Mengalahkan Turki dan Swiss dengan skor 3-0, lalu tim "back-up" menundukkan Wales 1-0. Italia menjuarai Grup A Euro 2020. Inikah saatnya Italia juara?




Gak berhasil lolos ke Piala Dunia 2018 adalah aib dan jelas membuat Italia jadi sorotan di Piala Eropa 2020 ini. Revolusi Mancini di Gli Azzurri dianggap menjanjikan. Gak ada lagi tim nasional yang dikuasai klub-klub elite. Bahkan, klub seperti Sassuolo punya 2 pemain di timnas era Mancini: Manuel Locatelli dan Domenico Berardi.

Sebagai juara Grup A, Italia menunggu siapa runner-up Grup C dan bertanding di Stadion Wembley, Inggris, pada Sabtu, 26 Juni.

Melawan Wales Minggu kemarin, Roberto Mancini melakukan 8 perubahan starting line-up. Muncul deh nama-nama seperti Andrea Belotti, Federico Chiesa, Emerson, hingga jagoan yang baru pulih, Marco Verratti.



Italia: Donnarumma (Sirigu 89'); Toloi, Bonucci (Acerbi 46'), Bastoni, Emerson; Pessina (Castrovilli 87'), Jorginho (Cristante 75'), Verratti; Chiesa, Belotti, Bernardeschi (Raspadori 75')

Gol Matteo Pessina cukup untuk membuktikan Roberto Mancini tahu kapasitas yang dimiliki timnya. Termasuk Federico Chiesa, sang pemain terbaik di pertandingan itu.


Federico Chiesa  (sumber: UEFA)

Kemenangan ini membuat Italia menjalani 30 pertandingan tanpa kekalahan. Semua memuji Mancini. Jumlah gak terkalahkan ini mengulangi sejarah era 1930-an milik pelatih Vittorio Pozzo. Tau kan julukan Pozzo? One of the greatest managers of all time.

Jangan lupa, sudah 11 pertandingan lho Italia gak kebobolan dan mereka mencetak 32 gol. Terakhir kali gawang Italia jebol itu ketika melawan Belanda di UEFA Nations League pada Oktober 2020. Lebih dari 1.000 menit clean sheet. Apalagi, UEFA Nations League  itu gak setara ama Piala Eropa.

Bagi Matteo Pessina, ada juga catatan menarik. Gelandang milik Atalanta sudah mencetak 3 gol dari 3 penampilan terakhirnya bersama Italia. Cocok banget ama timnas.


Jadi, menurut agan-agan seberapa besar nih peluang Italia untuk juara?