adindaptrarnAvatar border
TS
adindaptrarn
Normalkah ONS di Masyarakat Indonesia?
Fenomena penggunaan aplikasi online dating menjadi kegiatan yang dilakukan banyak masyarakat Indonesia. Layaknya sebuah perkembangan teknologi, fitur yang ada di aplikasi online dating juga semakin berkembang. Mulai dari penampakan foto, nama, pekerjaan,sampai dengan penerapan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) yang memudahkan para pengguna.


Harus diakui, gaya hidup masyarakat juga sudah mulai berevolusi. Budaya klub malam, bermesraan bukan pada tempatnya, dan mencampurkan prinsip barat dalam kehidupan sehari-hari bak sesuatu yang membanggakan dan “kewajiban”. Keinginan yang merasuki diri juga mulai beraneka ragam sehingga mulai mewajarkan hal yang awalnya tabu di budaya Indonesia.




Photo by cottonbro  from Pexels



Di era modern seperti sekarang ini, berbagai hal bisa dilakukan secara online, khususnya di tengah pandemi Covid-19. Tak dapat dimungkiri, kehidupan yang dijalani oleh berbagai individu di dunia sekarang ini harus membutuhkan banyak adaptasi dan usaha. Mulai dari memutar otak di bidang pekerjaan, pendidikan yang mayoritas dilakukan secara daring, dan bahkan sampai dengan hubungan percintaan dengan pasangan.



Minimnya kegiatan yang dapat dilakukan di luar rumah dan keterbatasan pergerakan, ternyata tidak hanya berdampak ke kehidupan pribadi saja, tapi juga kehidupan berpasangan. Dari data yang didapatkan pada KataData, dalam kurun waktu 5 tahun, produksi aplikasi kencan online naik sekitar 8%. 



Beragam motivasi muncul dalam penggunaan aplikasi online yang satu ini. Jika banyak orang bilang kalau menggunakan media sosial hanya memperluas pertemanan, online dating bisa menjadi tempat yang 180 derajat berbeda. Sebagai pengguna, kita bisa menemukan dari model berjuang mencari cinta sampai hanya iseng untuk memenuhi nafsu sesaat.



Luas lingkungan online memang tak terbatas, berbagai jenis manusia bisa kita temukan di dunia yang bisa dibilang fana ini. Banyak pendapat yang muncul kalau dunia aplikasi kencan online hanya diperuntukan bagi yang tidak serius. Menemukan lawan jenis untuk berhubungan semalam lalu kabur, bukan hal yang tabu lagi dibicarakan.



Hubungan semalam atau banyak disebut One Night Stand  ini memang populer di budaya barat dan mulai familiar di masyarakat Indonesia. Ane sendiri punya beberapa cerita bagaimana awal tujuan memulai hubungan serius, ketika ada celah, akhirnya malah melakukan ONS.



Zaman sekarang ini, gender tak lagi menjadi penentu dalam perihal siapa yang duluan mengajak. Faktanya, perbedaan pola pikir bisa dikatakan faktor utama dari keputusan yang diambil manusia. Pola yang paling sering terjadi pada pengguna yang saling menginginkan kenikmatan semalam biasanya bisa terbaca bahkan sebelum bertemu.



Kegiatan saling mengobrol via fitur chat di setiap aplikasi yang digunakan, mempermudah para pengguna untuk mengenal pasangan mereka lebih dekat. Bahkan, fasilitas video call di beberapa aplikasi kencan online bisa jadi jalan pintas untuk pengguna. Untuk individu yang mengincar sebatas hubungan seksual semata, bisa terlihat dari penggunaan bahasa yang tidak biasa. Beberapa kata yang “memancing” pun tak terhindarkan.



Jika ditelaah lebih dalam, banyak kondisi dimana biasanya beberapa orang akan lebih malu untuk menunjukkan keinginan mereka yang mengarah ke seksual. Alih-alih hanya mencoba, mayoritas orang ketagihan melakukan One Night Stand. Tidak merugikan kedua belah pihak dan tak berbekas, menjadi 2 alasan yang banyak ane temuin.



Budaya barat yang mewajarkan berbagai kegiatan berpasangan atau tanpa status seperti Friends With Benefits, One Night Stand,dan hubungan seksual di luar status suami istri, sepertinya mulai berkelana dan memasuki Indonesia. Pada dasarnya, Indonesia sendiri mempunyai dasar budaya yang lebih berkiblat ke timur. Perkembangan zaman yang terjadi, tidak hanya mempengaruhi perangkat teknologi tetapi juga model pemikiran setiap individu. 




Photo by cottonbro  from Pexels

Ane berharap, percampuran budaya barat dan timur ini, bisa diterapkan dengan baik dan bukan menjadi salah kaprah atau malah menjerumuskan beberapa pihak. Agan & Sista sendiri, pernah gak sih ngalamin kasus diajak One Night Stand  atau semacamnya via aplikasi online? Kalau boleh tau kira-kira yang ngajak duluan cewek atau cowok nih?

Diubah oleh adindaptrarn 03-05-2021 05:18
Daniswara92Avatar border
ediptyaaAvatar border
arief.07Avatar border
arief.07 dan 25 lainnya memberi reputasi
24
19.4K
135
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sista
Sista
icon
3.9KThread7.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.