gambar

Seiring perkembangan zaman, para ilmuwan tak pernah berhenti berpikir. Menciptakan sebuah ide anti mainstream yang membuat orang terheran-heran. Inovasi demi inovasi terus dilakukan oleh mereka. Beragam tujuan yang dimiliki para ilmuwan ini untuk melakukan penelitian tersebut. Beberapa hasil temuan dari para pemikir ini dapat berdampak positif pada perkembangan dunia.

Kemajuan tekhnologi adalah salah satu produk yang bisa dibanggakan oleh para ilmuan. Lihatlah saat ini tekhnologi telah menyentuh berbagai lini kehidupan manusia. Dunia medis pun telah memakai tekhnologi sebagai pendukung dari pemeriksaan pasiennya. Bahkan kelak ada tekhnologi yang bisa membuat orang mati menjadi hidup lagi dan hasilnya itu bernama Cryonics.



gambar

Kini, para ilmuwan itu semakin pintar saja. Rasanya hidup mereka tak berhenti untuk berpikir. Bahkan tidur pun yang ada dalam mimpinya adalah menciptakan sesuatu yang baru dengan inovasi baru. Seringkali apa yang telah diciptakan oleh para ilmuwan ini di luar nalar manusia, bahkan menabrak batas alamiah kehidupan, dianggap tak beretika.

Baru-baru ini Elon Musk berhasil membuat seekor monyet bermain game. Hal itu karena dipasangnya sebuah chip pada otak si monyet tersebut, hingga memungkinkan hewan primata itu mengendalikan otaknya untuk bermain game tersebut. Baca di thread ane . Tentu penelitian semacam ini bisa dibilang batas etika, sebab monyet tersebut dibuatnya tak lagi merasakan kodratnya sebagai hewan yang lebih nyaman hidup di hutan.



gambar

Belum selesai Elon Musk membuat heboh, kini para ilmuwan Amerika kembali hadir dengan penemuan yang membuat sedikit kontroversi. Ya, mereka telah menciptakan makhluk campuran manusia dan monyet. Adalah ilmuwan dari Salk Institute di California, Amerika Serikat (AS) yang memiliki ide tersebut. Adapun tujuannya ialah untuk digunakan sebagai tranplastasi organ tubuh manusia.

Para ilmuwan ini menciptakan embrio awal yang hasilnya setengah manusia dan setengah monyet atau disebut Chimera. Kedepannya mereka berharap dapat menggunakan bagian-bagian tubuh yang dianggap dekat dengan manusia bisa menjadi alternatif untuk tranplastasi.



gambar

Tujuan para ilmuwan ini mungkin mulia, namun cara mereka itu masih dianggap tak beretika. Pilihannya tinggal ada pada manusia tersebut, apakah peternakan tranplastasi organ tubuh ini layak dilanjutkan atau tidak?

Gimana GanSis penemuan ini tentu membuat sebagian orang mengkritik. Namun di satu sisi ada tujuan yang bisa digunakan untuk masa depan.

Sumber :

Opini pribadi

1