Kemenangan atas PSG di leg kedua membuat Manchester City akhirnya lolos ke final Liga Champions musim ini.


Dok. Uefa.com

Hasil itu tak hanya membuat City untuk pertama kalinya menapakkan kaki di laga final Liga Champions, tapi juga memberikan kelegaan bagi seorang Pep Guardiola.

Ya, ini adalah pertama kalinya sejak 2011 Pep bisa kembali masuk ke babak final Liga Champions.



Mendapat predikat sebagai salah satu pelatih terbaik dunia, Pep sudah dua kali mencicipi gelar juara Liga Champions, pada 2009 dan 2011, dua-duanya bersama Barcelona.

Setelah itu? Pep belum mampu lagi mengangkat trofi si Kuping Besar hingga saat ini.

Meski sempat melatih raksasa Bavaria Bayern Munich, Pep hanya mampu jadi penguasa liga domestik dan selalu gagal melaju sampai ke final Liga Champions.



Pindah ke Man City, nasib Pep masih serupa.

Berjaya di liga lokal, Kevin De Bruyne dkk tak mampu lolos ke final saat diasuh Pep dan catatan terbaik mereka adalah perempat final di musim 2018/2019 dan 2019/2020.

Sindiran pun mulai menyerang Pep.



Dia dianggap sukses merengkuh Liga Champions karena di tim yang dia latih ada sosok Lionel Messi.

Sementara saat di Bayern dan Man City, dia tak bisa berbuat banyak lantaran tak ada Messi di skuatnya.

Namun semua cibiran itu dipatahkan musim ini.

Kemenangan meyakinkan atas PSG di dua leg semifinal membawa City lolos ke final dan Pep akhirnya bisa ke final lagi tanpa bantuan Messi.



Kini, City tinggal menunggu hasil pertandingan Real Madrid vs Chelsea dan peluang Pep untuk menambah koleksi gelar juara Liga Champions pun masih terbuka lebar.