• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Demi Cendol atau Bata Kaskuser Melakukan Modus yang Sama, Setuju Nggak?

KokonataAvatar border
TS
Kokonata
Demi Cendol atau Bata Kaskuser Melakukan Modus yang Sama, Setuju Nggak?

Kaskus merupakan satu dari sekian media sosial yang ada di Indonesia. Berdasarkan data Markey.id, ada 6 juta pengguna aktif di Kaskus. Jutaan pengguna tersebut merupakan pasar untuk meraup berbagai keuntungan, misalnya saja perhatian dan kasih sayang secara online

Cari Perhatian

Sebagian orang melakukan berbagai usaha untuk mendapatkan perhatian di media sosial. Tidak salah, sih. Perhatian dan kasih sayang merupakan salah satu kebutuhan manusia meskipun bukan kategori basic needmenurut teori kebutuhan Maslow.

Di Kaskus, perhatian bisa diperoleh apabila seseorang memiliki semacam pangkat yang tinggi. Seorang pengguna Kaskus yang disebut Kaskuser memperoleh pangkat yang tinggi apabila aktif memberikan komentar (posting) dan membuat thread berkualitas.

Susunan pangkat tersebut adalah:

0 - 99 posting : Newbie

100 - 499 posting : Kaskuser

500 - 749 posting : Aktivis kaskus

750 - 999 posting : Kaskus holic

1.000 - 3.999 posting : Kaskus addict

4.000 - 9.999 posting : Kaskus maniac

10.000 - 24.999 posting : Kaskus geek

25.000 - 49.999 posting : Kaskus freak

> 50.000 posting : Made in Kaskus

Kaskuser yang memiliki pangkat tinggi seringkali mendapat perlakuan khusus dari Kaskuser berpangkat lebih rendah. Apalagi Kaskuser yang sudah melakukan 2000 postingan atau berpangkat “Kaskus addict” dapat memberikan hadiah berupa cendol (Good Reputation Point(GRP)) serta hukuman berbentuk bata (Bad Reputation Point (BRP)). Banyaknya jumlah cendol dan bata ini membuat kedudukan seorang Kaskuser tinggi, sehingga muncullah para pengumpul cendol dan bata.

Para pengumpul cendol di Kaskus biasanya berkomentar baik, ramah, menyenangkan dan positif sehingga Kaskuser lain memberikan cendol untuknya. Pengumpul bata kebalikannya: komentar kasar, vulgar, dan negatif. Tipikal orang yang kalau ketemu pengen digampar dengan segepok uang. Kaskuser lain yang tidak suka bakal menimpukkan bata.

Cendol dan bata merupakan bentuk apresiasi dari sesama Kaskuser, sehingga jumlah cendol dan bata yang terkumpul menjadi pencapaian pribadi. Hanya saja mengumpulkan cendol dan bata jadi tidak sehat lagi ketika Kaskuser melakukan segala cara demi cendol dan bata tersebut.

Asosiasi Otak

Mengutip pendapat Daria Kuss, associate professor jurusan psikologi Nottingham Trent University di Inggris, pada saat orang berkomentar positif di media sosial semisal Instagram, sistem penghargaan di otak kita akan menyala serta melepaskan perasaan senang. Hal ini serupa dengan saat kita mendapat pujian di dunia nyata. Selanjutnya otak mengasosiasikan pemberitahuan media sosial sebagai pengalaman yang menyenangkan.Maka dari itulah seseorang akan terus membuat konten lain untuk mendapatkan kesenangan yang sama.


Di Kaskus perasaan senang itu hadir manakala Kaskuser mendapat cendol atau bata, thread menjadi Hot Thread dan mendapat banyak komentar atau balasan, hingga bisa berenang di kolam koin pribadinya. 

Namun menurut Daria kesenangan itu cepat berlalu, sehingga perlu semakin banyak pemberitahuan terkait kehadiran kesenangan itu. Kaskuser akan semakin aktif membuat thread, dan berkomentar dengan modus yang paling banyak mendatangkan kesenangan.

Misalnya saja Kaskuser membuat thread tentang jengkol. Thread tersebut menjadi Hot Tread, memperoleh banyak view dan komentar. Si Kaskuser akan membuat thread tentang jenkol lainnya, meskipun thread jenkolnya bikin jengkel Kaskuser lain. Kesenangan yang diperolehnya lebih prioritas.
 

Mudah Diapresiasi

Kita membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan apresiasi di dunia nyata. Misalnya sebagai seorang karyawan di kantor. Apresiasi dari bos datang setelah dia menyelesaikan proyek berbulan-bulan.

Di Kaskus, mendapatkan apresiasi cukup mudah dalam waktu singkat. Cukup posting saja konten yang diminati Kaskuser. Cendol akan datang. Cara lain buat konten yang akan membuat Kaskuser dilempari bata bertubi-tubi.

Pada akhirnya, kemudahan mendapatkan apresiasi itu bisa membuat Kaskuser lebih menghargai kuantitas ketimbang kualitas konten. Kaskuser tertentu mungkin meremehkan kualitas konten Kaskuser lain, dan membandingkannya dengan ratusan ribu orang yang menyukai konten buatannya. Padahal banyak faktor yang membuat view konten tinggi.

Perhatian dari Kaskuser lain memang menyenangkan. Namun baiknya seorang Kaskuser tetap menjaga kualitas konten dan komentar atau posting-nya.

Standar kualitas konten bisa mengacu pada syarat lolos konten kreator dan kompetisi menulis saja. Cukup mudah, kan? Semoga makin banyak konten berkualitas di Kaskus, bukan sekadar konten yang cari perhatian saja.


Sumber 1, 2, 3

Gambar : Freepik






emoticon-Ultah

emoticon-Shakehand2emoticon-Shakehand2


Diubah oleh Kokonata 12-06-2021 10:02
husnamutiaAvatar border
azhuramasdaAvatar border
azhuramasda dan husnamutia memberi reputasi
2
808
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.