pelatihbaru
TS
pelatihbaru
Membedah Perkembangan Timnas di Tangan Shin Tae-yong

(PSSI.org)


Melihat rekam jejak karier kepelatihan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan ini sah disebut sebagai "Jose Mourinho dari Asia" karena keduanya sama-sama mengusung taktik sepak bola pragmatis.

Dari sejumlah laga Timnas di era Shin Tae-yong yang disiarkan di layar kaca, baik itu di level senior maupun U-19, sangat jelas terlihat bahwa taktik STY berorientasi pada lini pertahanan.

Bersama STY, Timnas memainkan pakem 4-2-3-1 saat memulai pertandingan, kemudian bertransformasi menjadi 4-4-2 saat sedang bertahan.

Dari pertandingan melawan Thailand di laga Kualifikasi Piala Dunia zona Asia yang berakhir dengan skor 2-2, terlihat bahwa Evan Dimas Darmono dkk bisa menerapkan skema ini dengan cukup rapi.

Training camp yang dilakukan selama hampir 1 bulan rupanya cukup untuk membuat pemain tahu kapan harus bertahan di area 2/3 lapangan untuk melakukan medium-block, dan kapan harus mundur ke area bertahan untuk membuat low-block.

Jujur pertandingan kemarin membuat saya terkejut karena efektivitas pertahanan Timnas membuat Thailand kesulitan mendapat ruang saat bermain terbuka.

Gaya permainan yang ditunjukkan Timnas mengingatkan saya terhadap permainan pragmatis Korea Selatan saat mengalahkan Jerman 2-0 melalui dua gol di masa injury time di pertandingan Piala Dunia 2018.


(PSSI.org)


Dalam menyerang, Indonesia mengandalkan serangan balik cepat mengandalkan kecepatan kedua sisi sayap dan pergerakan cair Evan Dimas dalam mengisi ruang-ruang kosong yang belum sempat di-coverpemain Thailand.

Strategi ini membuat opsi umpan dan arah serangan Timnas jauh lebih variatif dibandingkan apa yang ditunjukkan Timnas di 5 pertandingan kualifikasi piala dunia sebelumnya. Meski jarang, Timnas menyerang dengan efektif malam itu.

Secara statistik, Timnas mencatatkan 4 shots on goal, 8 tekel sukses, 20 intersep, serta 37 kali memenangkan duel di pertandingan melawan Thailand kemarin.

STY beserta para staf pelatih Timnas sepertinya juga sukses menanamkan pemahan kepada para pemain untuk melakukan overload atau mengeroyok pemain lawan yang menguasai bola di tepi lapangan.


(totalfootballanalysis.com)


Penerapan overload yang baik ini berhasil melemahkan dan menggagalkan sebagian umpan-umpan silang yang dilakukan Thailand.

Sepanjang laga, Thailand memang mampu melepaskan lebih dari 30 umpan silang, namun sepengamatan saya hanya sedikit sekali yang menjadi peluang emas, salah satunya menjadi gol kedua Thailand.

Gol kedua Thailand ini pun wajib hukumnya menjadi bahan evaluasi tim pelatih untuk menutup sisi kelemahan Timnas yang hanya fokus terhadap bola dan luput melihat pergerakan tanpa bola lawan saat sedang bertahan.

Semoga ke depannya para pemain Timnas dapat lebih fokus untuk menutup ruang dan pergerakan tanpa bola para pemain lawan, terutama dalam situasi bola mati. Dukung terus Garuda Indonesia emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)
0
358
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Olahraga
Berita Olahraga
icon
15KThread4.1KAnggota
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.