• Beranda
  • ...
  • Aceh
  • [COC RAMADAN] Ija Kroeng, Sejarah Para Raja Aceh

onikAvatar border
TS
OWNER
onik
[COC RAMADAN] Ija Kroeng, Sejarah Para Raja Aceh


Apa itu Ija Kroeng? Ija kroeng berasal dari bahasa Aceh, artinya kain sarung, kain panjang yang pada kedua ujungnya dijahit berhubungan. Sedangkan kata "sarong" atau sarung sendiri berasal dari bahasa Melayu, artinya penutup.




Di Indonesia, dan Aceh khususnya, penggunaan kain sarung sudah menjadi budaya. Umumnya digunakan oleh pria muslim di saat menjalankan ibadah dan kini menjadi tren pakaian Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.


Berabad-abad sebelum kain sarung tersohor di Nusantara, Aceh juga salah satu daerah yang pertama mengenal budaya mengenakan sarung. Di Tanoh Rencong, kain sarung dalam bahasa lokal disebut Ija Kroeng. Sementara itu, tenun sudah ada pada masa kerajaan, tetapi bukan dalam bentuk sarung, melainkan songket, baju dan sejenisnya. Lambat laun, seiring perkembangan gaya berpakaian, kain sarung dianggap ketinggalan zaman dan kuno. Apalagi, umumnya kain sarung buatan pabrik yang beredar di pasaran bermotif kotak-kotak pelbagai corak yang begitu pakem dan kaku. Pun demikian, cerita sehelai kain sarung yang kehilangan era kejayaan dirasakan pemuda asal Banda Aceh.




Konsep bisnis Ija Kroeng ala Khairul pun menghidupkan kembali tradisi memakai kain sarung di kalangan anak muda yang nyaris hilang ditelan masa. Bahkan, Khairul dan Ija Kroeng mampu bertransformasi menjadi sosok penjaga khazanah tradisi para raja di Aceh, mungkin kelak di antero Nusantara.



Misi kampanye bersarung, sejalan dengan keinginannya mematahkan stigma yang melekat pada pengguna sarung dan jeli melihat peluang bisnis serta mencoba masuk pasar itu dengan industri rumahan ala kadar. Bahkan, semua orang Aceh yang pakai sarung dikuasai produser nasional. Lalu apa yang terjadi jika Ija Kroeng diklaim punya Malaysia, Aceh akan kehilangan jati diri. Usahanya berjalan secara bergerilya tanpa branding sejak 2010 hingga 2013 di Jakarta. Lalu berlanjut pertengahan 2014 di Aceh. Sebelum mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (Haki), dia memformulasikan ulang bagaimana cara berbisnis dengan merek lokal. “Semaksimal mungkin tak bergantung kepada pihak luar Aceh. Kecuali bahan, segalanya bersumber dan dibuat di Aceh. Hingga di-branding secara resmi pada Maret 2015, hak cipta Ija Kroeng pun terdaftar di Ditjen HAKI Kemenkum dan HAM RI,

Ija Kroeng sendiri berbeda dengan produk kain sarung lain pada khususnya karena menggunakan bahan yang berkualitas dan punya ciri khas Aceh yang kental. 

Lokasi Toko : Jl. Teuku Umar, Lr. Mahya No.51, Seutui, Baiturrahman, Seutui, Banda Aceh, Kota Banda Aceh, Aceh 23116


Sumber & Foto: KBA One
Hikayat BandaAceh.com
Media Indonesia
ElviHusnaAvatar border
ElviHusna memberi reputasi
1
297
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Aceh
Aceh
icon
1.9KThread472Anggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.