Sumber: Serie A

Tentu saja saat ini jadi saat-saat yang amat membahagiakan bagi fans Inter Milan. Bagaimana tidak, klub kesayangan jadi scudetto atau juara Seri A Liga Italia setelah 11 tahun absen.

Kesenangan ini juga ditambah kenyataan bahwa Inter menjegal sang rival Juventus menjadi scudetto 10 tahun berturut. Ya, saya bisa merasakan betul bagaimana rasanya.

Namun, apa saja faktor yang membuat Inter layak meraih scudetto? Mari kita paparkan:

1. Lukaku-Martinez

Tak bisa dihindari dan tak bisa disangkal lagi bahwa penampilan Romelu Lukaka dan Lautaro Martinez yang prima jadi faktor kunci kemenangan Inter Milan.

Kesuksesan sebuah tim tak akan pernah lepas dari peran penyerang, dan kedua penyerang ini melakukan tugasnya dengan baik. Setidaknya 36 dari 74 gol sementara Inter lahir dari keduanya.

Keduanya berada di kondisi prima, sehingga membuat Inter mampu menjadi salah satu yang paling produktif di Serie A musim ini, meski klub pencetak gol terbanyak masih dipegang Atalanta.

2. Catenaccio

Antonio Conte sebagai pelatih menerapkan konsep ‘Catenaccio’, konsep yang diagungkan para klub Italia tahun 60-90an. Kunci permainan ‘Catenaccio’ adalah pertahanan yang kokoh.

Milan Skriniar, Stefan de Vrij dan Bastoni dijadikan tiga pilar kuat yang menjaga lini belakang Inter, yang kemudian menambah kepercayaan diri sang kiper utama Handanovic.

Inter Milan sementara jadi klub dengan angka kebobolan paling sedikit yaitu 29 gol, bahkan lebih baik dari Juventus yang terkenal memiliki pertahanan kokoh. 





3. Juventus yang Kehilangan Nyawa

Musim ini jadi musim ‘restart’ bagi Juventus. Materi pemain bertabur bintang rupanya tak bisa serta-merta menghadirkan nyawa Juventus, mental juara yang lama terpatri.

Mau tidak mau, Andrea Pirlo harus disebut amatir. Seberapa hebatnya Pirlo, namun menjadi pelatih dengan mental juara dan keyakinan menjawab ekspektasi tidaklah mudah.

Hal tersebut ditambah sederet isu internal yang membuat Juventus tidak lagi seperkasa musim-musim sebelumnya. Hal tersebut dengan mudah dimanfaatkan Conte, yang juga tahu betul bagaimana Juventus.