Bagi anggota Kopassus, sosok Casspir sudah tak asing lagi di dengar, kendaraan taktis (rantis) ini terlihat mencolok dengan desainnya yang terlihat menyeramkan. Selain sangar, ada yang unik pada desain bodynya, yang cenderung bersudut tegak dengan lambung berbentuk huruf V. Desain tersebut dipilih untuk menghadapi ledakan ranjau. Kendaraan bertampang sangar ini dirancang oleh Council for Scientific and Industrial Research (CSIR), perusahaan yang berasal dari Afrika Selatan.

Bagian samping Casspir dirancang untuk mampu menahan ledakan bom 14 kilogram TNT, dan pada bagian bawah mampu menahan bom seberat 21 kilogram. Selain itu, Casspir juga mampu meredam hantaman peluru kaliber 5,56 milimeter dan 7,62 milimeter. Kabinnya sendiri mampu membawa 12 personel bersenjata lengkap.

Sebagai kendaraan yang dirancang untuk melibas medan off road, Casspir mengadopsi axle yang sama seperti truk Unimog. Konstruksinya berupa single reduction hypoid drive axle dengan diff lock AL 3/2,5 yang sudah teruji kemampuannya merambah medan berat.





Bicara soal dapur pacu, Casspir memakai mesin yang sama dengan truk Uimog. Lebih tepatnya ranpur ini memakai mesin Mercedes Benz OM-352A dengan kapasitas 5.675 cc serta tenaga yang dihasilkan bisa mencapai 166 hp. Kendaraan bertampang sangar ini mampu digeber sampai 90 km/jam di jalan aspal, sementara jangkauan operasinya mencapai 850 km.

Pada sisi persenjataan, Casspir dibekali varian senapan mesin kaliber 7,62 m. Tapi dapat juga dipasangkan senapam mesin berat (SMB) kaliber 12,7 mm atau 20 mm. Personel yang berada di kabin belakang dapat memberikan tembakan bantuan dengan membuka atap/kubah di atas kompartemen. Casspir dapat membawa 12 personel dengan senjata lengkap, jumlah awak Casspir adalah 2 orang yang bertugas sebagai pengemudi dan juru tembak.





Dilihat dari sejarahnya, Casspir pertama kali dirancang pada akhir 1970-an oleh Council for Scientific and Industrial Research (CSIR). CSIR memproduksi generasi awal yang disebut senagai Casspir Mk1 sebanyak 200 unit yang dimulai tahun 1979. Tak lama setelah dibuat, kendaraan ini langsung berlaga pada South African Border War atau dikenal juga sebagai Angolan Bush War.

Tahun 1981 TFM Industries melanjutkan produksi Casspir, mereka kemudian memperkenalkan generasi Casspir Mk2. Pada perkembangannya TFM kemudian diakuisisi oleh Reumech, dan merubah namanya menjadi Reumech OMC pada tahun 1997. Kepemilikan Reumech OMC kemudian beralih ke Vickers Defense System yang beebasis di Inggris, dan berubah menjadi Vickers OMC pada tahun 1999.

Preusahaan tersebut berubah kepemilikan lagi pada tahun 2002 ke Alvis OMC setelah diambil Alvis yang juga berbasis di Inggris, dan yang terakhir kalinya, pada tahun 2004 Alvis OMC kemudian diakuisi Bae System. Dan namanya berubah menjadi Bae Systems Land System OMC, perusahaan tersebut kemudian mulai mengembangkan Casspir Mk3, di mana varian inilah yang dipakai oleh Satuan Gultor Kopassus.





Di Indonesia, sebagai pengguna pertama dan satu-satunya satuan yang diperkuat Casspir adalah Sat-81 Koppassus TNI-AD yang memakai varian Mk3. Kopassus mulai menerima unit Casspir pada tahun 2003, dengan jumlah 2 unit. Selain Casspir, Kopassus juga mendatangkan kendaraan taktis lainnya yang bernama Mamba, yang juga rancangan Afrika Selatan.

Kendaraan seperti Casspir juga dikenal sebagai Mine Resistant Ambush Protected (MRAP),ada juga yang menyebutnya sebagai MPV (Mine Protected Vehicle. Satuan Penaggulangan Teror (Gultor) dari Kopassus menggunakan rantis MRAP guna menghadapi lawan dalam jumlah banyak. Dengan kemampuan memuat banyak pasukan, Casspir dapat membawa pasukan ke titik terdekat dengan lebih aman.

Hingga kini populasi Casspir mencapai 2.500 unit di seluruh dunia, kendaraan ini banyak diminati negara-negara di kawasan Afrika. Berdasar data dari wikipedia, tercatat India, Amerika, dan Arab Saudi juga mengoperasikan kendaraan ini. Casspir sendiri sudah dibuat dalam beberapa varian, dan yang terbaru adalah versi Mk6.


Spesifikasi Casspir

Berat: 10,88 ton
Panjang : 6,9 meter
Lebar: 2,45 meter
Tinggi: 2,85 meter
Kru: 2 + 12
Mesin: Mercedes Benz OM352A turbo-charged diesel, 166 hp
Kecepatan: 90 km/jam (on road)
Jarak Tempuh: 850 Km
Persenjataan: senapan mesin 7,62 m, senapam mesin berat (SMB) 12,7 mm atau 20 mm (opsional)





Bicara soal Casspir, bagi agan dan sista yang tumbuh di era 80-an, mungkin akan teringat kembali saat melihat sosok rantis (kendaraan taktis) ini. Rantis buatan Afrika selatan yang dirancang oleh Council for Scientific and Industrial Research (CSIR) ini termasuk fenomemal, pasalnya di era 80-an berita seputar politik “Apartheid” di Afrika Selatan kerap menghiasi layar kaca di TVRI maupun berita di televisi seluruh dunia. Sosok Casspir kerap muncul di televisi sebagai rantis bagi aparat polisi atau militer Afrika Selatan dalam meredam pemberontakan kaum kulit hitam.

Bagaimana gan sist ? Apakah ada yang teringat dengan memori era 80-an saat melihat bentuk rantis ini ? Jangan lupa nanti untuk ikut berkomentar dibawah ya. FYI, Casspir sendiri termasuk jarang terlihat penampakannya, dikutip dari indomiliter.com, salah satu kemunculan pertamanya di publik pada saat acara Hari Juang Kartika di tahun 2004.

Demikian sedikit bedah alutsista milik Kopassus, semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru buat agan dan sista di bidang pertahanan. Terimakasih sudah membaca tulisan ini dari awal hingga akhir, sampai jumpa lagi di bedah alutsista selanjutnya