Tim nasional Inggris selalu penuh dengan pemberitaan. Tapi, bukan berarti diikuti kualitas permainan. Setuju gak? Di Grup D Euro 2020, posisi mereka memang masih aman, tapi ada sorotan terhadap taktik Gareth Southgate.




Inggris menang 1-0 atas Kroasia, lalu bermain (mengejutkan) imbang 0-0 melawan Skotlandia. Semuanya terjadi di Stadion Wembley, London.

Dari 2 pertandingan itu, Inggris berada di peringkat kedua di bawah Republik Ceska yang unggul produktivitas gol walau sama-sama mengantongi 4 poin.



Nah, laga ketiga grup dilaksanakan secara serentak pada Rabu, 23 Juni 2021, pukul 23.0 WIB. Inggris akan menjamu Rep. Ceska di Stadion Wembley dan Kroasia berlaga melawan Skotlandia di Hampden Park, Glasgow.

Menarik menyoroti penampilan timnas Inggris dan "kritikan" dari legenda sepak bola negeri itu, Alan Shearer.

Mungkin, banyak yang sepakat soal kejutan yang diberikan pelatih Gareth Southgate dengan memainkan duet Kalvin Phillips dan Declan Rice di lini tengah saat bertemu Kroasia. Kalvin Phillips banyak mendapatkan pujian.

Tampaknya, Southgate benar-benar mengantisipasi kekuatan finalis Piala Dunia 2018 itu. Bukankah Inggris dikalahkan Kroasia di semifinal PD 2018? Ketika itu, Inggris kalah 1-2 walau unggul 1-0 lebih dahulu dalam 5 menit pertandingan berjalan lewat gol Kieran John Trippier.

Namun, ketika melawan Skotlandia yang kekuatannya tentu berada di bawah Kroasia dan tambahan kemenangan mengamankan tiket Inggris ke babak 16 besar, eh Southgate masih memainkan 2 pilar yang sama dalam formasi 4-2-3-1. Sungguhkah duet Kalvin Phillips dan Declan Rice dibutuhkan untuk melawan Skotlandia? Kenapa tidak menambah amunisi di barisan depan?




Mantan penyerang timnas Inggris, Alan Shearer, sepakat dengan banyak orang bahwa keputusan memainkan duet Kalvin Phillips dan Declan Rice melawan Skotlandia memperlihatkan ketakutan berlebihan Southgate.

Kata Shearer, penempatkan 2 gelandang tengah itu membuat permainan Inggris jadi sangat lamban, kurang penetrasi, dan terlalu mudah dibaca saat menguasai bola. Setuju gak nih?

Menghadapi Republik Ceska, pastilah nama Patrik Schick bakal menghantui tidur Gareth Southgate. Penyerang Bayer Leverkusen ini terlihat sangat percaya diri di lapangan. Berbeda jauh dengan situasi striker Inggris, Harry Kane.




Hasil seri akan mengantarkan Ceska menjuarai Grup D. Masak sih Inggris cuma ngincar hasil seri? Buat apa dong bawa pemain seperti Markus Rashford, Jadon Sancho, atau Jack Grealish yang bisa membantu Harry Kane "hidup lagi" di mulut gawang lawan.

Jangan-jangan, Gareth Southgate hanya memikirkan yang penting lolos dulu, gak berani tampil agresif dan menghibur. Jangan-jangan, Inggris memang keberatan di publikasi soal kemewahan skuat yang mereka miliki.