Moskow - Insiden yang melibatkan jet tempur Rusia dan pesawat militer Amerika Serikat (AS) kembali terjadi di tengah ketegangan kedua negara. Sebuah jet tempur Rusia dikerahkan untuk mencegat sebuah pesawat patroli milik Angkatan Laut AS yang mengudara bersama pesawat patroli Norwegia di atas Laut Barents.

Seperti dilansir The Hill dan Xinhua News Agency, Selasa (20/4/2021), Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya radar mendeteksi dua target di udara yang mendekati perbatasan Rusia di atas Laut Barents pada Senin (19/4) waktu setempat. Laut Barents merupakan laut yang terletak di sebelah utara Norwegia dan Rusia, yang memisahkan perairan kedua negara.

Rusia mengidentifikasi kedua target di udara itu sebagai pesawat patroli jenis P-8A Poseidon milik Angkatan Laut AS dan pesawat patroli jenis P-3C Orion milik Norwegia.

Disebutkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia bahwa sebuah jet tempur MiG-31 dari Armada Utara Rusia dikerahkan untuk mencegat kedua pesawat asing itu dan mengawal keduanya menjauhi perbatasan Rusia.

Setelah kedua pesawat itu menjauhi perbatasan Rusia, sebut Kementerian Pertahanan Rusia, jet tempur MiG-31 kembali ke pangkalan udaranya dengan selamat. Ditegaskan juga oleh Kementerian Pertahanan Rusia bahwa pengerahan jet tempurnya itu mematuhi aturan internasional untuk penggunaan wilayah udara.

Seorang pejabat Pentagon, yang enggan disebut namanya, menuturkan kepada The Hill bahwa Departemen Pertahanan AS telah 'mengetahui laporan tersebut'.

"Aktivitas pencegatan bukanlah hal yang tidak biasa. Sebagian besar dari aktivitas semacam ini dianggap aman. Namun, kami tidak membahas secara detail interaksi itu sendiri," ucap pejabat Pentagon itu dalam komentarnya.

Pekan lalu, sebuah jet tempur Rusia jenis yang sama, MiG-31, dikerahkan untuk mengawal sebuah pesawat pengintai jenis TC-135 milik AS yang mengudara di atas Samudra Pasifik, tepatnya di sepanjang pantai Semenanjung Kamchatka. Rusia mengklaim telah mencegah pesawat AS itu melanggar wilayah perbatasannya.

Dalam sebulan terakhir, Rusia meningkatkan kehadiran militer di kawasan tersebut, khususnya di perbatasannya dengan Ukraina juga di Laut Hitam. Jet-jet tempur dan pesawat pengebom Rusia secara rutin mengudara di dekat wilayah udara tersebut.

Pertempuran di wilayah Ukraina Timur antara pasukan militer Ukraina dengan kelompok separatis pro-Rusia mengalami peningkatan beberapa waktu terakhir. Pemerintahan Presiden Joe Biden mengonfirmasi bahwa Rusia kini memiliki lebih banyak tentara di perbatasannya dengan Ukraina dibandingkan tahun 2014 lalu, saat Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina.

Pekan lalu, Biden dalam percakapan telepon dengan Presiden Vladimir Putin membahas kekhawatiran soal situasi konflik di Ukraina. Kepada Putin, Biden 'menekankan komitmen tak tergoyahkan dari Amerika Serikat' terhadap Ukraina.

Ketegangan AS dan Rusia terkait Ukraina itu terjadi setelah pemerintahan Biden mengumumkan penjatuhan sanksi ekonomi baru terhadap sejumlah pejabat dan perusahaan Rusia, serta mengusir 10 diplomat Rusia dari wilayah AS. Langkah itu disebut sebagai balasan atas campur tangan Rusia dalam pemilu AS, serangan siber besar-besaran yang didalangi peretas Rusia dan berbagai aktivitas jahat Rusia lainnya terhadap AS.

Dalam langkah balasannya, Rusia balik mengusir 10 diplomat AS dari wilayahnya.

https://news.detik.com/internasional...laut-barents/2

Mulai memanas saudara2