mantan.wariaAvatar border
TS
mantan.waria
Selamat, Singapura Sukses Jinakkan Corona! Indonesia?

Mulai hari ini, Singapura melonggarkan pembatasan sosial setelah diketatkan sejak pertengahan bulan lalu. Hal ini bisa dilakukan karena tekanan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) mulai mereda.


Hari ini, Senin (14/6/2021), pemerintah Singapura sudah mengizinkan kumpul-kumpul di luar ruangan dengan maksimal lima orang. Lebih banyak dibandingkan aturan sebelumnya yaitu paling banyak dua orang.

Selain itu, warga Singapura juga sudah boleh makan-minum di restoran, Pusat kebugaran juga sudah boleh kembali beroperasi. Namun karyawan masih disarakankan untuk bekerja dari rumah (work from home).

"Kita harus belajar untuk hidup berdampingan dengan virus ini dan kemudian sebisa mungkin menenkan penyebaran dan meminimalkan terjadinya klaster-klaster penyebaran baru," kata Lawrence Wong, Menteri Keuangan Singapura, seperti dikutip dari Reuters.

Singapura bisa melonggarkan pembatasan sosial (social restrictions) karena kasus positif corona memang sudah jauh lebih terkendali. Sejumlah data memberi konfirmasi akan hal tersebut.

Mengutip catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah pasien positif corona di Negeri Singa per 13 Juni 2021 adalah 62.263 orang. Bertambah 18 orang dibandingkan sehari sebelumnya.

Dalam seminggu terakhir, rata-rata penambahan pasien positif adalah 12 orang per hari. Jauh berkurang dibandingkan rerata sepekan sebelumnya yakni 25 orang setiap harinya.

Sementara dalam dua pekan terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 19 orang per hari. Turun dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 33 orang per hari.



Kemudian, angkan kasus aktif di Singapura juga turun drastis. Kasus aktif adalah jumlah pasien yang masih menjalani perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun mandiri. Data ini menggambarkan seberat apa beban yang ditanggung sistem pelayanan kesehatan di suatu negara.


Per 13 Juni 2021, jumlah kasus aktif corona di Singapura adalah 373 orang, turun dibandingkan sehari sebelumnya yaitu 391 orang. Dalam sepekan terakhir, rata-rata kasus aktif turun 22 orang saban harinya. Lebih tajam ketimbang penurunan tujuh hari sebelumnya yaitu empat orang per hari.

Sedangkan dalam 14 hari terakhir, rata-rata kasus aktif turun 13 orang per hari. Dua minggu sebelumnya, kasus aktif bertambah delapan orang per hari. 


Saat Singapura sudah bisa sedikit tenang dan mengembuskan napas lega, bagaimana dengan Indonesia? Apakah pandemi virus corona di Tanah Air juga mulai terkendali?


Sayangnya tidak demikian. Di Indonesia, kasus positif maupun kasus aktif malah cenderung naik.

Per 13 Juni 2021, Kementerian Kesehatan mencatat jumlah pasien positif corona di Tanah Air adalah 1.911.358 orang. Bertambah 9.868 orang, tambahan harian terbanyak sejak 22 Februari 2021.

Dalam seminggu terakhir, rata-rata tambahan pasien baru adalah 7.903 orang per hari. Naik ketimbang rerata sepekan sebelumnya yaitu 5.714 orang per hari.

Kemudian selama 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif baru bertambah 6.808 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 5.449 orang per hari. 


Sementara kasus aktif per 12 Juni 2021 berjumlah 108.324 orang, tertinggi sejak 14 April 2021. Kasus aktif bertambah 2.009 dari hari sebelumnya.


Dalam sepekan terakhir, kasus aktif bertambah rata-rata 1.621 orang per hari. Padahal seminggu sebelumnya turun rata-rata 388 orang per hari.

Sedangkan dalam dua minggu terakhir, kasus aktif bertambah rata-rata 616 orang per hari. Naik dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu bertambah 575 orang per hari. 


So, kalau Singapura kini bisa mulai lega, malah Indonesia giliran Indonesia yang kudu waspada. Jangan sampai kasus terus 'meledak' sehingga memaksa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengetatkan pembatasan sosial.


Untuk itu, pemerintah dan masyarakat harus konsisten dengan peran masing-masing. Pemerintah wajib menggenjot 3 T (testing, tracing, treatment) plus vaksinasi, dan masyarakat harus disiplin menegakkan 3 M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan). Dengan begitu, pandemi bisa terkendali sehingga ekonomi tidak perlu menjadi 'tumbal'. 


Buat apa Corona terkendali tapi ekonomi negara nyungsep???

Yang harusnya eknomi harus tetap meroket sampe 7%

emoticon-Toastemoticon-Toast


hoorrayAvatar border
Junmai92Avatar border
byakyoAvatar border
byakyo dan 19 lainnya memberi reputasi
20
7.7K
207
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.