Edouard Mendy kiper dari The Blues Chelsea yang kiprahnya musim ini di tangan sang arsitek Thomas Tuchel begitu sangat membuat pecinta sepak bola berdecak kagum apalagi untuk para fans Chelsea tentu saja buat mereka akhirnya tim kesayangannya kembali memiliki kiper berkualitas selepas peninggalan Petr Cech yang telah pensiun dari dunia sepak bola.


(Sumber: Onze Mondial)

Membawa Chelsea sejauh hampir lebih dari 10 laga tanpa terkalahkan tidak terlepas dari tangan dinginnya menghalau semua tendangan dari setiap lawan Chelsea di pentas Premier League. Catatan cleanshet yang ditorehkan kiper asal Senegal ini bisa dibilang terbaik di antara para penjaga gawang yang bermain di Premier League. Bangkit dengan polesan dari Thomas Tuchel rasanya menjadi penjaga gawang nomor satu di Chelsea sudah dikantongi oleh kiper bertinggi 197cm ini.



Namun kiper tetaplah manusia dan punya kelemahan, itulah yang dirasakan oleh Edouard Mendy di pentas Premier League ketika lima gol harus bersarang di gawangnya yang diberikan oleh West Bromwich Albion. Sekaligus menjadi kekalahan pertama yang dialami oleh Chelsea di bawah kepemimpinan Thomas Tuchel. Edouard Mendy hancur di seketika di kancah Premier League. Catatan cleanshetnya pun jelas langsung tercoreng dengan lima gol.



Jelas pukulan yang didapat oleh Edouard Mendy ini tidak lantas membuat dirinya terpuruk. Berkiprahnya Chelsea di pentas Liga Champions menjadi ajang untuk pembuktian kalau dirinya belum habis. Kembali tangan saktinya mampu membawa The Blues Chelsea melangkah ke babak semifinal Liga Champions. Hanya kebobolan satu gol di leg kedua setelah pada leg pertama mampu menjaga gawangnya tetap perawan dari setiap ancaman serangan dan tendangan dari para pemain FC Porto.

Ya di usianya yang masih 29 tahun jelas Edouard Mendy masih berkembang. Apalagi untuk posisi kiper seringkali justru ketika usia menginjak usia yang tidak muda lagi bisa dibilang kemampuan kiper itu semakin mantap karena tidak dipungkiri pengalaman yang berbicara di bawah mistar gawang.