mabdulkarim
TS
mabdulkarim
Uang Tebusan Terpaksa Diberikan karena Jenazah 2 Guru Telah Membusuk
Uang Tebusan yang Diminta KKB Terpaksa Diberikan karena Jenazah 2 Guru Telah Membusuk




KOMPAS.com - Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan, pihaknya terpaksa memenuhi permintan kelompok kriminal bersenjata (KKB). KKB meminta uang sebagai syarat pemerintah ingin mengevakuasi jenazah guru korban penembakan. 

Diketahui evakuasi dua jenazah guru korban penembakan KKB yang berada di Distrik Beoga tidak bisa dilakukan karena KKB menduduki Lapangan Terbang Beoga sejak Jumat (9/4/2021).Jika uang itu diberikan maka mereka akan membiarkan pesawat mendarat di Beoga. 

"Setelah negosiasi, apa yang mereka (KKB) minta untuk bisa jenazah keluar (dievakuasi) maka mereka minta sesuatu (uang). Sehingga dengan hati yang berat, dengan pertimbangan kemanusiaan karena jenazah mulai membusuk, mau tidak mau kita penuhi permintaanya," ujar Wandik ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (10/4/2021) sore. 


"Negara tidak pernah kalah, ini hanya karena faktor kemanusiaan maka kita penuhi permintaan mereka," sambungnya. Namun Wandik menolak memberitahukan berapa uang yang diberikan kepada KKB.

 "Mereka minta cukup besar, kita tidak bisa tawar menawar, kalau tidak dilakukan maka pesawat tidak bisa masuk dan dampaknya luar biasa," kata dia. 

Selain mengevakuasi jenazah, pesawat SAS milik Pemkab Puncak juga diberi keleluasaan untuk mengirim bahan pokok ke Beoga.

 "Saya minta pertimbangan kepada TNI-Polri, ini terpaksa kami lakukan. Kelebihannya kami Pemda Puncak punya aviasi sehingga pesawat bisa masuk, tapi kami juga minta Senin (12/4/2021) pesawat bisa masuk lagi untuk antar bahan pokok karena stok di Beoga semakin menipis, sudah satu minggu pesawat tidak masuk," kata dia.



Sebelumnya diberitakan, KKB pimpinan Sabinus Waker inilah yang sebelumnya menembak Oktovianus Rayo, guru SD Inpres Beoga dan Yonatan Randen, guru SMPN 1 Beoga, hingga tewas pada Kamis (8/4/2021). 

Kemudian pada sore hari kelompok tersebut kembali dan melakukan pembakaran terhadap beberapa ruang SD Impres dan SMPN 1 Beoga. Dalam aksi tersebut, KKB juga menembak Yonatan Randen, guru SMPN 1 Beoga di bagian dada. Korban yang sempat dibawa masyarakat ke Puskesmas Beoga akhirnya meninggal dunia. 

Proses evakuasi jenazah baru bisa dilakukan Sabtu karena KKB masih berada di Lapangan Terbang Beoga. (Penulis Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor Khairina)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Uang Tebusan yang Diminta KKB Terpaksa Diberikan karena Jenazah 2 Guru Telah Membusuk", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/202...2-guru?page=2.

Situasi dilematis

Harusnya langsung serang Beoga
tapi banyak pertimbangan seperti berapa banyak musuh dan tuduhan pelanggaran HAM karena jika dibilang anggota KKB, pasti di media simpatisan bisa diplintir warga sipil
terlebih KKB bilang guru-guru ini anggota TNI

Diubah oleh mabdulkarim 12-04-2021 03:19
viniestagusrezapratam4private13
private13 dan 28 lainnya memberi reputasi
29
17.3K
196
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.