bahar.bin.taikAvatar border
TS
bahar.bin.taik
Pakai Taktik Suku Dayak, Anggota Kopassus TNI Berhasil Habisi OPM
JAKARTA - Ternyata tak selamanya taktik perang modern bisa secara efektif digunakan untuk melumpuhkan lawan. Terbukti, dengan taktik kuno ala suku pedalaman, anggota satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI justru berhasil melibas anggota teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Dalam laporan VIVA Militer, sejumlah prajurit TNI akan dikerahkan ke Papua untuk menumpas anggota OPM yang kian meresahkan. Langkah ini diambil setelah pemerintah lewat Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), menyatakan bahwa OPM adalah organisasi teroris.

Sejauh ini diketahui ada tiga batalyon infanteri (yonif) yang akan dikerahkan ke Bumi Cenderawasih. Ketiga pasukan berasal dari Yonif 121/Macan Kumbang, Yonif Mekanis 521/Dadaha Yudha, dan Yonif 315/Garuda, atau yang lebih dikenal dengan julukan "Pasukan Setan".

Menumpas kelompok OPM jelas bukan perkara mudah. Sebab, para anggota OPM unggul dalam hal penguasaan medan. Oleh sebab itu, butuh persiapan khusus bagi pasukan TNI agar mampu menjalankan misi dengan sempurna.

Seperti halnya yang pernah diinisiasi oleh Letjen TNI (Purn.) Prabowo Subianto Djojohadikusumo, saat menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) periode 1995-1998.

Dirangkum VIVA Militer dari berbagai sumber, saat menjadi pentolan Korps Baret Merah Prabowo pernah mencatatkan prestasi saat menyelamatkan 11 orang peneliti yang tergabung dalam Ekspedisi Lorentz 95. Para peneliti sempat dijadikan sandera oleh anggota OPM selama 130 hari di rimba Papua.

Sebuah unit khusus dibuat atas prakarsa Prabowo saat masih berpangkat Mayor TNI, dan menjabat sebagai Komandan Pusat Pendidikan Latihan Pasukan Khusus (Danpusdikpassus) sekitar 1993 hingga 1994.

Para anggota Kopassus yang masuk dalam Unit Khusus Sandi Jejak bentukan Prabowo, memiliki kemampuan lengkap dalam menghadapi pertempuran. Pasukan ini bisa diterjunkan di medan apa pun, seperti hutan, gunung, atau laut sekalipun.

Anggota Unit Khusus Sandi Jejak sangat menguasai teknik fast trooping (pasukan gerak cepat), fast rappling dan stabo dari helikopter. Tak hanya itu, dalam unit khusus ini juga ada seorang penembak jitu (sniper) yang dilengkapi dengan senjata standar anti-teror dunia.

Sederet senapan serbu canggih menjadi andalan Unit Khusus Sandi Jejak Kopassus. Mulai dari Heckler & Koch MP-5, Steyr, Pindad SS-1, sampai pistol otomatis yang tak perlu dikokang, Heckler & Koch P-7.

Unit khusus yang dibentuk oleh Prabowo ini ternyata digdaya. Tepatnya pada 9 Mei 1996, pasukan Kopassus berhasil menyelamatkan 11 dari 13 orang yang disandera OPM pimpinan Kelly Kwalik.

Unit Khusus Sandi Jejak memainkan peranan penting dalam keberhasilan ini. Pasukan Kopassus akhirnya mampu melumpuhkan anggota OPM, setelah menjalankan misi sejak 8 Januari 1996.

https://www.viva.co.id/amp/militer/m...edium=all-page

Kok bawa bawa dayak nih? emoticon-Takut

gini aja gampangnya, jangan kirim tentara ke Papua skrg, pilih saja orang orang tetua dayak di kalimantan untuk diberangkatkan ke papua sana..

Saya ingat betul kejadian di sampit tahun 2001, rumah ipar saya dekat sungai mentaya, saya lagi di kotawaringin timur saat itu. Mayat tanpa kepala ada dimana mana, orang dayak selain penggal kepala, juga makan hati manusia mentah mentah emoticon-Takut

tapi saya gak diapa apain, orang dayak sangat baik kepada saya, sungguh baik
Diubah oleh bahar.bin.taik 08-05-2021 10:25
anu.ku.lAvatar border
knoopyAvatar border
scorpiolamaAvatar border
scorpiolama dan 11 lainnya memberi reputasi
12
3.4K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.