adegkecilAvatar border
TS
adegkecil
Mengecat Makam Demi Ruwahan

sumber: solopos

Assalamualaikum.

Setelah lama nggak muncul, akhirnya aku kembali bersuara. Elah, lebay! šŸ˜†

Selamat malam, Gan/Sist. Udah selesai tarawihnya? Betapa rakaat tadi? 8 apa 20? Berapa pun yang kalian kerjakan itu lebih baik daripada yang suka teriak benar 8 atau bilang benar 20, tapi dirinya malah di rumah rebahan. šŸ™„šŸ™„

Ya ampun, cukup! Keluar jalur lagi.
šŸ˜Œ

Malam ini, aku mau bahas tentang makam dan tradisi. Aku bawa berita antara lucu, terkesan, tapi ... emm, baca dulu, deh;

Quote:


Apa nih pendapat kalian?

Kalau aku, makam memang terkesan angker agar anak-anak tidak bermain di sekitarnya. Agar aura angker ini menepuk orang-orang yang lewat untuk berhenti sejenak lalu mengirimkan doa kepada ahi kubur.

Lalu berhubungan untuk ruwahan (sadranan) maka makam diwarnai. Di Klaten sendiri, tradisi ruwahan berupa kirim doa untuk arwah leluhur. Namanya saja ruwahan, ya dilaksanakan di bulan ruwah alias sya'ban. Biasanya satu kampung akan dibagi beberapa kelompok kecil. Para bapak akan berkumpul di rumah yang telah disepakati, biasanya tempatnya menetap, tidak berpindah-pindah. Mereka akan membawa nasi kenduri. Tapi, khusus ruwahan menunya ditambah buah-buahan juga apem.


sumber: merahputih.com

Setelah semua berkumpul, mereka akan membaca dzikir dan tahlil yang dipimpin oleh satu orang. Selesai dzikir tahlil versi pendek, biasanya buah-buahan tersebut akan diperebutkan oleh anak-anak yang hadir. Perbaikan gizi, kan! Biasanya bisa makan buah pisang sama pepaya aja dari kebun, ini mumpung tetangga kaya bawa buah-buahan impor, kan, anggur, pir, apel, dll. šŸ˜‚

Nah, balik lagi ke pengecatan makam. Di beberapa tempat, acara kenduri ini dibuat lebih meriah dan dengan peserta yang lebih banyak.


sumber: viva.co.id

Saat ruwahan dilaksanakan di makam, biasanya, ahli waris dari jenazah yang dimakamkan di tempat itu akan hadir dengan nasi kenduri dan pelengkapnya. Meskipun mereka tinggal beda wilayah. Mereka juga akan mengajak sanak famili anggota keluarga lengkap.

Setelah selesai kenduri dan perebutan buah, ahli waris akan membersihkan makam leluhur/famili mereka.

Momen ruwahan pun sering dijadikan alasan mudik dan kumpul keluarga bagi perantau. Jadi, ramainya mirip saat lebaran.

Balik lagi ke makam, mungkin maksud panitia dengan mewarnai makam ialah agar anak-anak kecil tidak takut diajak masuk ke kompleks makam. Tapi, menurutku kok malah menghilangkan nilai 'makam' itu sendiri, ya. šŸ˜Œ Kapan-kapan aku bahas permakaman lagi, deh.

Di tempat kalian ada tradisi semacam ini juga kah?

See you, soon.
ā¤ļø
zarifin034Avatar border
firsaf05Avatar border
firsaf05 dan zarifin034 memberi reputasi
2
840
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThreadā€¢82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
Ā© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.