c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Majalah Annida di Masa Kini, Mungkinkan Tinggal Kenangan?




Kalau mendengar kata Annida, hmmm adakah dari kamu langsung teringat dengan sebuah majalah?

Majalah Islami yang hits di tahun 90an, memberikan banyak kenangan pastinya buat kamu yang lahir di tahun itu akan teringat dan nostalgia. Apalagi buat kamu-kamu yang aktif sebagai anggota Rohis, siapa sih yang tidak tahu dengan majalah yang satu ini.



Yuk kita kulik sedikit kenapa Annida akhirnya bisa menjadi majalah populer di masanya! Jadi pendirinya adalah Dadi Kusradi dan Dwi Septiawati, mereka ini sepasang suami istri yang mulanya menggagas kehadiran majalah Annida.

Dimasa itu timbul keprihatinan pasangan ini tentang majalah yang umum seperti saat itu majalah Aneka Yess, Hai, Gadis, Gaul, dsb yang telah populer lebih dulu. Mereka menampilkan gaya hidup anak muda dimasanya, namun tidak ada yang menyentuh gaya hidup Islami, melihat hal tersebut maka Annida lahir sebagai majalah anak muda dan remaja yang dibungkus dengan bingkai Islami.



Saat itu memang dunia sastra tidak banyak yang menyentuh nilai-nilai agama, bahkan lebih banyak yang menyentuh perihal umum bahkan karya stensilan lebih tumbuh subur disaat itu.

Contohnya, seperti Abdullah Harahap dikenal sangat aktif menulis pada era 1970--1980-an, karyanya banyak bergaya detektif yang dibingkai dengan romansa dan nafsu yang membara. Motinggo Busye aktif menulis pada periode 1960—1980-an, bahasanya lebih vulgar, lalu ada Enny Arrow dengan nama asli Eni Sukaesih yang aktif menulis di 1970—1990-an, gaya bahasanya terkesan hiperbola. Dan terakhir, ada Fredi S dengan tulisan roman picisan yang dihadirkan tahun 1980—1990-an, tulisan seperti ini dulu menjadikan forum kaskus lebih hidup di forum BB 17.



Melihat cerita pendek yang banyak di majalah umum dan juga stensil mulai tumbuh subur, sedangkan cerita bernuansa Islami tidak ada sama sekali wadahnya. Disini Annida hadir untuk memberikan hal itu, maka mulailah kisah fiksi islam yang ternyata banyak disukai membuat dunia sastra islam perlahan sempat booming se-Indonesia, hingga film-film bertema Islami sering mengadopsi karya sastra dari penulisnya.

Seperti Helvy Tiana Rosa yang menjadi redaktur di majalah tersebut, dan karyanya juga banyak dimuat di majalah Annida. Salah satu karya yang fenomenal adalah Ketika Mas Gagah Pergi. Bahkan sudah dibuat film juga loh!!



Ternyata cerita tanpa bumbu nafsu dapat diterima dan laris manis, walau bisa dibilang majalah Annida mengusung religi namun gaya bahasanya unik dan gaul. Sama seperti surat kabar, dan majalah lainnya yang beralih ke online. Annida pun juga beralih ke online, namun sayang tidak bisa bertahan dan kini sudah menjadi kenangan.

Siapa nih yang pernah baca-baca majalah Annida?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, semoga bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.



emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star







Diubah oleh c4punk1950... 19-06-2021 23:55
nirankaraAvatar border
archangela13Avatar border
CieksAvatar border
Cieks dan 24 lainnya memberi reputasi
25
8.3K
145
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.