Di usianya yang sudah menginjak angka 27 tahun, membuat Deya kerap kali mendengarkan pertanyaan ‘kapan menikah?’. Tak jarang karena hal itu, membuatnya malas untuk ikut serta bila ada acara perkumpulan keluarga.

Tak kunjung mendapatkan jodoh dan juga keluarga besarnya membuat gerakan ‘jodoh untuk Deya’, pada akhirnya gadis itu setuju untuk mengikuti kencan buta yang didaftarkan Bi Ratih. Namun, betapa terkejutnya Deya kalau ternyata teman kencannya adalah seseorang dari masa lalunya ketika masa putih abu-abu, yakni Azhari.

Sebenarnya Deya sudah memasukkan Azhari ke dalam daftar hitam, karena lelaki itu pernah menjadikannya objek taruhan. Namun, Azhari kembali ke hadapan Deya dengan segala ketulusannya untuk meluluhkan hati gadis itu. Di saat bersamaan, Narendra yang merupakan atasan Deya juga sedang berjuang untuk mendapatkan hati gadis itu.

Lalu, pada siapa cinta Deya akan berlabuh? Pada pria dingin dengan tampang yang sulit untuk dilupakan atau pada Azhari yang selalu bersikap manis sehingga sulit bagi Deya menepis bayangnya?



Penulis menggunakan bahasa sehari-hari dalam merangkai kisah yang berjudul ‘JODOH’ ini, sehingga membuat pembaca tanpa sadar menuntaskannya dengan cepat.

Untuk sudut pandang sendiri, penulis cukup konsinten menggunakan POV 1 dari awal hingga akhir. Karakter yang dibuat penulis untuk Deya pun cukup kuat, hingga saya bisa membayangkan seperti apa sosok Deya ini dalam imajinasi.

Penulis memang tidak menuliskan genre cerita, tapi setelah membacanya secara tuntas, saya yakin kalau buku ini ber genre romaceS E N S O Redy. Sosok Deya yang cerobah, ceplas-ceplos, dan juga grasak-grusuk, sukses membuat senyum sepanjang cerita. Jangan lupakan juga ‘kegilaan’ Rio—teman adiknya Deya’ yang terus mengemis cinta pada Deya.

Sepanjang menyelami kisah Deya saya cukup ‘nyaman’ menyelesaikannya. Meski bahasa yang dipilih penulis cukup ringan, tapi itu tidak menyalahi PUEBI dan KBBI.

Untuk kekurangan sendiri mungkin saya hanya akan mengomentari perihal fisik buku, yakni lem yang digunakan untuk merekatkan cover tidak terlalu tebal, sehingga mudah terlepas. Namun, untuk ketebalan kertas saya rasa sudah pas, tidak terlalu tipis

review buku Hello Salma
Sekian review buku kali ini, semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman yang ingin mencari buku bacaan.
Narasi pribadi

Sumber buku ‘JODOH’