Dwis97Avatar border
TS
Dwis97
Kenapa Adanya Hari Raya?


Assalamu'alaikum gan?

Bagaimana hari rayanya? Pastinya menyenangkan nihemoticon-Ngakak.

Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir & Bathin.

Ngomong-ngomong soal hari raya, saya akan membahas sedikit mengenai hari raya.
Adanya hari raya sudah dijelaskan di dalam Al-Qur'an, terdapat di surah Al-Maidah yaitu hidangan di hari raya.

Allah Swt. menurunkan hidangan yang terdiri dari roti, ikan, delima, dan buah-buahan, serta beragam lainnya.

Dikisahkan pada suatu hari, salah seorang pengikut Isa as.berkata pada Isa as. "Wahai Isa as. putra Maryam, dapatkah Tuhanmu mengirimkan kepada kami sebuah hidangan dari surga?"

Tentu saja permintaan tersebut sangat mengejutkan Nabi Isa as. Jika bukan untuk menguji kenabiannya maka para pengikutnya bukan lain ingin menguji kebesaran Allah Swt.

"Takutlah kepada Allah Swt. jika kalian memang beriman," jawab Isa as.

Permintaan besar pengikut Nabi Isa as bermula saat Allah swt. memerintahkan hamba-Nya mengerjakan puasa selama 30 hari. Nabi Isa as.pun kemudian menyampaikan perintah Allah swt. kepada para pengikutnya. Maka berpuasalah mereka selama sebulan atau 30 hari. Pada ujung bulan setelah mengerjakan puasa, para pengikut Isa as. pun meminta hadiah.

Tak tanggung-tanggung, mereka meminta sesuatu yang sangat besar. Mereka mengiginkan sebuah hidangan diturunkan dari langit untuk mereka berbuka puasa. 

Mendengar permintaan pengikutnya, Nabi Isa as. tak habis pikir. Telah banyak mukjizat yang Allah swt. berikan padanya, namun pengikutnya tak kunjung merasa puas. Nabi Isa as. takut pengikutnya akan seperti umat terdahulu yang meminta sesuatu yang besar kepada Allah swt. namun berujung pada kekafiran. Nabi Isa as. enggan menyetujui permintaan pengikutnya tersebut.

Mereka menginginkan hari raya atas puasa yang mereka lakukan dengan turunnya hidangan dari langit. Mereka pun beralasan kepada Nabi Isa as. "Kami meminta hidangan itu karena kami ingin memakannya dan agar tentram hati kami, agar keimanan kami menjadi lebih kuat dan supaya kami mengetahui bahwa kau memang menyampaikan hal yang benar dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu," ujar mereka.

Pengikutnya terus bersikeras, Nabi Isa as. pun tak sanggup menolak. Dia kemudian bersiap menuju tempat peribadatannya. Nabi Isa as. memohon kepada Allah swt. agar permintaan umatnya dikabulkan.

"Ya Rabb, turunkanlah kepada kami sebuah hidangan dari langit, yang hari turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau. Beri rezekilah kami, dan Engkaulah sang Maha Pemberi Rezeki," pinta Nabi Isa as.

Allah swt.pun kemudian mengabulkan utusan-Nya. Allah kemudian berfirman," Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu. Barangsiapa yang kafir sesudah turunnya hidangan itu maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun diantara umat manusia," firman Allah.

Maka sebuah meja suci berisi banyak makanan, atau disebut dengan Al-Maidah turun dari langit. Dua buah awan mengapitnya dan membawanya turun menuju Nabi Isa as. Sementara, para pengikutnya menyaksikan peristiwa menakjubkan tersebut. Nabi Isa as. terus berdoa agar hidangan tersebut menjadi rahmat dan bukan azab. Saat menerimanya, Nabi Isa as. pun membuka kain penutup hidangan tersebut seraya berkata," Dengan nama Allah swt. sebaik-baik pemberi rezeki," ujarnya.

Dikabarkan, hidangan tersebut terdiri atas ikan, delima, dan buah-buahan dan beragam lainnya. Aromanya pun sangat harum semerbak. Menerima kasih sayang Allah swt. Nabi Isa as.pun kemudian bersujud yang kemudian diikuti para pengikutnya. Lalu, para pengikut Nabi Isa as. bertanya,"Wahai Roh Allah swt, apakah ini makanan dari dunia, ataukah dari surga?"

Nabi Isa as. dengan sabar menjawab,"Bukankah Allah swt. telah melarang kalian mengajukan pertanyaan macam ini. Hidangan ini dari ilahi, Allah swt Maha Berkuasa hanya mengatakan 'jadilah', maka jadilah hidangan ini. Ini adalah tanda dari Allah swt. sekaligus peringatan manusia agar beriman," ujar Nabi Isa as.

Tibalah saat menyantap hidangan. Namun bukan bersegera memakannya, para pengikut Nabi Isa as. menyuruh Nabi memakannya terlebih dahulu. "Kami tidak akan makan sebelum engkau memakannya," ujar mereka.

Nabi Isa as.pun menjawab, "Bukankah kalian yang meminta ini sejak awal?" ujarnya. Namun, mereka tetap enggan menyentuh hidangan tersebut. Maka Nabi Isa as.pun memanggil para fakir miskin dan orang sakit. Mereka diberikan kesempatan menyantap hidangan luar biasa tersebut. Setelah memakannya, tiba-tiba mereka yang sakit menjadi sembuh, yang cacat menjadi normal, yang sekarat menjadi sehat. Melihatnya, para pengikut Nabi Isa as. yang meminta hidangan sejak awal itu pun menyesal tak menyantapnya pertama kali.

Keajaiban Al-Maidah pun masih terlihat saat disantap. Meski ribuan orang memakannya, hidangan tersebut tak kunjung habis. Setiap yang memakannya pun mendapat kebaikan yang banyak. Keajaiban Al-Maidah ini pun dikemudian hari menjadi satu dari mukjizat Nabi Isa as. yang disalahartikan pengikutnya. Mereka kemudian melupakan esensi mukjizat Allah swt. dan justru menganggap Nabi Isa as. sebagai putra Allah swt. kemudian menyembahnya.

Kisah Al-Maidah ini diberitakan dalam Al-Quran, bahkan diabadikan menjadi nama surah, yakni surah Al-Maidah. Kisah tersebut terdapat dalam surah Al-Maidah ayat 110-120. Terdapat pula hadist yang mengisahkannya dari beberapa sahabat, seperti Ibnu Abbas dan Salman al-Farisi.
Selesai.

Sampai disini dulu ya pembahasan kita mengenai kisah hari rayanyaemoticon-Malu.

Wassalamu'alaikum.
Diubah oleh Dwis97 12-05-2021 23:48
nurulnadlifaAvatar border
eyefirst2Avatar border
aygilagilityAvatar border
aygilagility dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.4K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.