Hola Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar wheeldop, tutup velg yang bikin cakep, eh ada tapinya.




Ngomongin soal truk dan bus, pasti udah tau semua kan kalo truk dan bus itu tak memakai velg racing. Untuk membuat tampilan bus dan truk menjadi lebih cantik, kadang pemilik mengganti velgnya dengan velg alumunium seperti Alcoa, tetapi harganya sangat mahal.

Oleh karena itu, untuk menghemat biaya, owner biasa memasangkan wheeldop. Wheeldop adalah benda yang menutupi velg. Wheeldop memiliki bahan pembuatan dan bentuk yang berbeda juga.




Dengan memasangkan wheeldop, penampilan bus atau truk menjadi lebih bagus. Penumpang pun makin berminat untuk menaiki bus karena penampilan menjadi lebih baik Gansis.

Harga wheeldop beragam, ada yang mencapai 60-90 juta rupiah untuk 1 set wheeldop bus original dari Mercedes-Benz seperti milik PO Safari Dharma Raya (1 set untuk bus tronton, jadi dapat 6), ada yang 600 ribu rupiah saja untuk 1 set wheeldop (4 wheeldop), ada yang 2 juta rupiah untuk 1 set wheeldop, dan lain sebagainya. Tentu, dengan bahan yang berbeda, dengan kualitas yang berbeda.




Wheeldop juga sebenarnya banyak yang merupakan bawaan dari karoseri. Setiap karoseri memiliki desain wheeldop khas sendiri-sendiri, seperti Adiputro dengan desain simple dengan lubang-lubang kecil yang berjejer dan cakupan besi besar di bagian tengah, Tentrem yang memiliki 3 spoke yang mirip dengan buatan Neoplan di Jerman, dan karoseri lainnya.

Tetapi, ada beberapa kekurangan dari penggunaan wheeldop sebagai penutup velg dan pemer-ngguanteng bus. Salah satunya adalah rem yang cepat panas, terlebih apabila bus masih menggunakan rem tromol.




Rem akan lebih cepat panas disebabkan oleh sirkulasi yang dihambat oleh wheeldop. Tentu, hal ini bisa diminimalisir dengan menggunakan wheeldop yang memiliki lubang cukup besar untuk sirkulasi udara.

Selain itu, penggunaan ban akan menjadi lebih boros, sebab selain rem cepat panas, velg juga akan cepat panas. Ini akan berdampak ke usia pakai ban bus, jadi ban bus akan lebih cepat "minta jajan".




Bukan hanya itu saja. Wheeldop dapat menghambat proses perbaikan saat ban bus mengalami kerusakan sehingga "minta diganti". Kru harus melepas wheeldop terlebih dahulu, barulah ban bisa dilepas lalu diganti. Dengan ini, waktu tempuh bus akan menjadi lebih lama.

Oleh karena dampak-dampak buruk ini, beberapa PO mengeluarkan kebijakan untuk tak memasang wheeldop di bus-bus miliknya, tetapi beberapa PO yang ane ketahui yang tak pernah memasang wheeldop di bus miliknya adalah PO Harapan Jaya dan PO Siliwangi Antar Nusa, mungkin Gansis yang tahu bisa komen dibawah.




Tetapi, walau dengan segala kekurangannya, wheeldop tetap menjadi aksesoris wajib bus di Indonesia. Bahkan, PO Safari Dharma Raya mau untuk mengucurkan dana sebesar sekitar kurang lebih 60-90 juta rupiah untuk satu set wheeldop di bus tingkatnya. Tentunya, wheeldop seharga sekitar 60-90 juta rupiah yang diimpor langsung dari Mercedes-Benz Jerman tersebut sukses membuat tampilan bus tingkat OBL menjadi jauh lebih "eropa", terlebih OBL menggunakan karoseri Morodadi Prima yang banyak memiliki lisensi dari Setra untuk meniru bus-bus buatan Setra.

Jadi, gimana pendapat Gansis tentang thread ini? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ini yang salah!

Sumber: 1
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk mempromosikan maupun menjatuhkan siapapun.'
Original Written By: @ulungrinjani