan anda memetik dan menggenggam buah yang anda tanam sendiri. Percaya diri anda tumbuh, fungsi diri meningkat dan imunitas anda prima. Inilah rekreasi jaman now. Rekreasi yang didefinisikan ulang oleh Diraja Covid19.

Masalahnya adalah kita mau berkebun di mana ? Kanan kiri kita perumahan, mall, gedung haha

Silahkan intip akun instagram @4eat.jkt. Perhatikan bagaimana cerdasnya mereka menghasilkan cuan melalui ternak ikan dan sayuran organik dari balik tembok di tengah2 aspal perumahan. Itulah sesungguhnya cikal bakal dan blueprint 'rekreasi' yg akan menggantikan konsep tourism kita yg sudah halu dan 'ketinggalan jaman'.


Back to nature. Itulah paradigma.

Dan jangan salah! bukan hanya rekreasi yg harus didefinisikan ulang dengan paradigma ini. Bahkan pendidikan pun harus .... sudah semestinya.

Don't need to think out of the box. Just take a look at yourself.


Still, keep waras, keep alive

*kontemplasi : bahasa gampangnya merenung, meditasi

Sumber : copas
Diubah oleh valmightyreborn 22-06-2021 12:48
anton2019827seojoonlily8899
lily8899 dan 64 lainnya memberi reputasi
63
9.9K
193
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.