Johar, Ritual Ekstrim Bakar Diri nan Sangat Suci bagi Wanita India!

Assalamualaikum GanSis!

Berbicara tentang India, tentu kita sudah familiar dengan beberapa filmnya yang bertemakan tentang kerajaan. Ciri-ciri khusus dari raja dan ratu India yang kita tahu biasanya ialah dapat dilihat dari pakaian dan aksesoris mewah nan banyak yang mereka kenakan, tampak begitu indah dan mempesona, ya. Kerajaan di India pada zaman dahulu memang begitu unik dan khas dengan kebudayaannya. Namun, tahukah Agan Sista bila di balik kemewahan penampilan mereka, ada sebuah tradisi ekstrim yang dilakukan. Tradisi tersebut bernama Johar atau Jauhar.

Kerajaan India dikenal sangat menjunjung tinggi tradisi terutama untuk kehormatan seorang wanita. Salah satu tradisi yang ekstrim dilakukan adalah Johar. Tradisi ini dilakukan saat terjadi peperangan antara raja dengan musuh. Jauhar, Johar, atau Juhar merupakan sebuah tradisi bakar diri yang dilangsungkan oleh wanita Hindu di India Utara secara massal, saat kerajaan mereka disebut kalah dalam peperangan. Ditinjau dari etimologi, kata jauhar asalnya dari bahasa Sanskerta yakni, Jau yang bermakna hidup dan Har yang bermakna kekalahan. So, kesimpulannya ialah Jauhar berarti hidup dalam kekalahan. Akhirnya, ketika dalam keadaan kalah perang, wanita India hanya mempunyai dua pilihan saja yakni antara mati atau hidup dengan tidak terhormat.

Sebenarnya, tujuan dari tradisi Johar ini adalah untuk mencegah adanya penangkapan, perbudakan, dan pemerkosaan oleh pihak musuh peperangan. Dari segi kepercayaan mereka ya GanSis, bunuh diri jauh lebih suci dibandingkan dengan harus kehilangan kehormatan sebab diperlakukan sebagai budak maupun disentuh oleh pihak musuh peperangan. Meskipun kalah perang dari segi kedaulatan, tapi para wanita merasa bangga sesaat sebelum kematian mereka dalam kobaran api. Hal ini karena para wanita telah merasa menang, mereka menganggap mati dibakar api suci jauh lebih mulia dan berarti dibandingkan tunduk dengan menjadi budak pihak musuh.

Namun, tahukah Agan Sista, ada hal mengejutkan dari tradisi ini. Ternyata, jauhar dilaksanakan sesudah mendapat persetujuan dari suami atau raja setempat, loh. Jadi GanSis, sebelum maju ke area perang, Si Ratu akan meminta restu terhadap Sang Raja untuk melaksanakan ritual johar bila seandainya raja dan pasukannya telah kalah dalam berperang. Di sini, umumnya Sang Raja akan mengabulkan permintaan Sang Ratu tersebut sebab sudah paham akan kesucian dan kemurnian ritual Johar. Ngeri juga ya, GanSis. Coba bayangin gimana perasaan Sang Raja saat dimintai permohonan seperti itu oleh Sang Ratu tercinta.

Jadi, saat raja sudah dinyatakan kalah, maka para wanita yang dipimpin oleh Sang Ratu di depan, akan berbaris menggunakan baju pernikahan masing-masing. Para ibu akan memeluk anak-anak mereka untuk terakhir kali sebelum akhirnya melaksanakan ritual, setelah itu masuk ke dalam kobaran api suci dengan disertai nyanyian atau mantra oleh para pendeta. Keesokan harinya, usai Johar dilaksanakan, tentara dan semua kaum lelaki yang tersisa akan menandai dahi dengan abu dari istri yang telah terbakar dalam api, kemudian kembali ke medan perang guna bertempur hingga napas terakhir.

Dalam sejarahnya, tragedi Jauhar yang dikenal paling awal terlaksana saat invasi Alexander Agung, sebanyak 20.000 penduduk satu kota di India Utara sangat putus asa ketika mengetahui berita tentang orang Makedonia yang mendekat, akhirnya mereka semua memutuskan untuk melakukan tradisi Johar. Sedangkan, tradisi Johar yang paling populer berlangsung pada abad ke-14 saat pengepungan Benteng Chittorgarh oleh tentara Muslim yang dipimpin oleh Sultan Alauddin Khilji.