Berawal dari viralnya unggahan instagram milik sebuah resto di Singapura @theritual.sg yang memasukkan menu nasi padang ke dalam menu andalannya dengan caption "The Ritual Nasi Padang Without the nasties". Sontak unggahan tersebut mendapat serangan komen terutama dari netizen +62. Karena secara tidak langsung mereka mengatakan jika nasi padang, salah satu kuliner yang menjadi ikon bangsa Indonesia itu "menjijikkan".


Merasa bersalah dengan situasi yang ditimbulkan dan komen negatof terkait caption yang dinilai kurang pas, pihak resto kemudian mengunggah permohonan maaf kepada publik dalam laman instagramnya, dengan mengatakan jika mereka benar-benar meminta maaf dan mengakui jika caption dibuat dengan pemilihan kata yang kurang tepat, dan menghapus foto terkait soal nasi padang itu.

Tidak bijak mengatakan sesuatu yang terkait dengan orang lain dengan kata-kata yang tidak pantas dan tidak beretika. Baik suka atau tidak berkenaan dengan tampilan yang ada pada masakan rendang ini tetap bukan suatu pembenaran untuk mengata-ngatainya dengan kalimat yang buruk!

Menduplikasi makanan boleh-boleh saja, tapi mengklaim hasil duplikasinya lebih wow dari versi originalnya, itu keterlaluan. Kuliner adalah ragam budaya yang bisa menjadi pemersatu umat. Di luar sesuai selera atau lifestyle, menghargai versi aslinya jauh lebih sopan.

Nasi padang sudah menjadi favorit banyak wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, tidak harus datang ke Sumatera Barat, warung nasi padang sudah banyak dibuka pulau-pulau lain di Indonesia, bahkan menurut ane hampir bisa menyamai banyaknya warteg yang dulu sempat mendominasi pasar kuliner di Indonesia. Bener ngga sih?

Walau tak semua warung padang kokinya orang Padang, tapi semua pasti sepakat, jika pada saat traveling ke tempat wisata domestik, warung padang menjadi pilihan yang paling diminati.


nasi padang

Asal tau aja nih ya, dengan bumbu rendangnya aja, ane bisa ngabisin nasi satu megicom, lhoo!

Jadi siapa bilang nasi padang itu menjijikkan?