Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi and good morning everyone. Kita ketemu lagi, Gansist. Alhamdulillah, kabar saya baik dan sehat, berharap hal yang sama buat kalian semua.

Di thread event kali ini saya ingin berbagi tempat hati saya merindu di kampung halaman, tentu saja. Walaupun mainstream, tapi saya yakin tidak bikin boring dan ada saja yang bisa di-eksplore. Nggak percaya? Nah, jika kalian belum pernah ke sana, berarti harus ke sana, tuh. Bagi yang sudah sering seperti saya, tetap asyik, kan? Di
mana, sih? Di sini, di kotatua

Mendengar kata kota tua, jadi teringat lagunya Nicky Astria. Cinta di Kota Tua.


Ketahuan, deh, berapa umur saya. Yang millenial, kemungkinan besar tidak mengenal lagu ini.

Dari beberapa tempat wisata atau tempat-tempat menarik di kampung saya, kota tua ini yang paling berkesan. Dulu saat saya masih anak-anak hingga remaja, gedung-gedung peninggalan kolonial Belanda di wilayah ini tidak se-terawat sekarang, padahal ada beberapa yang masih difungsikan. Sepertinya pemerintah daerah mulai menyadari akan potensi tempat ini. Hingga tahun 2019, ketika saya pulang kampung, wajah kota tua di Semarang ini telah berubah drastis.



Fasilitas umumnya pun menjadi lebih lengkap dan keren pastinya. Selain kotak merah pada gambar di atas, yang sekilas mirip box telepon umum zaman dulu, dan yang ternyata tempat charger umum, juga ada kursi yang saya duduki ini, Gansist. Saat kita merasa capek usai jalan-jalan di sekitar kota lama ini, tak perlu khawatir, deh. Tinggal duduk dan sandarkan punggung seperti saya ini. Huaaah, saya merasa sedang duduk di salah satu sudut kota Amsterdam


Meskipun tahun ini #EnggaMudikDulu kota tua ini selalu ada di hati. Dan meskipun harus tetap tinggal di rumah, tidak sedih-sedih amat, Gansist, coz THR tetap lancar. Ditambah dari Kaskus lagi #KaskuserBagiTHR

Oh ya, dulu sewaktu masih berdomisili di Semarang, saat merasa jenuh, kadang-kadang saya jalan-jalan ke sini, padahal saat itu bangunannya masih belum bersih dan enak dilihat seperti sekarang. Sambil berjalan di antara gedung-gedung tua, saya membayangkan hidup di zaman Belanda. Sesekali saya menatap bangunan-bangunan itu. Dalam hati saya pun berdecak kagum pada kualitas bangunan-bangunan itu. Tidak ada bangunan zaman now yang sekokoh itu.

Ratusan gedung telah dipugar oleh pemerintah kota Semarang baik dengan menggunakan APBD maupun anggaran dari pemerintah pusat sebesar ratusan miliar.



Tahun 2019, dari sebuah artikel yang saya baca, revitalisasi kota tua sudah mencapai 80%, semoga tahun ini ketika saya pulang nanti, sudah benar-benar 100%. Selain itu juga tetap indah. Tidak tercemar oleh sampah-sampah yang kadang dibuang tidak pada tempatnya dan tangan-tangan jahil yang terkadang suka usil. Yang ini bukan tua-tua keladi, yang jelas selalu ada di hati dan kurindui.

Quote:

Okay Gansist, thanks for reading my thread and see you next thread. Semoga pandemi covid 19 segera berlalu.
Salam sehat dan bahagia. Puspita Rini.

North Kalimantan, 10 April 2021.

Source pict: dokumen pribadi.