Pada bulan Januari tahun 2021 ini Taiwan dikabarkan sedang membangun kapal Landing Platform Dock (LPD) dengan persenjataan setara frigate. Tak berselang lama setelah pemeberitaan tersebut, maka kali ini ada kabar terbaru, bahwa LPD yang dimaksud telah diluncurkan dari galangan China Shipbuilding Corporation (CSBC) pada tanggal 13 Apri 2021. Peluncuran dalam sebuah upacara tersebut menandakan proses masuknya kapal ke peraian.

Proses peluncuran bukan berarti kapal itu akan segera dioperasikan. Merujuk ke jadwal yang telah dirilis CSBC, jadwal penyerahan ke angkatan laut adalah pada semester pertama tahun 2022. LPD tersebut kemudian diberi nama Yu Shandengan nomor lambung 1401 itu, saat ini kapal dalam proses instalasi perangkat dan sea trial.

Pembangunan kapal ini telah dimulai pada bulan Mei tahun 2019, dengan nilai anggaran mencapai US$162,7 juta. Rencananya akan dua kapal LPD yang akan dibangun oleh Taiwan kedepannya, kapal tersebut akan digunakan oleh Angkatan Laut Taiwan (Republic of China Navy, RoCN). Kapal ini akan menggantikan peran kapal LSD yang bernama RoCS Hsu Hai (ex-USS Pensacola). Di mana kapal hibah dari Amerika tersebut sudah berusia cukup tua.





Dikutip dari berbagai sumber, Yu Shan menjadi kapal jenis LPD pertama yang berhasil dibangun oleh Taiwan. Dalam proyek bernama “Hongyun”, total biaya yang dianggarkan mencapai NT$18 miliar. Kapal ini memiliki bobot 10.000 ton, memiliki lebar 23 m serta panjang 153 m.

Kapal dapat mengangkut 673 pasukan marinir dalam sekali berlayar, beberapa ranpur (kendaraan tempur) amfibi LVTP-7 dapat pula dibawa dan diluncurkan dari stern ramp. Dilengkapi dua hangar, LPD ini juga dapat membawa dua unit helikopter Sea/Black Hawk.

Bicara soal kapal tipe Landing Platform Dock rasanya sudah tak asing lagi di Indoneisa, di negara kita pun sudah mampu memproduksi jenis kapal amfibi ini. Yang membuat Yu Shan terlihat menarik adalah pada paket persenjataan yang bakal dipasang. Berbeda dengan LPD milik TNI AL yang paling mentok mengandalkan meriam PSU (Penangkis Serangan Udara) Bofors 40 mm, maka LPD Yu Shan dirancang untuk membawa sistem senjata sekelas frigate.





LPD ini akan dilengkapi meriam OTO melara 76 mm pada haluan, kemudian terdapat 2 meriam CIWS Phalanx 20 mm pada bagian dek depan dan belakang. Lebih sangar lagi, LPD buatan Taiwan ini akan dilengkapi rudal anti kapal 2×2 Hsiung Feng II/III serta 16 rudal hanud (pertahanan udara) TC-2N. Bila benar semua senjata tersebut akan dipasang, maka inilah LPD pertama di dunia yang persenjataannya setara dengan frigate.

LPD buatan galangan kapal CSBC ini punya desain yang modern, kapal mengadopsi dua tiang tertutup yang tampak serupa dengan Advanced Enclosed Mast/Sensor (AEM/S) yang disematkan di atas LPD San Antonio Class milik US Navy. Meski belum diketahui jenis mesin yang digunakan, Yu Shan diklaim dapat melaju dengan kecepatan 21 knot dengan jarak jelajah 7.000 mil.

Selain untuk kebetuhan militer, LPD ini juga akan menjalankan tugas untuk bantuan bencana. Kapal dapat berfungsi sebagai rumah sakit lapangan sementara serta bisa digunakan untuk bantuan kemanusiaan internasional.





Bagi Taiwan, pembangunan kapal dengan persenjataan sekelas frigate ini meeupakan wujud pertahanan aktif untuk menghadang kekuatan armada China. Dalam penggelaran kapal amfibi, seperti LST dan LPD diproyeksikan sebagai unsur untuk memperkuat dan menggerakan kekuatan tempur, khususnya jika sewaktu-waktu wilayah pulau terluar Taiwan akan dicaplok oleh China.





Negara Asal: Taiwan
Galangan Kapal: China Shipbuilding Corporation (CSBC)
Bobot Kapal: 10.000 ton
Dimensi Kapal: panjang 153 m, lebar 53 m
Mesin: belum diketahui
Persenjataan yang Akan Dipasang: 1 x OTO melara 76 mm, 2 x CIWS Phalanx 20 mm, rudal anti kapal 2×2 Hsiung Feng II/III, 16 x rudal hanud TC-2N
Kecepatan: 21 knot
Jarak Jelajah: 7.000 mil
Hekilopter: 2 x Sea/Black Hawk





Demikian sedikit update berita militer dari Taiwan gan, semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru buat kita semua di bidang perkapalan. Terimakasih sudah membaca tulisan ini dari awal hingga akhir, sampai jumpa lagi di pembahasan selanjutnya